7. Luka lama

190 21 0
                                    

"aku sadar hanya aku yang berharap besar kepadamu. Aku akan melupakan mu seperti yang kamu minta" -Chintya Arista

"Dek nanti lo pulang sama Aristanzo ya, gue mau latihan basket pulang sekolah" ujar Alvin berdiri di hadapan Chintya yang tengah memakan sarapan nya.

"Gak, gue sama Berliana aja" ujar Chintya

"Serah lo" ujar Alvin "fast nanti kita telat"

"Tumben minta fast" gumam Chintya menyuapkan makanan terakhir ke mulutnya.

"Kak, lo gak makan?" Tanya Chintya yang sudah berada di mobil Alvin.

"Nanti di sekolah" jawab Alvin. Di perjalanan mereka hanya diam, Alvin fokus menyetir sedangkan Chintya sibuk dengan ponselnya.

"Turun" ujar Alvin yang sudah berada di parkiran sekolah. Chintya keluar dari mobil dan berjalan ke kelas nya.

"Itu tuh cewek yang deket sama abang Tanzo"

"Kegatelan banget sih sama oppa Aristanzo"

"Katanya ga suka sama Aristanzo tapi mau di ajak ke pasar malam"

Chintya yang mendengar celotehan para fans Aristanzo hanya mendengus kesal dan mengabaikannya. 'peduli setan'

Sesampainya di kelas ia duduk dan membenamkan kepalanya di lipatan tangan nya. 'belum jadi pacarnya aja gue udah di hujat apa lagi udah. Ih kenapa gue kayak gini, amit-amit deh siapa juga yang mau jadi pacarnya Aristanzo' batin Chintya

"Tya, lo kenapa?"

'duh ni cowok ganggu ketenangan gue terus'

"Tya" ujar Aristanzo sambil mengelus kepala Chintya

"Jangan sentuh gue" ujar Chintya menepis tangan Aristanzo di kepalanya.

"Iya-iya galak amat si" ujar Aristanzo

KRING!! KRING!!

Bel masuk pun berbunyi orang-orang yang ada di kelas maupun di luar langsung menghentikan aktivitasnya dan berhamburan duduk di tempatnya masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak" ujar buk Dayu guru wali kelas di kelas ini

"Pagi buk" jawab murid serempak kecuali Chintya yang tengah mencoret-coret bukunya. Tidak ada kerjaan

"Ibu akan memperkenalkan murid baru kepada kalian" ujar Bu Dayu

"Silahkan nak" ujar Bu Dayu mempersilahkan masuk.

"Njir ganteng"

"Ya tuhan terimakasi engkau sudah menciptakan cowok seganteng ini"

"Saranghae siapa pun kamu"

Begitulah ungkapan-ungkapan para perempuan yang ada di kelas ini. Mata mereka masi betah ngeliat cowok didepan mata mereka.

"Hai, perkenalkan nama gue Raynand Cakrala, gue pindahan dari Australia" ujar Raynand dengan senyuman manis di wajahnya. Chintya yang mendengar suara seseorang yang sudah bertahun-tahun mengisi hidupnya dan berakhir menyedihkan itu mendongakkan kepala nya dan melihat cowok itu. 'Rey' batin Chintya

Flashback on

"Reynand" Chintya berlari menghampiri Raynand dan memeluknya erat. Raynand hanya diam dan tidak membalas pelukan Chintya.

"Gue suka sama lo" ujar Chintya sambil memeluk Raynand.

"Jangan suka sama gue" ujar Raynand dan seketika Chintya melepaskan pelukan nya dan menangis.

CHINTYA ARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang