Paginya
"Eomma ini ada apa kok rumah di beresin begini" tanya jennie ketika turun dari tangga
"tanya lisa tuh dia yang suruh kemas-kemas rumah"
Jennie menghampiri lisa yang sedang mengatur meja
"Lisa""eh.. Kenapa jenn"
"ini ada apa kok kemas-kemas rumah"
"ada tamu nanti"
"siapa" tanya jennie heran..
"nanti juga kamu tau. Yaudah kamu balik aja kekamar lagi tidur-tiduran"
Lisa mendorong dan memaksa jennie agar masuk kedalam kamar."Lis sebenarnya ada apa sih? Tante aja bingung loh" tanya ny. Irene menghampiri lisa
"Aku mau kasi tau tapi takut tante bocorin ke jennie"
"Gak tante gak bakal kasih tau kok. Janji deh"
"Yaudah jadi gini" lisa berbisik menceritakan niatan taehyung hari ini.
"Kamu serius lis?" Tanya ny. Irene heran
"Seriusan.. sore nanti mungkin mereka akan dateng" ucap lisa tersenyum
Ny. Irene tersenyum sambil berjalan cepat kearah tn. Suho
"Appa" panggil ny. Irene"Apa sih eomma teriak-teriak"
"Jennie appa"
"Jennie kenapa"
"Appa tau gak kenapa lisa suruh kita kemas-kemas begini"
Tn. Suho hanya menaikkan bahunya sambil menggelengkan kepalanya
"Jennie mau dilamar" bisik ny. Irene"APA!!!!!" teriak tn. Suho
"Husstt.. pelan-pelan appa"
"Maaf, habisnya kaget.. beneran jennie mau dilamar? Sama siapa"
"T-A-E-H-Y-U-N-G" ucap ny. Irene tersenyum
"Akhirnya kesampaian juga dapat mantu" ucap tn. Irene kegirangan
"Tapi appa jangan bilang jennie dulu. Kata lisa dia belum tau"
Tn. Suho menganggukkan kepalanya cepat.
Taehyung POV
"Appa Taehyung takut nih" ucapku lemah ketika duduk bersebelahan dengan appaku
"Relax aja Taehyung.. appa seneng ternyata tanpa appa jodohkan, kamu udah kecantol sendiri sama jennie" sahut appa yang membuatku malu.
Appa selama ini tidak mengetahui kalau antara aku dan jennie sudah saling kenal sebelumnya. Aku memikirkan untuk menceritakan masalah itu di waktu yang pas dan aku rasa saat ini adalah waktu yang pas untuk aku menceritakannya.
"Appa ma tae mau cerita" ucapku pada kedua orangtuaku
"Cerita apa tae" tanya eomma sambil melipat beberapa sprei untuk mengisi waktu luangnya.
"Sebenarnya taehyung dan jennie itu udah lama saling kenal. Jennie dulu itu mahasiswanya taehyung di mumbai. Kemudian beberapa bulan setelah taehyung mengajar dan taehyung dekat dengan jennie, dia pindah ke busan. Dan membawa sebagian hati taehyung disini. Tetapi sekarang taehyung bersyukur karena Taehyung akhirnya ketemu lagi dengan separuh hati Taehyung. Walaupun appa sempat menjodohkan kita dan Tae menolaknya tetapi lihat sekarang, tae akan melamar gadis itu untuk appa, eomma dan taehyung. Tae yakin appa dan eomma pasti senang denger tae mau melamar anak orang apalagi perempuan itu jennie" ucapku lembut
Appa dan eomma hanya mengangguk pelan sambil menggenggam tanganku kuat
"Appa yakin ini adalah keputusan yang sangat tepat. Jangan menunda-nunda" ucap appa yang semakin menguatkan genggamannya ditangankuAku hanya tersenyum yakin kearah appa dan eomma.. aku tidak ingin appa dan eomma melihat kegugupanku saat ini, keringat terus bercucuran di dahiku sehingga membuag rambutku lepek.
"Kamu sudah hubungi jennie" tanya eomma lembut
"Aku gak kasi tau jennie eomma... tapi orang tuanya tau kok cuma jennje aja yang gak tau. Aku mau kasi surprise buat dia" ucapku percaya diriEomma hanya menggeleng pelan setelah itu meninggalkan aku dan appa
"Tae.. jangan sakiti jennie ya.. papa sayang dia" ucap appa kali ini dengan wajah serius
Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku lalu memeluk appa dengan erat.
Ya.. sebelum appa menyuruhku untuk datang ke busan, appa sering menceritakan tentang sekretarisnya. Bagaimana penampilannya, sikapnya, kecantikannya, kepandaiannya. awalnya aku berpikir papa akan mencari eomma tiri untukku.
Hingga suatu ketika aku mendapatkan telpon dari mama yang juga menceritakan sekretaris papa. Awalnya aku pikir eomma akan curhat tentang masalah sekretaris itu tetapi dugaanku salah. Eomma juga menyukai sekretaris itu.Sekretaris itu yang telah membuat kedua orang tuaku jatuh hati padanya. Jennie Kim.. sosok malaikat yang berada di tubuh seorang perempuan, sosok yang membuat mataku tidak pernah lelah untuk menatapnya setiap saat.
Aku pernah berpikir 'seandainya appa atau eomma menyebut nama jennie ketika menceritakan padaku lewat telpon. Mungkin aku akan lebih cepat unruk melamarnya' tapi inilah yang dinamakan takdir. Mungkin tuhan ingin aku mengetahuinya secara langsung lewat pertemuan perdana kami saat dikantor.Author POV
"Lissaaaa" teriak jennie dari dalam kamarnya
"Sayang kamu samperin jennie gih sana" sahut jungkook yang duduk di sebelah lisa
Lisa menganggukkan kepalanya kemudian berjalan menuju kamar jennie.
"Apaan sih jennie teriak-teriak kayak nonton konser aja" celetuk lisa
"Ini kamu ngapain panggil tukang lulur segala" ucap jennie kesal
"Ya biar kamu kelihatan lebih fresh dong jennie... kamu kan selama ini kerja mulu gak pernah perhatiin kulit kamu" ucap lisa santai
"Gak ah aku gak mau beginian. Aku capek tau.. lagian kamu aneh banget hari ini pasti ada sesuatu" jennie melirik nakal ke arah lisa
"Ngapain liat-liat begitu.. udah nurut aja" lisa berbalik hendak keluar kamar
"oh iya satu lagi.. mbak kalau bisa buang semua daki yang ada di tubuh teman saya ini hilang semua ya" lanjut lisa tertawaJennie melemparkan bantal yang ada didekatnya ke arah lisa
"Enak aja.. emang kamu pikir badan aku banyak daki. Badan aku bersih tau.." ucap jennie kesalAkhirnya jennie pasrah dan mau melakukan perawatan kecantikan yang lisa panggilkan khusus untuk hari ini.
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Love ( Taennie )
Fanfictioncinta gak pandang status,umur,kekayaan,waktu,pekerjaan atau apapun itu karena cinta itu murni tak memandang apapun. Taennie shipper baca ya ^_^ Mature adult content Gk banyak kok cuman sedikit ^_^