Chapter 11

93 30 7
                                    

Tak ada yang bisa berlari dari masalah bukan?
Jikapun ada, pasti akan ada masalah yang datang lagi, mungkin saja lebih berat.

🌸🌸🌸

"Rin,gue pulang ya" kata Aldo ketika mereka sudah sampai di rumah Arin.

" Makasih ya do,udah nganterin arin pulang" balas Arin.

"Oke oke" Aldo hendak memakai helmnya. Dan Arin pun melangkah masuk.

" Eh..Rin" panggil Aldo

" Iya do?" Tanya Arin mengarahkan pandangannya pada Arin.

" Gue bisa nanya gak? " Kata Aldo sedikit canggung.

" Boleh, nanya apa?" Tanya Arin.

"Tadi Lo nabrak cowok disekolah ya?" Tanya Aldo.

" Hah? Kok Aldo tau sih?" Tanya Arin kaget.

" Iya soalnya yang Lo tabrak tadi itu,Noel sahabat gue" jelas aldo.

" Oh jadi dia teman Aldo, kok bisa sih Aldo temenan sama orang kek dia?" Kata Arin.

" Maksud Lo?" Tanya Aldo.

" Udah deh, malas ngomongin dia" kata Arin sedikit kesal.

"Oh yaudah gue pulang dulu ya" Aldo tersenyum.

" Iya,hati hati ya" kata Arin tersenyum.

" Yaelah, gak usah pake hati hati kali, kan rumah gue Deket. Tinggal belok kiri dikit aja udah nyampe" Aldo memakai helmnya dan tertawa kecil.
Dan Arin pun terkekeh dan sedikit malu.

🌸🌸🌸

Malam ini Arin sedang duduk di meja belajarnya. Arin memegang hp yang tak sengaja Arin jatuhkan disekolah tadi.

" Aduh,gimana ya caranya Arin bisa ganti hp ini" gumam arin.

" Harganya berapa ya?" Kata Arin sambil mengecek harganya di google.

"Hah? 7 juta?" Teriak Arin kaget.

" Darimana Arin punya duit segitu? Kalau Arin ambil Tambungan Arin, bisa bisa habis semua." Arin berpikir keras.

" Gak mungkin Arin minta sama mamah, inikan kesalahan Arin sendiri" gumamnya lagi.

Arin membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya.

" Biasanya kalo gini, pasti ada bang Sam yang bantuin masalah Arin. Tapi sekarang" kata Arin sedih.

Drrttt drrttt

Tiba tiba hp Arin berbunyi. Arin pun segera mengambil hp yang terletak disampingnya.

" Ini nomer siapa ya? Kok gak ada namanya." Gumam arin bingung.

" Halo" Arin mengangkat telpon nya.

" Heh, Lo besok harus udah ngebalikin hp gue" terdengar suara pria dari seberang sana.

" Tapi Ar-" perkataan Arin terpotong.

" Gue gak mau tau,pokoknya besok Lo harus ganti" kata Noel tak peduli.

" Tunggu dulu, Arin belum pun-"

Belum sempat Arin melanjutkan perkataannya , Noel sudah menutup telponnya.

" Ishhh,kesel banget sih" ketus arin.

" Dasar cowok arogan" sambungnya lagi.

" Aduhhh, kok jadi ribet gini ya? " Arin memukul bantal guling ya.

" Kenapa sih Arin harus ceroboh" kata Arin pada dirinya sendiri.

Tiba tiba terdengar suara wanita dari balik pintu.

" Non,non Arin" kata bi Ratna mengetuk pintu.

" Iya Bi?" Tanya Arin membuka pintu.

" Didepan ada den Aldo" kata bi Ratna.

" Aldo?" Tanya Arin.

" Iya non" jawab bi Ratna.

Arin pun segera bergegas turun kebawah untuk menemui Aldo.

" Aldo" kata Arin saat tiba dibawah.

" Eh Rin Lo belum tidur kan?" Tanya Aldo.

" Belum, emangnya kenapa?" Tanya Arin.

" Lo bisa gak bantuin gue ngerjain pr?" Tanya Aldo sambil senyum.

" Kata Tante Ani,Lo itu pintar,apalagi matematika" kata Aldo lagi.

" Hah? Kapan mamah bilang gitu?" Tanya Arin heran.

" Jadi ya, waktu Lo pertama pindah kesini,gue diajak nyokap gue kesini. Waktu gue datang lo nya gak ada. Katanya sih Lo lagi tidur. Jadi Tante Ani itu cerita tentang Lo. Makanya gue tau kalo Lo itu pintar" jelas aldo.

" Oh gitu ya, mamah cerita apa aja?" Tanya Arin lagi.

" Banyak deh pokoknya" kata Aldo.

"Oh iya, Tante Ani juga bilang,kalo Lo itu punya Abang yang ganteng banget". Sambung Aldo.

" Iya, tapi bang Sam udah gak ada" kata Arin sedih.

" Gue tau kok. Tapi sori ya gue jadi buat Lo sedih" kata Aldo tak enak.

" Iya,gapapa kok" kata Arin.

" Oh iya, pr nya mana? Ntar kemalaman lagi" sambung Arin,menetralkan suasana.

" Yang ini,gue gak ngerti" kata Aldo sambil menunjukkan pr matematikanya.

" Ohh ini,cara ngerjainnya gini." Kata Arin sambil mengajari Aldo cara mengerjakannya.

Jangan lupa vote/ comment ya😁
Pliss jangan jadi pembaca pasif :)

Rain For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang