Kini suasana menjadi hening sejak dua jam yang lalu. Sudah pukul 9 malam.
Dara duduk di salah satu kursi tunggu depan ruang operasi. Depan ruangan di mana Keisha sedang melakukan operasi pengangkatan peluru.
Dara menghela nafas. Artha sedang mengantar Tiffany dan Shella pulang karena besok mereka berdua harus mengikuti turnament.
Sedangkan Zara dengan keras kepalanya membantah ucapan Dara. Dara sudah menyuruhnya untuk pulang dan istirahat. Tapi ada saja alasannya.
Padahal Dara tau jika Zara sudah mengantuk dan semua terbukti. Sekarang Zara sudah tertidur di bahu Rakha yang sedari tadi terus mengelus puncak kepala Zara. Pacar idaman.
Jangan tanya di mana Darren dan Malvin. Mereka di paksa Dara untuk membeli makanan. Butuh 10 menit untuk membuat mereka patuh.
Dara beranjak dari kursinya lalu melepaskan mantel yang ia pakai dan memakaikannya pada Zara.
"Udah di suruh pulang masih aja keras kepala." Dara mengeleng melihat Zara yang sudah seperti mayat hidup.
"Lo gak dingin Dar? Zara bisa pake jak---"
"Punya lo ga setebel punya gue," potong Dara membuat Rakha bungkam seketika.
Untung Kei sempet titipin ini, Asisten siap sedia. Dara membatin lalu kembali berjalan mondar mandir menunggu operasi Keisha selesai.
Dara berhenti berjalan. Ia menatap nanar pintu operasi itu. Bagaimana bisa Keisha di tembak?
Dara pikir hanya akan ada lebam, luka atau ada yang patah. Tapi ternyata ini lebih parah. Peluru itu nyaris membuat Keisha meninggal.
Tiba-tiba Dara merasakan pundaknya menghangat. Suhu di rumah sakit ini memang lumayan membuat Dara kedinginan.
Dara menoleh. Ternyata Darren dan Malvin sudah kembali. Yang memakaikanya jaket adalah Darren. Sebenarnya tanpa menoleh Dara tau, Dara sudah hafal harum Darren.
"Gue gak butuh ini. Mending---"
"Kali ini aja. Suhu di sini dingin, lo bisa sakit." Dara terdiam lalu memakai jaket yang Darren berikan dan duduk di kursi.
Darren berdiri di hadapan Dara sambil menyodorkan segelas teh hangat. Malvin menatap mereka sambil tersenyum lalu berjalan pergi.
Ceklek!
Dara spontan berdiri saat melihat seorang suster keluar dengan wajah cemas.
"Sus?? Operasinya be---"
"Pasien kekurangan darah. Tapi persediaan darah yang cocok habis."
"Apa golongan darah pasien?" tanya Darren.
"Gol---"
"A. Golongan darah Keisha A. Kebetulan Tiffany dan Shella juga tapi mereka udah pulang. Apa keburu kal---"
"Nyawa pasien bisa terancam. Pen---"

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Badgirl [COMPLETE✔]
Literatura FemininaIni kisah tentang mereka yang awalnya tak acuh dan berujung acuh. Ini juga kisah tentang mereka yang berawal dari pura-pura dan berujung nyata. Kisah tentang Darren Archelino Wijaya, si Ketua teladan berhati es dan Dara Eurosia, si Wakil bermasalah...