🌸🌸🌸
Pagi itu Sam sengaja bangun lebih awal. Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada ani ibunya.
Sam bergegas ke dapur menemui ibunya. Sam tidak mau pembicaraannya didengar oleh adiknya itu."Mah.." panggil Sam mengagetkan ibunya yang sedang memasak.
Hari ini Ani agak lama berangkat kerja jadi ia tidak melewatkan kesempatan yang jarang sekali ini untuk sekedar menyiapkan sarapan untuk anaknya."Iya Sam ,ada apa?" Sahut Ani yg sedang memotong wortel.
"Mah,Sam udah diterima di universitas di California mah" kata Sam tanpa raut wajah senang.
"Hah? Selamat ya sayang. Mama bangga banget sama kamu." Kata Ani memeluk anaknya itu sangat bahagia.
Tetapi Sam hanya tersenyum kecil. Ada sesuatu yang dipikirkan oleh nya.
"Tapi kamu kok kaya gak senang sih?" Tanya Ani memandangi putranya itu.
"Aku gak tau gimana cara ngomong ke Arin kalau Sam harus pergi" jawab Sam sedih.
"Sam ga tega ninggalin Arin mah." Sambungnya lagi.
"Tapi sebaiknya kamu ngomong ke arin secepatnya" kata Ani menepuk pundak putranya itu.
"Kamu jelasin baik baik sama Arin,buat dia ngerti"
"Iya mah,Sam akan coba ngomong ke Arin." Jawab Sam.
🌸🌸🌸
Siang itu Sam sedang duduk di teras rumahnya sambil memainkan gitar kesayangannya.
"Bang Sam!!" Teriak Arin
mengagetkan abannya itu."Ah Arin ngagetin aja" Sam mengelus dadanya lantaran kaget.
Arin hanya tertawa melihat ekspresi abangnya itu. Namun disisi lain Sam berpikir bagaimana nantinya Sam tidak akan melihat tawa adiknya saat dia berangkat nanti.
"Rin Abang mau ngo-" ucapannya terpotong saat Arin berbicara.
"Bang main gitar dong bang, Kiss the rain" pinta Arin.
Arin paling suka saat abangnya itu memainkan lagu "kiss the rain".Pasalnya ia sangat suka lagu itu walaupun ia sudah sangat sering meminta kakaknya itu memainkannya.Namun ia tidak pernah bosan mendengarnya.
"Iya iya"kata Sam mulai memetik gitarnya.
Lagu selesai
"Rin,Abang mau ngomong serius sama kamu" Sam memandangi adiknya itu .
"Hah?serius? Ngomong apa bang?" Tanya Arin penasaran.
Berat rasanya Sam mengatakan hal ini.Tapi bagaimana pun Sam harus mengatakannya.
"Jadi Abang udah duterina di universitas di California"
"Hah?beneran bang ? Kok Abang gak pernah sih cerita sama Arin?"
"Iya Rin,maafin Abang gak pernah cerita."
"Jadi Abang bakalan ninggalin Arin dong?" Mata Arin mulai memanas dan ingin rasanya ia menangis.
"Abang cuma mau kuliah,bukan mau ninggalin Arin" ia menatap adiknya yg mulai meneteskan air mata.
"Besok Abang akan berangkat."
Sontak tangisan Arin pecah setelah mendengar bahwa abangnya akan pergi.
"Abang jahat,abangkan udah janji kalau tidak akan pernah kuliah ditempat jauh" kata Arin terbata bata lantaran menangis.
" Arin tenang aja,Abang pasti sering balik kesini,kalau ada libur"Sam mencoba menghibur Arin.
"Kalau Abang pergi,siapa dong yang bakalan ngehibur Arin?ia menghapus air matanya,walaupun air matanya selalu turun.
"Kan Abang udah bilang Abang akan pulang. Kan kamu juga bisa telfon Abang kapanpun kamu mau." Kata Sam mencoba menenangkan adiknya itu. Walaupun sebenarnya ia juga sangat sedih.
"Abang janji ya kalau Abang bakalan sering pulang kesini" Arin memeluk abangnya itu.
" Iya Abang janji" Sam merangkul adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain For You
Teen FictionArin, gadis yang sangat menyukai hujan itu awalnya adalah gadis yang sangat periang. Namun semuanya berubah ketika kakak satu satunya, Sam telah tiada. Pasalnya hanya kakak yang sangat ia sayangi itulah yang selalu ada untuk nya. Orang tua Arin sang...