8. Acara sekolah (1)

162 15 2
                                    

Hai hai
Sebelum baca jangan lupa di Vote yaa sekarang, sekaranggg. Hehe

Happy Reading:)

**
"yang gue lakuin sekarang hanya berjuang untuk mendapatkan lo" -Aristanzo

Dihari senin ini Chintya sudah mempersiapkan perlengkapan upacaranya mulai dari dasi, ikat pinggang dan yang terpenting adalah topi upacara jadi ia harus bergegas untuk datang awal pagi ini.

"Kak Al" ujar Chintya mengetuk pintu kamar Alvin tapi tidak ada sahutan dari dalam. Chintya terus melihat jam yang melingkar di tangan masi pukul 6 pas.

"Kak Al bangun woi" Chintya menggedor pintunya keras dan tetap saja tidak ada sahutan dari dalam. Ia geram dan membuka pintu itu dengan keras sehingga pintu itu terdorong ke tembok menyebabkan suara yang sangat keras.

"Kambing, kuda, monyettt banguunn" teriak Chintya tepat di telinga kakaknya. Sebenarnya Alvin sudah bangun dari tadi hanya saja ia mau mendengar Chintya berkata lembut kepadanya.

"Kamu kenapa teriak-teriak gitu Tya" ujar ayra mama Chintya tiba-tiba datang dan menghampirinya.

"Itu tuh si kebo belum bangun ma" Chintya kesal melipatkan tangannya di depan dadanya.

"Alvin kalau kamu ga mau bangun, uang jajan kamu mama potong 80 persen" ujar Ayra dengan tegas seketika itu juga Alvin melotot dan bangun dari tempat tidurnya dan ngacir ke kamar mandi tanpa sepatah kata apa pun. Sia-sia dia berharap Chintya akan bersikap selembut sutra padanya. Ngimpi deh.

"Mampus" Chintya tertawa dan bertos ria bersama mama.

"Good ma" ujar Chintya

"Mama gitu loh, ayok sarapan" ujar Ayra sambil merangkul putri nya menuju meja makan.

"Mah aku dah telat nanti sarapan nya di sekolah aja ya" ujarr Chintya panik

"Yauda, kamu pake mobil papa ya" ujar Ayra "papa kamu lagi sakit jadi untuk sekarang dia ga masuk ke kantor"

"Papa sakit? Aku ke kamar papa dulu ya ma" ujar Chintya pergi menghampiri kamar papanya. Ayra tersenyum dan melanjutkan pekerjaan rumah yang sempat tertunda.

"Papa" panggil Chintya membuka pintu dan menghampiri papanya yang duduk di ranjang sambil membawa kertas-kertas.

"Eh anak papa, ada apa?" Tanya Aryaguna papa Chintya. Arya langsung membersihkan kertas-kertas kantornya.

"Papa sakit apa?" Tanya Chintya dengan raut wajah yang khawatir. Ia langsung duduk di tepi ranjang.

"Papa cuman pusing aja, jangan khawatir" Chintya langsung memeluk Aryaguna dengan erat.

"Papa harus jaga kesehatan papa ya, jangan mikirin kerjaan terus, papa juga harus refreshing contoh nya ajak jalan jalan aku ke Dufan gitu hehe" ujar Chintya dengan kekehan sambil memeluk Papanya

"Itu mah mau kamu" Arya terkekeh mendengar putrinya yang selalu membuatnya bahagia.

"Yauda aku berangkat ya" ujar Chintya melepaskan pelukan nya dan mencium tangan Aryaguna.

"Iya belajar yang bener jangan liat cogan mulu di sekolah"

"Iya pa, Tya ga suka liat cogan sukanya liat cowok yang bening" ujar Chintya cengengesan dan langsung ngacir keluar kamar.

"Dasar" gumam Aryaguna tertawa kecil.

**

Seluruh murid SMA BHAKTI HARAPAN sedang mengikuti upacara dengan khidmat. Semua mendengarkan Pak Subroto sebagai kepala sekolah sedang memberi pidato nya di atas podium menghadap murid-muridnya.

CHINTYA ARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang