Aku membuka mataku perlahan-lahan. Kemudian aku menoleh ke arah samping dan mendapati seorang laki-laki yang tidak kukenal sedang duduk sambil membaca koran yang berada di tangannya.
"Udah sadar?" Tanya laki-laki tersebut seraya melipat korannya.
"Lo siapa?! Om pedo?! Jangan culik gue!!"
"Eleh. Muka ganteng kek Ji Chang Wook gini, lu bilang om pedo? lol," ujar laki-laki tersebut sambil menunjuk wajahnya.
Jujur saja, aku merasa sangat tidak nyaman jika harus berada satu ruangan dengan orang gila ini.
"Gue dimana?!"
"Rumah sakit,"
Rumah sakit? Padahal akhir-akhir ini aku tidak mengidap penyakit apapun.
"Lo pingsan di jalan. Makanya gue bawa lo ke sini." lanjut laki-laki tersebut.
Ya! Aku baru ingat!
Aku tertunduk malu. "Ohh... makasi ya."
Laki-laki itu lalu menyerahkan hpnya kepadaku. "Telpon keluarga lo."
"Gapapa nih gue pake hp lo?"
Laki-laki itu menghembuskan nafasnya kasar. "Lo jadi cewek kok ngeselin."
Aku terkekeh. "Hehe. Maaf... yaudah gue pake hp lo sekarang,"
Lantas aku mengambil hp milik laki-laki itu. Mencari aplikasi telepon lalu mengetik nomor telepon kak Mingi di sana.
"Halo, ini siapa?"
"Kak! Ini Seola. Aku lagi di rumah sakit kak,"
"Kenapa bisa?! Bukannya tadi kamu ke cafe bareng Yeosang?!"
"Ceritanya panjang kak."
"Yaudah kamu tunggu di sana ya. Sekarang Kakak berangkat."
Sambungan telpon terputus. Aku mengembalikan hp miliknya. "Makasi banyak yaa... lo baik banget,"
Kemudian laki-laki tersebut hanya mengangguk sebagai jawaban.
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
"KANG KINO!! LO APAIN ADEK GUE BANGSAT?!!"
Kak Mingi dengan kasarnya membentak laki-laki itu. Kang Kino? Nama yang tidak asing di telingaku.
BRUK!
Laki-laki itu terjatuh akibat dorongan kak Mingi. Aku pun terpaksa bangkit dari ranjang untuk menghentikan pertikaian mereka.
"STOP!! KAKAK GAK BOLEH GITU SAMA DIA!"
Kak Mingi tampak tidak peduli dengan ucapanku. Sedangkan laki-laki itu masih tergeletak di lantai sambil meringis kesakitan. Aku pun segera membantu laki-laki itu untuk bangun, tetapi dilarang oleh Kak Mingi.
"SEOLA!! Untuk apa kamu bantu dia?! Kamu gak inget kalau dia yang udah nuduh Kakak ngerebut Eunbi dari Hongjoong?!!"
Aku terdiam. Ternyata yang menolongku hari ini adalah musuh Kakakku sendiri. Yaitu Kino.
"Tapi kak..."
Kak Mingi mendelik. "Tapi tapi apa lagi hah?!!"
"Tapi kak, dia yang udah nolongin aku pas pingsan di jalan. Dia yang bawa aku ke rumah sakit. Mungkin tanpa dia, Kakak bakal bingung nyari keberadaanku."
Kak Mingi masih menatapku dengan tatapan tidak percayanya. "Kamu gak bohong kan?"
Saat aku hendak menjawab pertanyaan Kak Mingi, tiba-tiba Kino bangkit dari jatuhnya lalu ia berjalan menuju pintu. Sepertinya ia akan pergi meninggalkan aku dan Kak Mingi.
"KINO!! TUNGGU!" panggilku.
Kino menoleh ke belakang dan menatapku dengan tajam. "Lo mau liat gue kena gebug Kakak lo lagi hah?!"
Tiba-tiba kak Mingi mendekat ke arah Kino. Mungkin kak Mingi akan memukul Kino untuk yang terakhir kalinya. Aku benar-benar tidak tega jika harus melihat Kino kesakitan lagi.
"Kino, gue minta maaf." ucap kak Mingi seraya mengulurkan tangannya.
Kino tersenyum lalu ia membalas uluran tangan Kak Mingi. "Seharusnya gue yang minta maaf. Gue udah banyak salah sama lo. Dan seharusnya gue gak nuduh lo ngerebut Eunbi dari Hongjoong. Maafin gue yaa.."
"Iya gapapa. Besok lo harus kasi tau Hongjoong fakta sebenarnya, bahwa gue gak ada ngerebut Eunbi dan gue bukan penyebab putusnya hubungan mereka,"
Kemudian Kino hanya mengangguk paham sebagai jawaban.
"Dan, makasi udah nolongin adek gue!"
Bersambung.
Baydewei buat yang lupa Kino itu siapa, silakan baca part 01 & 02 oke!
Ngetik part ini sambil denger lagu ATEEZ kayak ada mantep-mantepnya gitu~ 😃
Barusan saya buka IG dan nemu beginian.
COMEBACKKKKK YUHUUUUU SENENGNYAAAAA 💕💕💕😘😘😘😘😘😘❤❤❤❤💖💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars ┊ Seonghwa ATEEZ
FanfictionKamu ATINY? Baca yuk (ง ͡° ³ ͡°)ว . . . started: 120419 published: 140419 finished: 270519