Laki-laki itu berjalan menghampiri Dara dan mengambil dua kopi yang Dara pegang membuat Dara terkejut. Sedangkan Darren langsung mematikan ponselnya dan menatap tidak suka pada laki-laki yang ada di hadapannya itu.
"Seorang Miss. Dara gak boleh kerepotan." Laki-laki itu seakan-akan tidak takut pada Darren sedikitpun. Sedangkan Darren spontan mengengam tangan kanan Dara yang tidak memegang kopi.
"Lo berlebihan." Komentar Dara.
"Buat yang cantik kenapa engga?" Tanya laki-laki itu sambil mengkedipkan matanya.
"Whatever." Dara memutar bola matanya malas.
"Jaga mata lo!" Peringat Darren.
"Ah... How are you bro---"
"Malvin!!"
***
Siang ini Darren, Rakha, Artha, Gabriel, Malvin, Dara, Zara, Shella, Keisha dan Tiffany baru saja sampai di sekolah baru mereka. Seharusnya mereka datang pagi tapi berhubung Malvin memiliki kendala dengan seragam akhirnya mereka memutuskan untuk datang siang.
Setelah memarkirkan kendaraan masing-masing mereka berjalan menuju pintu masuk gedung sekolah. Parkirannya lumayan luas tapi sayang jalanannya ancur, belum lagi parkirannya terlihat berantakan. Mobil dan motor diparkir acak-acakan. Tidak dibagi menjadi dua tempat.
"Kunci motor belom gue cabut!" Ujar Tiffany sambil menepuk jidatnya.
"Yah pikunnya kumat. Yaudah sana kita tungguin di depan pintu masuk. Sana! Sana!" Usir Zara.
"Gak ada yang mau temenin gue? Dar... please..."
"Lo bukan bocah 5 tahun Tif. Kali ini gue temenin." Dara langsung jalan lebih dulu membuat Tiffany memekik senang. Sedangkan yang lain kembali berjalan menuju pintu masuk.
***
Gedung yang digunakan untuk tempat menuntut ilmu lebih dari 500 siswa-siswi itu tampak indah dari luarnya. Namun didalam. Penampakannya sangat luar biasa berbeda.
Sekolah ini sebenarnya sangat luas dan bagus kalau dijaga. Andai dijaga sekolah ini pasti benar-benar seperti High School di luar negri.
Sayangnya orang-orang pasti tidak akan percaya kalau sekolah ini adalah Dream High School. Sekolah yang sering terjadi tawuran, penyogokan, senioritas, pembullyan. Apa lagi pasti ada siswa-siswi tertentu yang mengalami tekanan mental maupun fisik.
Gadis kuncir kuda dengan seragam berlogo DHS itu berjalan sambil memainkan ponselnya. Mencari tas terbaru yang harus ia beli minggu ini. Ya, sebatas koleksi.
Menghiraukan berbagai sapaan adik kelas padanya.
"Katria!!!" Panggil seseorang yang membuat gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok manusia yang memanggilnya.
Matanya berhenti pada tangga menuju lantai atas. Terlihat seorang siswa laki-laki berlari ke lantai bawah dengan tergesa-gesa sambil memegang ponselnya.
Katria menatap laki-laki dihadapannya ini dengan tatapan kesal namun juga ingin tertawa saat melihat manusia dihadapannya ini sudah hampir kehabisan nafas. Seragam dan rambutnya saja sudah acak-acakan.
Tiba-tiba ia menyodorkan layar ponselnya pada Katria.
"B-Baca sendiri."
"Faedahnya buat gue apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/162720357-288-k187441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Badgirl [COMPLETE✔]
Chick-LitIni kisah tentang mereka yang awalnya tak acuh dan berujung acuh. Ini juga kisah tentang mereka yang berawal dari pura-pura dan berujung nyata. Kisah tentang Darren Archelino Wijaya, si Ketua teladan berhati es dan Dara Eurosia, si Wakil bermasalah...