6.Good Night

206 19 0
                                        

"Gue ngelakuin itu karena gue bahagia liat lo bahagia. Karena kebahagian lo akan jadi kebahagiaan gue juga suatu saat nanti" -Aristanzo

Kelas X IPA 5.

Setiba nya di kelas Chintya dan Aristanzo sedang duduk. Aristanzo di depan sedangkan Chintya duduk di belakang Aristanzo. Sementara teman-teman nya yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bermain handphone, main game dan membuka sosial media.

"Tya" panggil Aristanzo berbalik badan ke belakang menghadap Chintya. Chintya yang tengah bermain handphone pun mendongakkan kepalanya menatap Aristanzo seolah berkata 'apa'

"Nanti malem lo ada acara?" Tanya Aristanzo

"Gak ada" jawab Chintya

"Kalau gitu nanti malem gue mau ngajak lo jalan ke-"

"Gue sibuk" ujar Chintya memotong perkataan Aristanzo.

"Yahh baru aja mau ngajakin ke pasar malam" ujar Aristanzo ingin berbalik badan ke depan.

'pasar malem?' batin Chintya seketika ia membulatkan matanya dan menatap Aristanzo yang ingin berbalik badan ke depan.

"Gue ikut" Ujar Chintya memegang pundak Aristanzo. Seketika Aristanzo berbalik badan dan menatap Chintya lekat-lekat.

"Seriusan?" Tanya Aristanzo

"Ya" jawab Chintya dengan muka datar, tetapi di hatinya sorak gembira. Seorang Chintya akan selalu senang bila di ajak ke pasar malem tau kenapa? Karena ia akan menaiki bianglala dan akan betah di sana berlama-lama.

"Nanti gue jemput jam 7" ujar Aristanzo

"Ok"

**

Pukul 7 malam Chintya sudah siap dengan hanya menggunakan kaos putih dan celana panjang dengan rambut yang di gerai. Di padukan dengan slingbag tosca. Chintya sangat terlihat cantik. Ia selalu berdiri di depan cermin dan selalu mengamati wajah nya.

"Lo mau kemana?" Tanya Alvin tiba-tiba yangs sedang menatap Chintya dengan tatapan mengintimidasi.

"Kepo" ujar Chintya melirik sekilas ke Arah Alvin dan tetap fokus ke depan cermin.

"Kalo lo ga mau kasi tau, gue ga kasi izin lo keluar" ujar Alvin dengan muka datar nya.

"Iya iya galak amat lo, gue mau pergi sama Aristanzo" ujar Chintya

"Ohhh, tuh Aristanzo udah nunggu di bawah" ujar Alvin

"Gue pergi dulu ya kak" ujar Chintya sambil mencium pipi Alvin sebentar dan turun ke bawah menemui Aristanzo.

"Iss suka banget nyium² gue, dasar jomblo lo" teriak Alvin yang tak suka di cium². "Ih geli gue" sambung Alvin yang merasa geli. Chintya yang mendengar kakak nya yang tak suka di cium itu pun hanya tertawa kecil dan melanjutkan langkah nya ke bawah dan sudah melihat Aristanzo hanya menggunakan kaos putih dan celana panjang di paduka n dengan jaket hitam nya.

"Kok kita sama" ujar Chintya heran melihat warna pakaian nya sama dengan Aristanzo. Kaos berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam.

"Kita couple nih" ujar Aristanzo mendekat dan melihat cukup dekat.

"Lo cantik" ujar Aristanzo dan mencubit hidung Chintya gemas. Chintya terkesiap melihat Aristanzo dengan jarak dekat dengan wangi yang khas yang selalu Aristanzo punya. Seketika jantung Chintya mengadakan disko di dalam Deg..Deg..Deg.. 'jantung gue kenapa nih, gue harus cepet menjauh nih'

CHINTYA ARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang