[M.Y.T 01] The Night

52K 1.6K 10
                                    

Thalia menatap hingar-bingar di depannya dengan malas. Ini semua karena paksaan sahabatnya--Frida.

Hari ini Frida ulang tahun yang ke - 23 dan merayakannya disebuah club malam yang jauh dari pusat kota.

"Whisky?" tanya seorang bartender club tersebut.

Thalia menggeleng. "Saya tidak minum alkohol. Lebih baik, air putih saja."

Bartender laki-laki itu mengangguk kemudian berlalu. Mungkin mengambil air putih untuk Thalia.

Sementara dirinya duduk di kursi bar, Frida sedang asik berjoget ria bersama kumpulan manusia. Frida yang mengenakan gaun merah terbuka itu lantas membuat beberapa pria tertarik untuk mendekat.

Ia juga memperhatikan Frida yang tampak sempoyongan karena mabuk.

Benar-benar gadis nakal.

Thalia mendengus kesal lalu mencoba untuk tetap santai sekalipun dirinya tidak mencoba keseruan di club ini.

🔶🔹🔸🔷

"Kau memang yang terbaik, Vion!" puji seorang pria tampan yang menjadi rekan kerja Vion.

Vion tersenyum miring, berusaha menunjukkan betapa sempurnanya dirinya.

"Tentu saja. Kalau butuh gadis-gadis cantik untuk kau nikmati, aku punya stoknya," ujar Vion.

Zayn yang menjadi rekan kerjanya itu tersenyum lebar sambil menepuk beberapa kali bahu Vion.

"Aku ingin gadis perawan dan usahakan besok sudah ada," ucap Zayn.

"You jerk!"

"Yes i am!"

Mereka tertawa seakan hal tabu itu sudah biasa.

Vion menegak minuman alkoholnya dengan santai. Entah sudah berapa tegukan, yang jelas Vion merasa dirinya sudah mabuk.

Tak lama, Zayn pergi bersama wanita penghibur ke sebuah kamar.

Vion tidak bodoh. Zayn pasti sedang ingin melampiaskan nafsunya.

Dengan tertatih, Vion berjalan menuju toilet untuk mencuci wajahnya dengan air. Berharap dirinya tetap terjaga dan tidak mengantuk.

Sementara itu, Thalia merasa kesal karena ada seseorang yang tak sengaja menumpahkan minuman ke dress-nya. Ia pun bergegas menuju toilet untuk membersihkannya.

"Baru juga sekali dipakai sudah kotor. Aku tidak akan menginjakkan kaki ke tempat ini lagi," gerutunya.

Brukk...

Thalia sedikit mendongak untuk melihat siapa yang menabraknya hingga terjatuh.

"Bisakah anda hati-hati saat sedang berjalan, Sir?" tanyanya dengan nada kesal.

Vion terdiam sambil menatap Thalia dengan dalam.

Tiba-tiba, Vion menyentuh lehernya yang terasa panas.

Vion merasa seluruh tubuhnya terbakar. Tapi, bukan terbakar karena api. Ia bergairah.

Apalagi, Thalia mengenakan gaun hitam dengan panjang setengah paha dan bagian dadanya berpotongan rendah.

"Sir, are you okay?"

Thalia menyentuh bahu Vion.

"Ja-jangan sentuh!" Vion tau ini sangat berbahaya.

Marry You, Thalia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang