8. sepi = penculikan

1.2K 119 25
                                    

Haechan menoleh ke belakang ketika Aisyah sudah jauh berjalan sambil menggenggam tangannya.

Mark rupanya sudah jauh dari lapangan tetapi masih terlihat oleh Haechan.

'Maafkan aku Mark.'

○○

Mark mengayuh sepedanya dengan kuat. Baru kali ini ia badmood karena seorang wanita yaitu Aisyah. Anak itu membuat Mark kesal ingin memukulnya tetapi Mark masih menahannya karena ia seorang wanita.

"Ah kenapa harus ada perempuan itu sih! Mengganggu saja!" Mark memarkirkan sepedanya di depan rumahnya.

Mark melihat Soobin yang Baru saja keluar dari rumahnya mungkin karena telah mengantar Seera.

"Thanks Bin!"

Soobin hanya menyungginggkan senyum dan pergi menggunakan sepedanya.

"Mark sudah pulang?" Ibunya sudah menyambut Mark di dalam.

"Sudah! Eomma? Apa eomma tahu? Ada salah satu temanku ingin berhenti sekolah jika masih dibiayai oleh kakaknya," Mark melempar dasi yang ia pakai ke pegangan tangga.

"Lalu?"

"Eomma.. ayolah ijinkan dia tinggal disini, dan biayai sekolahnya, aku kasian padanya dan aku say-" Mark menjeda kalimatnya. "Tidak ada, eomma mau kan?"

Ibunya hanya mengangguk lalu tersenyum. "Jika dia juga mau kenapa tidak?"

Mood Mark tiba tiba kembali membaik. Ia selama menuju kamarnya terus tersenyum girang.

○○

Mark seperti biasa duduk di pojok paling belakang, bersama Soobin, bukan Haechan. 

Ia tidak menunggu Haechan karena ia sudah tahu pasti Haechan tidak berangkat hari ini karena perempuan kemarin.

Ia tidak sabar untuk pulang sekolah. Padahal pelajaran belum dimulai.

○○

Pak Yuta masuk ke dalam kelas. Membawa model tengkorak manusia. Mark tidak bodoh, seingatnya hari ini bukan lagi materi tulang dan materi itu sudah dipelajari bulan lalu, tetapi kenapa gurunya membawa... ah sudahlah itu sudah sering terjadi.

"Maaf pak? Tetapi kan hari ini masuk materi Getaran, gelombang dan bunyi? Err... lalu kenapa membawa itu?" Jaemin yang berada di depan pun bertanya pada pak Yuta.

"Ya tidak apa apa, saya hanya iseng."

Argghh semuanya ingin berteriak saja rasanya. Hanya ada satu guru yang seperti itu di sekolah Mark yaitu pak Yuta.

Pak Yuta mulai menjelaskan materi satu persatu, Mark hanya bengong di belakang saat pak Yuta menjelaskan.

"Ya fungsi telinga yang saya jelaskan tadi sudah jelas bukan? Selain itu kita juga harus memanfaatkan nikmat yang tuhan berikan kepada kita berupa pendengaran, kita diperintah untuk mendengar yang baik baik, seperti salawat nabi, azan, lantunan ayat suci, bukan menguping semua hal yang tidak penting," sudah Mark duga, guru yang satu ini akan membawa bawa pelajaran ini ke pelajaran lain seperti agama, lalu menjerumus ke cerita lain.

FORGET ME - MARKHYUCK [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang