Sinar matahari yang cerah membuat aku terpaksa membuka kedua mataku yang terusik dengan kemilau cahaya matahari, aku semakin membuka kedua mataku saat melihat jam 'ya tuhan aku telat' lirihku dalam hati saat melihat jarum jam yg pendek berada tepat di angka 7. Aku bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke kampus. Namaku Kim Jennie, aku saat ini tinggal bersama kedua orang tuaku, aku bisa dibilang terlahir dengan sempurna karena dari kecil aku sudah merasakan yang namanya kemewahan dari kedua orang tuaku, aku merupakan anak tunggal dari Kim Suho dan Kim Irene. Ayahku seorang pengusaha ternama di Seoul, aku memiliki sahabat yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, kebetulan kita berteman dari usia 6 tahun dan saat itu kita memasuki sekolah dasar bersama dan efek dari selalu bersama itu kita gak pernah yang namanya pisah sekolah hingga jenjang bangku kuliahpun kita mengambil jurusan yang sama dan satu kelas yang sama pula 😀 namanya Lalisa Manoban tapi aku sering memanggil dia Lisa, karena kita temenan dari kecil sampai sekarang membuat orang tua kita saling kenal dan memutuskan untuk bekerja sama dalam suatu proyek karena ayah deepi punya perusahaan juga seperti ayahku. Cukup sudah kembali lagi di cerita
Author prov
Jennie menuruni anak tangga dengan terburu-buru tanpa memakan sarapan terlebih dahulu
"hei jenn makan dulu sebentar" teriak eomma Irene yang sedang melihat jennie berjalan terburu-buru sambil membereskan buku yang di pegangnya.
"Gak eomma, aku sama lisa udah kebiasaan telat sekarang gak mau lagi" jawab jennie pelan kepada kedua orang tuanya yang sedang menyantap sarapan,
"yaudah pa ma aku mau berangkat dulu" jennie berjalan ke arah kedua orang tuanya sambil membungkukkan badan untuk mengambil restu kedua orang tuanya.
Jennie melajukan mobil mini cooper kesayangannya kearah rumah lisa. 5 menit jennie menunggu lisa datang dengan anggun berjalan kearah jennie
"cantik gak aku hari ini?" Tanya lisa sembari mengibaskan rambut panjangnya.
"cantikkan juga kuma dari pada kamu" (kuma= nama anjing jennie) jennie tertawa terbahak bahak saat melihat lisa yang menunjukkan lubang hidungnya kearah jennie, jennie kembali melajukan mobilnya kearah kampus sambil mendengarkan lagu BTS dengan volume keras.Setibanya dikampus jennie ingin memarkirkan mobilnya, karena keasyikkan mendengar musik dan menyanyi layaknya penyanyi profesional tanpa sengaja mereka hampir menabrak mobil lainnya yang juga ingin mencari tempat parkir jennie membanting stir ke kiri dan burghhh jennie menabrak pohon besar dan mungkin itu keramat. Lisa yang baru saja menegakkan tubuhnya langsung melihat kearah jennie.
"Aaaakk.... jenn dirimu dimana jennie jangan tinggalin aku sendirian, aku gak sanggup jika harus jomblo sendirian, ngerjain tugas sendirian. Aku janji kalo ada tugas nanti kita kerjain barengan, kamu kerjain aku yang bantu doain" lisa celingak celinguk mencari keberadaan jennie. Saat lisa melihat kearah spion kanan dia melihat jennie sedang marah-marah pada seorang pria. Lisa yang melihat hal itu langsung turun dan melepaskan heels yang dikenakannya
"eh laki ngomong yang pelan dong sama wanita mau ini heels mendarat di wajah lo biar bisa diem" jawab lisa kepada laki-laki tersebut sambil menunjukkan heelsnya.
"Terserah ya, yang jelas saya tidak salah dan saya tidak mau ganti rugi. Anda sendiri yang menabrak kenapa harus saya yang ganti" jawab laki-laki itu dengan ketus dan meninggalkan jennie dan lisa yang masih terdiam.
"Kalo gak gue banting stir pasti mobil lo juga bernasib sama kayak mobil gue, awas lo ya songong banget lo jadi orang" teriak jennie tetapi masih bisa didengar oleh lelaki tersebut.
Jennie dan lisa menenangkan diri di kantin sambil menggerutu atas kejadian yang tadi
"Mobil kesayangan aku gimana ya Aku gak tega liat mobilku lecet begitu, duit tabungan melayang lagi" oceh jennie mengingat diparkiran tadi sambil memanyunkan bibirnya. Lisa kembali emosi mengingat hal yang sama seperti jennie pikirkan, deepi mengambil air di kulkas kantin "bu jennie yang bayar ya" lisa mengedipkan mata kearah jennie dengan memberikan senyuman termanisnya. Jennie hanya membuang nafas kasar dan mengambil minuman yang sama lalu mengajak deepika pergi ke kelas.Saat di pintu kelas jennie dan lisa berdebat kecil siapa yang akan memasuki kelas duluan.
"Kamu duluan jenn"
"loh kok aku, yang ngajakin kekantin duluan itukan kamu makanya telat"
"kamu kan pinter jenn, setidaknya pak sehun mikir 2x mau introgasi kamu"
"gak mau pokoknya kamu duluan". Lisa membuang nafas dan berdoa agar dia dapat selamat dari dosen yang sangat terkenal dikampus karena killernya.
"Masuk aja pake doa segala" oceh jennie sambil menyenggol lengan lisa "diem" lisa menempelkan jari telunjuk di bibirnya.Kreekk
Lisa membuka pintu kecil dan memberikan celah untuk matanya agar bisa mengintip "whattt" lisa berteriak melototkan matanya yang ingin keluar, lisa kembali menutup pintu kelas dengan keras "siapa itu" tanya seorang dari dalam kelas. Lisa kembali panik "jenn kamu inget gak laki-laki yang tadi kamu marahin" "yang diparkiran tadi? Kamu kan ikut marahkan dia juga" jawab jennie asal, "ya udah lupakan, dia ada didalem sekarang" jelas lisa dengan wajah panik kearah jennie "mungkin dia senior atau maba" jawab jennie "aku juga mikir gitu tapi dia duduk di kursi dosen" jelas lisa kembali.
Jennie membesarkan bola matanya dan menggeser badan lisa dari arah pintu. Jennie mencoba membuka pintu kelas seperti yang dilakukan jennie tadi.
Jennie tidak melihat siapapun di kursi dosen jennie berniat untuk kembali menutup pintu dan mengomelkan lisa karna telah membohongkannya. Belum juga jennie menutup pintu tiba-tiba pintu dibuka lebih lebar dari dalam sontak membuat radh kaget dan hampir saja terjatuh.Jennie berada di pelukan lelaki yang ia marahi di parkiran tadi. Semua mata mahasiswa tertuju kearah mereka berdua. "Apa-apaan lo meluk gue" jennie menjauhkan dirinya dari lelaki itu "ada perlu apa kesini" jawab lelaki itu ketus "ini kelas gue" jennie menekankan kata-katanya. Lelaki itu mempersilahkan jennie dan jennie untuk duduk.
"Oke karena ada yang baru saja datang kita ulangi perkenalan ini, nama saya Kim Taehyung saya dosen baru kalian yang akan menggantikan pak Sehun di mata kuliah ekonomi" taehyung berbicara sambil memandang kearah jennie dan lisa. "Habisss" jawab jennie dan lisa pelan dengan menutup wajahnya.
Selama pelajaran berlangsung tidak seperti biasa yang selalu sunyi. Mahasiswa lain sibuk memperhatikan wajah dan postur tubuh dosen barunya "gila.. ganteng banget jodoh gue, bodynya yaampun" ucap salah satu mahasiswi yang membuat kuping jennie panas.
Jennie sangat cuek jika soal asmaranya walaupun di lingkungan kampus banyak senior ataupun junior yang tertarik kepada jennie. Berbanding terbalik dengan jennie, lisa terbuka soal asmara tetapi dia selalu memilih-milih pasangan yang pantas untuknya itu sebabnya baik lisa maupun jennie masih memegang status jomblo sampai sekarang.Ini kesempatan emas buat ngerjain mahasiswi tadi ucap taehyung dalam hati sambil memainkan handphone di kamar. Taehyung mencari kontak jennie yang sebelumnya telah ia minta tadi pagi pada seluruh mahasiswa dikelas. Ia mencari nama jennie tetapi tidak ditemukan sampai taehyung mencari 5x tetapi hasilnya nihil. Ia mengingat jika lisa ikut memarahinya, taehyung mencari kontak lisa dan langsung meneleponnya.
"Hallo" jawab lisa dari sebrang
"hallo ini benar saya bicara dengan lalisa manoban" tanya taehyung sopan. Lisa kaget karena telah mengenal suaranya dan menjauhkan handphonenya untuk mengambil nafas agar tenang
"iya ini siapa" jawab lisa basa basi untuk memastikan
"saya dosen kamu taehyung, kamu temennya jennie kan"
"iya kenapa" jawab lisa masih shok
"kamu punya nomornya?" Tanya taehyung lagi
"punya emang untuk apa"
"saya ada perlu sama jennie". Mendengar jawaban taehyung membuat lalisa berpikir sejenak dan tersenyum
"oke pak taehyung, saya punya nomor jennie dan saya akan kasi kebapak tapi ada syaratnya pak" pinta lisa penuh harap ke taehyung
"apa" jawab taehyung,
"kita lupain kejadian yang diparkiran tadi dan masalah kita selesai. Jadi bapak gak perlu buat saya dapet nilai jelek, gimana mau gak?" Pinta lisa ke taehyung, taehyung berpikir sejenak memikirkan tawaran lalisa
"ok saya terima"
"yang bener pak, makasih banyak loh pak nanti nomornya jennie saya kirim lewat wa" jawab lisa penuh dengan kegembiraan.Lisa mengirim nomor jennie ke taehyung bodoh amat lah liat reaksi jennie yang penting nilai gue selamat ucap lisa dalam hati sambil tersenyum penuh dengan kemenangan.
^besok keruangan saya awal-awal^
Bunyi wa taehyung ke jennie^siapa ya kok ngatur^
Balas jennie cuek^Kim Taehyung^
Balasan taehyung membuat jennie bangun dari tempat tidur dan kaget karena ia tadi tidak memberikan nomor handphonenya ke taehyung. Jennie tidak membalas pesan taehyung tetapi jennie tetap menuruti pesan taehyung pada esok harinya.Vote and coment yaa ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Love ( Taennie )
Fanfictioncinta gak pandang status,umur,kekayaan,waktu,pekerjaan atau apapun itu karena cinta itu murni tak memandang apapun. Taennie shipper baca ya ^_^ Mature adult content Gk banyak kok cuman sedikit ^_^