Keadaan kelasku tadi rusuh banget. Mentang-mentang jam kosong, si Minhyuk sama Hyungwon malah ngidupin lagu Alligator trus joget-joget gak jelas di depan kelas. Gimana gak emosi? Mereka ngidupin lagunya dengan volume yang sangat keras.
Murid-murid lain enggak tinggal diam, mereka juga ikut-ikutan joget. Pas lagu Alligator sudah habis, si Younghoon sama Juyeon ngidupin lagu Boy.
"Nae nuneul bogo mareul haejwo, Tell me what you want yeah~" Younghoon nyanyi-nyanyi gak jelas di depan kelas.
"Neomaneul nan gidaryeowasseo, I'm the only one your boy~" sahut semuanya.
Di kelasku, yang tidak ribut sama sekali adalah Yeosang, Yiren, dan aku. By the way, Yeosang dan Yiren itu murid baru. Mereka baru pindah kemarin.
Tiba-tiba Pak Donghae datang ke kelas.
"NGAPAIN KALIAN RIBUT-RIBUT HAH?!" Teriak Pak Donghae.
Younghoon yang tadinya nyanyi, langsung lari ke tempat duduknya.
"Terkejut cogan terheran-heran~" gumam Younghoon. Gumaman Younghoon masih bisa didengar oleh murid-murid lainnya. Dan itu berhasil membuat mereka tertawa.
Disaat semua murid sudah berhenti tertawa, Pak Donghae pun memulai tugasnya, yaitu memarahi murid-murid yang nakal.
Hasilnya, jam istirahat pun berkurang :-)
"Gara-gara para tapir, jam istirahatnya sebentar anjir!" Gumamku setelah sampai di kantin.
Aku pun terpaksa hanya membeli roti dan sebotol air putih.
"Totalnya Rp. 6000 dek." Ucap Bu Soyou, si penjaga kantin.
Aku mengangguk pelan lalu mencari uang di kantongku.
"Anjir uang gue kaga ada!" Aku otomatis teriak.
"Pake uang gue aja,"
Aku pun menoleh ke belakang karena merasa ada seseorang yang sedang menawari bantuan. Dan ternyata seseorang itu adalah Yeosang, si murid baru.
"Makasi yaa, besok uang lo gue ganti." Ucapku setelah kami berdua meninggalkan kantin.
"Gapapa. Gak usah diganti." Jawab Yeosang.
'Anjay ni anak kok baik banget~' batinku.
"Makasi Yeosang!" Yeosang hanya tersenyum tipis setelah aku mengucapkan terimakasih.
"Eh liat tuh! Si Seola bisa aja main sama cogan!" Teriak Exy yang berhasil membuat anak-anak lain menoleh ke arahku dan Yeosang.
"Bacot!"
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Setelah kami pulang dari sekolah, aku dan Kak Mingi pasti bersantai di ruang tengah. Itu sudah kami anggap sebagai kebiasaan sehari-hari.
"Yeay besok adiknya Mingi ultah nih~" ucap Kak Mingi.
Yak guys, besok adalah hari ulang tahunku yang ke 17 tahun. Intinya aku seneng banget, bahagia banget, dan gak sabar banget untuk niup lilin. Hehe.
"Seola..."
"Iya kak?"
"Maaf ya. Di hari sweet seventeenmu besok, Kakak gak bisa buatin acara yang meriah,"
"Kakak gak bisa beliin gaun yang biasanya orang lain pake disaat ultah ke 17,"
"Kakak gak bisa beliin makanan yang mahal,"
"Kakak gak bisa ngasi kamu hadiah yang bagus,"
"Uang Kakak udah abis untuk bayar kuenya,"
Tiba-tiba Kak Mingi menangis. Aku pun memeluknya.
"Kak jangan gitu. Walaupun besok acara ultahku cuma ada kue doang, itu gak akan jadi masalah besar kok. Lagian aku juga punya Kakak yang sudah kuanggap sebagai hadiah yang paling berharga."
Aku mulai meneteskan air mata. Andai saja Ayah dan Ibu masih ada di hari bahagia ini, aku dan Kak Mingi pasti seneng banget.
Tijel ya? Iya dong
Bersambung 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars ┊ Seonghwa ATEEZ
FanfictionKamu ATINY? Baca yuk (ง ͡° ³ ͡°)ว . . . started: 120419 published: 140419 finished: 270519