9. Acara sekolah (2)

175 14 1
                                    

Haii hai sebelum kalian baca ini. Jangan lupa di vote ya sekarangggg. Gratiss kok
Toloong yaa:)

Happy Reading❤️

**

"gatau kenapa ketawa lo sangat manis bagi gue" -Aristanzo

"Gue janji akan bahagia in lo, dan ga akan buat lo sakit hati lagi. Lo mau kan jadi pacar gue?" Chintya yang mendengar ucapan Raynand hanya bisa diam dan melihat mata hazel milik Raynand. Mata itu lah yang dulu membuat nya merasa teduh ketika melihatnya. Chintya menatap dalam-dalam yang ia lihat hanyalah sebuah penyesalan yang amat mendalam.

"Hmmm gue....

Bugh

"BANGUN LO" ujar Alvin memukul Raynand dengan sekali tonjokannya. Sedangkan Raynand tersungkur di bawah dengan mulut yang yang sudah berdarah.

"NGAPAIN LO DI SINI HAH!"

"Lo udah nyakitin perasaan adik gue. Segampang nya lo bilang harus ngelupain kenangan yang udah bersama selama 2 tahun. Ga punya hati lo brengsek" Alvin memukul perut Raynand bertubi-tubi. Chintya yang melihat langsung menarik Alvin sedikit menjauh agar Raynand tidak makin parah dengan aksi brutal Alvin.

"Kak! Bisa gak gausah pakai kekerasan!" Ujar Chintya marah dengan air mata yang sudah tidak bisa dia bendung lagi. Alvin mengabaikan ucapan Chintya dan terus menatap Raynand sengit.

"Kalo lo ga mau bikin dia berharap seharusnya lo gak usah peduli sama Adik gue. Dia berharap karena lo yang memulai semua itu duluan. Dan sekarang lo nyesel gitu udah nyianyiain cinta Tya?" Tanya Alvin mendengus kesal. Raynand berusaha berdiri walaupun rasa sakit di perut nya amatlah sakitt. Ia mengerutkan kening nya bingung 'dari mana bang Al tau?'

"Lo heran gue tau dari mana? Gue ada disana malam itu. Gue ngikutin Tya dari belakang dan liat semuanya. Lo tega ya. Udah buat Tya pulang hujan-hujan an dan sakit sampai berhari-hari. Dan setelah itu lo pergi ninggalin Tya ke Australia. Dan sekarang lo kembali cuman minta maaf dan nyesel? Anjing lo" Alvin mendekat dan memegang kerah Raynand dengan kuat

"Jadi sekarang mana pacar lo hah! Mana dia! Kenapa dia ga sama lo! Dia ninggalin lo? Atau lo yang selingkuhin pacar lo?
Sekarang terima kenyataan dan terima penyesalan lo sendiri. Pergi!!!" Ujar Alvin mendorong kerah Raynand sampai membuat Raynand terduduk di bawah. Seluruh tubuhnya sakit meskipun begitu ia tetep bangun dan harus mempertanggung jawabkan apa yang ia lakukan selama ini. Setelah ia mengungkapkan bahwa ia melarang Chintya menyukainya dan menyuruh Chintya melupakan kenangan yang sudah mereka buat. Raynand lantas pergi ke Australia untuk menemui Zelin pacarnya. Dengan yang ia lakukan pada Chintya, ia terus bertekad bahwa keputusan yang ia buat sangatlah tepat. Sesampainya di Australia ia langsung menghampiri Zelin yang berada di rumahnya karena Zelin mengaku ia tidak memiliki siapa-siapa. Raynand ingin membuka pintu tetapi ia mendengar suara orang lain yang sangat familiar di dalam kamar kecuali Zelin. Ia mendengar semuanya bahwa Zelin tidak tulus mencintainya dan hanya menginginkan hartanya. Ia langsung masuk dan lebih parahnya lagi Zelin selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Ia melihat Zelin sedang ada di ranjang bersama sahabatnya tanpa baju sehelai pun.

'itu lah manusia hari ini adalah teman mu tapi besok bisa jadi orang terjahat dalam hidup mu'

Raynand marah dan sangat sakit hati. Keputusan yang ia ambil sangat lah salah dan fatal. Ia tidak bisa membedakan orang yang tulus dan tidak. Penyesalah membuat nya frustasi dan sangat marah.

"Maaf bang ini kesahalan gue dan gue sangat menyesal dengan itu. Gue nyianyiain cinta dari Tya dan gue mau memperbaiki semuanya dari awal. Gue janji akan selalu mencintai Chintya." Ujar Raynand sambil bertekuk lutut di bawah kaki Alvin. Alvin merasakan Kakinya basah. Raynand menangis. Ia menangis sejadi-jadinya agar permohonn maaf nya dan penyesalannya di terima. Alvin membuang nafasnya pasrah, ia memegang bahunya dan menyuruhnya berdiri. Chintya iba melihat Raynand yang sangat menyesali perbuatannya.

CHINTYA ARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang