Arin sedang menyusuri koridor sekolah untuk menuju toilet. Tak sengaja ia berpapasan dengan seseorang yang sepertinya ia pernah lihat. Pria itupun menatap Arin dengan tatapan tajam dan ia mengerutkan dahinya seperti sedang mengingat sesuatu."Ehh Lo bukannya cewek kemarin?" Tanyanya dingin.
Arin menggigit bibir bawahnya. Benar saja pria itu tak lain dan tak bukan adalah Noel.
" Eumm iyaa" sahut Arin gugup.
" Hp gue mana?" Tanya Noel datar.
" Maaf...Arin belum bisa balikin hp noel". Jawab Arin gemetar.
"Gue gak mau tau,kalo besok Lo belum bisa balikin hp gue, Lo harus nurutin perintah gue" tegas Noel.
" Hah? Gak bisa git-" perkataan Arin dipotong Noel.
" Gue gak Nerima penolakan" potongnya.
" Tap-" lagi lagi perkataan Arin diporong.
" Besok gue tunggu di gerbang,pulang sekolah" kata Noel dingin sambil meninggalkan Arin yang terpaku ditempat.
Ya Tuhan cobaan apalagi ini. Batin Arin.
🌸🌸🌸
Sore ini Arin tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Ia tengah duduk di ruang tamu sembari menonton tv. Namun pikirannya masih saja teringat tentang perkataan Noel disekolah tadi.
" Aduhhh...gimana caranya Arin bisa ganti hp si monster itu." Arin mematikan tv yang memang tidak benar benar ditontonnya.
Arin sedang memikirkan apa yang akan dilakukan pria menyebalkan itu besok. Bagaimana jika ia meminta hal hal yang aneh,dan seperti yang dikatakan nya tadi Arin harus menurutinya. Sungguh Arin tidak dapat berpikir jernih kali ini.
Suara bel rumah membuyarkan Arin dari pikiran rumitnya. Ia segera bergegas membukakan pintu.
" Ehh,Aldo" sapa Arin ketika melihat Aldo berada didepan pintu.
" Gue bisa main gak?" Tanya Aldo sambil mengangkat kedua ujung bibirnya.
" Ya bolehlah,ayo masuk" ajak Arin ramah,seolah olah sedang baik baik saja.
"Rin..." Panggil Aldo sok manis.
" Iya do?" Tanya Arin.
" Gue bisa gak minta cemilan?" Tanya Aldo tak tau malu.
Mendengar itu,Arin tertawa kecil.
" Jadi Aldo kesini cuma mau minta cemilan nih?" Tanya Arin setengah tertawa.
" Hehehe..ia Rin,soalnya cemilan dirumah gue habis" Aldo menggaruk punggung kepalanya yang tidak gatal.
"Hahaha..yaudah minta aja sama Bi Ratna didapur" suruh Arin.
"Ihh gue gak enak sama Bi Ratna,ambilin dong Rin" bujuk Aldo dengan wajah yang dimanis maniskan.
Arin pun menjadi teringat dengan abangnya Sam. Kelakuan Aldo benar benar mirip dengan Sam saat minta diambilkan sesuatu.
" Iya ,tunggu Arin ambilin" arin melangkahkan kakinya menuju dapur.
Setidaknya,dengan kedatangan Aldo dapat menghibur Arin dan melupakan sedikit masalahnya.
Jangan lupa Vote dan comentnya😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain For You
Teen FictionArin, gadis yang sangat menyukai hujan itu awalnya adalah gadis yang sangat periang. Namun semuanya berubah ketika kakak satu satunya, Sam telah tiada. Pasalnya hanya kakak yang sangat ia sayangi itulah yang selalu ada untuk nya. Orang tua Arin sang...