Aku benar-benar tidak menyangka kalau seseorang yang tampan, tajir, baik hati, dan tidak sombong baru saja menyatakan cinta kepadaku. Kalau boleh jujur, sebenarnya aku juga suka sama Kak Seonghwa sejak pertama kali kita bertemu. Tatapan dan senyumannya selalu berhasil membuatku deg-degan. Semoga saja hari ini aku tidak salah dalam mengambil keputusan.
"Iya kak, aku mau jadi pacar Kakak,"
Semua teman-temanku bertepuk tangan setelah mendengar ucapanku.
"Thanks, Seola. Aku janji enggak bakal ngebuat kamu kecewa," ucapnya sambil tersenyum.
Kak Mingi pun menepuk pundak Kak Seonghwa. "Selamat lo udah berhasil ngedapetin hati adek gue. Gue harap lo bisa jadi laki-laki yang baik buat dia,"
"Gue akan berusaha, bro."
Mulai detik ini, aku resmi menjadi pacar Kak Seonghwa. Semoga saja sifat Kak Seonghwa tidak berubah selama kita pacaran. Jika hal itu sampai terjadi, aku tidak akan memaafkan Kak Seonghwa.
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Hari Minggu yang cerah ini, aku dikejutkan dengan kedatangan Kak Seonghwa. Padahal sebelumnya dia tidak ada bilang mau ke sini.
"Hm, hai Kak Seonghwa. Ada apa?" Tanyaku setelah aku mempersilakan Kak Seonghwa untuk masuk ke dalam.
"Jangan panggil aku Kak Seonghwa, cukup panggil aku zeyenk,"
"Alay goblok!" Sahut Kak Mingi.
Entah kenapa Kak Mingi bisa tiba-tiba muncul. Setauku, tadi dia tuh lagi sibuk boker. Maklum guys, Kakakku memang begitu.
"Gue bercanda doang, LOL," jawab Kak Seonghwa tidak terima. "Gue mau ajak Seola jalan-jalan. Boleh gak?" Lanjut Kak Seonghwa.
'Anjir cecan diajak jalan-jalan.' batinku.
Setelah Kak Mingi memperbolehkan, aku dan Kak Seonghwa pun melangkahkan kaki menuju pintu rumah. Disaat aku dan Kak Seonghwa sudah berada di halaman rumah, aku melihat ada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sudah terparkir. Aku yakin mobil itu pasti milik Kak Seonghwa.
"Kita mau kemana, Kak?" Tanyaku setelah kami berdua berada di dalam mobil.
Kak Seonghwa mulai menjalankan mobilnya. "Nikmati aja perjalanannya, wkwkwk,"
Jujur saja aku merasa agak canggung berada diposisi seperti ini. Sesekali aku melihat Kak Seonghwa yang sedang fokus menyetir. Demi neptunus, ia terlihat lebih tampan jika dilihat dari samping.
Tiga puluh menit sudah berlalu. Mobil Kak Seonghwa berhenti di depan sebuah restoran.
"Ayo kita makan dulu. Kamu pasti laper kan?" Ucap Kak Seonghwa setelah membukakan pintu mobilnya.
Aku mengangguk pelan lalu berjalan bersamanya dan masuk ke dalam restoran tersebut.
"Selamat pagi, saya Wooseok. Mau pesan apa?" Ucap pelayan tersebut sembari menyerahkan menu.
'Mantep cuy, pelayannya ganss... ehh jaga mata... jaga mata Seolaaa!!'
"Saya pesen dua paket ikan gurame asam manis," jawab Kak Seonghwa setelah membaca menunya. Selanjutnya pelayan bernama Wooseok tersebut mencatat pesanan kami.
Setelah pelayan itu pergi, Kak Seonghwa memulai pembicaraan. "Oh ya, kamu seneng kan aku ajak makan di sini?"
Aku terkekeh. "Hehe iya kak,"
"Abis makan, kita nonton film. Mau?" Tanya Kak Seonghwa.
Otakku mulai berpikir yang tidak-tidak. Kira-kira film apa yang dimaksud sama Kak Seonghwa?
"Film apa kak?"
"Avengers End Game,"
Demi neptunus, kalau aku diajak nonton tiga jam, sudah pasti akan ku tolak. Mendingan tidur daripada nonton kan? Dan kebetulan juga aku termasuk tipe orang yang tidak suka pergi ke bioskop.
Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal. "Jangan ke bioskop yaa kak hehe,"
Kak Seonghwa tertawa. "Yaudah deh gapapa,"
"Silakan ini makanannya. Selamat menikmati," ucap si pelayan seraya menaruh pesanan kami di atas meja.
"Terimakasih,"
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Setelah kami selesai makan, aku dan Kak Seonghwa pun balik ke mobil. Melanjutkan perjalanan bersama pria tampan ini.
"Sekarang kita mau kemana kak?" Tanyaku.
"Hmm, liat aja nanti."
Jawaban Kak Seonghwa yang seperti itu, berhasil membuatku semakin penasaran. Entah kejutan apa lagi yang sudah disiapkan olehnya.
Lima belas menit sudah berlalu. Mobil Kak Seonghwa berhenti di tepi danau yang sangat indah.
Kemudian Kak Seonghwa menggandeng tanganku dan mengajakku untuk duduk disebuah bangku kosong yang sudah tersedia di sana.
