7

169 30 0
                                    

"Aduh Yer istirahat bentar yuk,kaki gue rasanya mau copot"

Seungwan menarik tangan Yerim guna menghentikan langkah gesit gadis itu,Yerim menoleh dan mendapati Seungwan yang tengah membungkukkan badannya,mencoba mengatur nafas.

"Ya ampun udah kayak nenek-nenek aja lo,baru juga muterin ini mall dua kali udah loyo aja"

Seungwan yang masih mengatur nafasnya menghiraukan ucapan Yerim,harusnya semalam ia tidak menyanggupi ajakan dari gadis cerewet di sampingnya itu.

Bayangkan,dari pagi menjelang sore Yerim hanya membawanya untuk berkeliling mall yang ada di pusat kota Seoul,yang besarnya tidak perlu di ragukan lagi.Dan lagi,mall yang di kunjungi mereka mempunyai lima lantai.Bisa kalian bayangkan betapa lelahnya Seungwan saat ini.

Seungwan merutuk dalam hati,kenapa juga hari ini ia menggunakan flatshoes yang membuat kakinya lecet karena berjalan seharian.Yerim yang ada di sampingnya akhirnya menggeret tubuh lelah Seungwan untuk duduk di salah satu stand minuman.Tidak lucu kan bila Seungwan tiba-tiba pingsan di tengah mall megah seperti ini.

"Minum Wan"

Yerim menyodorkan sebotol air putih di depan Seungwan yang langsung di teguk dengan rakus,Yerim yang melihatnya hanya melongo melihat betapa bersemangatnya sahabatnya itu saat meminum air putih yang ia berikan hingga menyisakan seperempat isinya.

"Lo tuh sebenernya mau nyari apaan sih Yer,udah dua kali bolak-balik belom ada yang lo beli juga"

Yerim cengengesan,sebenarnya gadis itupun tidak tau ingin membeli apa,pasalnya ia hanya random saat mengajak Seungwan jalan-jalan ke mall,hanya karena bosan.

Seungwan menutup kembali botol air yang Yerim berikan padanya dan meletakkannya di atas meja.

"Hehe gue juga bingung mau nyari apa,gue ngajak lo jalan kan karena gue bosen aja dirumah"

Ingin rasanya Seungwan menjambak rambut panjang Yerim,tau begitu Seungwan menghabiskan hari liburnya dirumah dengan menonton film kartun kan,dari pada menghabiskan waktu hari liburnya dengan Yerim yang hanya berputar-putar tidak jelas mengelilingi mall seluas ini.Membuat kakinya pegal dan terlihat semakin membengkak saja.

"Kalo gue nggak inget lo temen gue,udah gue jambak lo Yer"

Yerim hanya terkikik mendengarnya,Seungwan mendengus dan memijat-mijat kakinya yang terasa menebal karena kelelahan.

"Yaudah kita makan aja yuk,perut gue mulai keroncongan nih"

Yerim mengusap-usap perut datarnya,matanya berbinar saat menatap Seungwan.

"Dari tadi kek,jadi nggak perlu muter-muter kayak orang ilang"

Seungwan mencebikkan bibirnya menatap Yerim,sedangkan yang di tatap malah cengengesan tanpa dosa.

"Enaknya makan apa ya Wan?"

Sembari melanjutkan jalan,Yerim dan Seungwan celingukan mencari tempat makan yang diinginkan.

"Kayaknya makan yang berkuah enak Yer"

Yerim mengangguk setuju,setelah lelah seharian memang rasanya pas jika makan yang berkuah serta minum yang dingin-dingin.

"Kesana aja yuk Yer"

Seungwan melangkah terlebih dahulu,sementara Yerim yang mengapit lengannya melangkah di belakangnya.Seungwan dengan langkah semangatnya tiba-tiba harus menghentikan langkahnya,karena sekali lagi Yerim menggeret Seungwan guna menghentikan langkah semangat Seungwan.

Seungwan mengerutkan keningnya dan menoleh mendapati Yerim yang tengah diam sesaat sebelum suara cemprengnya terdengar begitu menggema di sekitar mereka.

"Chuu~"

Yerim melambai-lambaikan tangannya saat mendapati dua gadis yang juga sedang jalan-jalan menikmati hari libur mereka melangkah dari arah yang berlawanan.Gadis yang di panggil Yerim itu mendongak dan mendapati Yerim yang melambai-lambai dengan semangat kearahnya.

"Rim~"

Kedua gadis itu segera menghampiri Yerim dan juga Seungwan yang masih berdiri di tempat semula.Seungwan sendiri hanya terdiam dan mengamati dua gadis yang menghampirinya dan juga Yerim.

"Myemim kangen gue"

Gadis dengan tubuh yang amat ramping yang berdiri di sebelah gadis yang dipanggil Chu oleh Yerim itu menghambur ke pelukan Yerim,Yerim dengan senang hati membalas pelukan gadis ramping tersebut.

"Nini-ya~,gue juga kangen kalian ihh"

Seungwan yang melihat Yerim tengah berlovey dovey dengan sahabat lamanya hanya ikut-ikutan tersenyum tanpa berani untuk menyapa.Pasalnya jika dilihat-lihat,kedua teman Yerim ini wajahnya sungguh tidak bersahabat,jadi Seungwan ingin menyapapun harus berpikir dua kali.

AGAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang