Dikantin.
Seperti biasa Four The Queen atau gengnya Zahra berkumpul dimeja pojok karena disitu tempatnya yang paling bagus dan di pesan khusus Zahra untuk mereka berempat."Kenapa sih kok mereka selalu ngeliatin kita kaya gitu?Padahal kan udah biasa kan kita bareng terus kaya gini,"Tanya salah satu anggota geng Four The Queen yang paling crewet, siapa lagi kalo bukan si Mey.
"Ye biarin napa si, mata-mata mereka."sahut Zahra.
"Yakan gue heran aja ra,"jawab si Mey.
Mereka bertiga hanya terdiam dan tidak memperdulikan ocehan Mey.
"Ish kalian kok diem aja si gue ka,-"Ucap Mey terpotong.
"Hey girls." Seorang cowok dan satu temannya datang menghampiri meja Four The Queen.
"Hey" Jawab mereka berempat di barengi dengan seyuman.
"Kita boleh gabung kan?" Tanya salah satu cowo tersebut.
"Emm boleh dong sayang."Jawab mey yang langsung nglendot di tangan cowo itu, ya cowo itu Dimas pacarnya Mey.
(*Dan brarti kalian udah bisa nebak dong siapa yang bareng Dimas:v)
"Nggak usah mesra-mesraan di depan gue deh." Gumam Indy.
"Iya ni anak centil banget sih,risih tau Mey liatnya," Sahut Rida.
Hanya mereka berdua yang sedari tadi berkomentar sedangkan Zahra hanya terdiam dan memainkan sedotan dengan mengaduk-aduk jus yang di pesannya.
"Apaan si kalian brisik banget,gue tau ya sebenernya kalian tuh iri sama gue,kalian kan jomblo." Jawab Mey dengan kekehan kecil.
"Iya deh gue tau cuman lo disini yang ngga jomblo." jawab Rida dengan nada kesal.
"Eh tunggu dulu kok ada yang diem aja nih dari tadi."Sahut Dimas.
Mata mereka tertuju pada Devit dan Zahra.Sedangkan Devit dan Zahra terlihat malu-malu,keduanya masih terdiam dan salting.
"Emm kayanya ada yang malu-malu nih di sini,"Sindir Mey,yang jelas pada Zahra dan Devit.
"Apaan si Mey" Dan akhirnya pun Zahra buka mulut dan menjawab Mey.
"Yaampun Zahra,lo ngga usah malu-malu kali, harusnya lu seneng ada Devit disini."Timpal Rida dengan nada ngeledek.
"Apaan si da."Zahra Salting dan pipinya memerah.
"Kok blushing." ledek Dimas."Hahahaha..."
Seketika semuanya tertawa kecuali Zahra, dan Devit hanya tersenyum melihat Zahra yang salah tingkah."Ehemm" Suara deheman Devit yang cool itu menghentikan tawa mereka.
"Kenapa Vit?Lo sakit batuk?" Ledek Dimas.
"Ngga." Jawab Devit singkat.
"Nih anak ngirit ngomong banget si, heran gue."sahut Rida dengan nada kesal ngledek gimana gitu.
(*wkwk gak usah terlalu di pikir, intinya ya gitu lah)
"So cool."timpal Indy.
"Kaya lu so jaim." Sindir Mey dengan tersenyum sinis pada Indy.
"Apaan si!"kesal Indy.
"Ye sensi amat sih luh."Tidak kapok Mey masih terus-terusan nyinyir.
"Udah deh,Mas omongin tuh pacar lo, kalo ngomong suruh di kondisiin dulu."Ujar Zahra.
"Udah dari sononya ini mah, sayang jangan gitu yah sama temen ngga baik tau."Nasehat Dimas pada Mey.
"Iya sayang, maaf yah Ndy.Gue cuma bercanda kok"
![](https://img.wattpad.com/cover/183580685-288-k269362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal Of Love (SlowUp)
Подростковая литератураJatuh cintalah sewajarnya, perjuangkan yang patut di perjuangkan,karna sia sia saja jika kau berjuang sendirian dan sama sekali tak dihargai sebuah perjuangan itu. Dan Jangan sampai persahabatan hancur karena cinta, cinta memang indah tapi akan menj...