(18) Kejutan

2.8K 452 29
                                    

Mashiho spontan terduduk di atas tempat tidur. Dilihatnya Junkyu yang ngerjapin mata, yaampun kayak gitu aja udah ganteng banget di matanya Mashi. Cowok jangkung itu lalu ngeliatin langit - langit kamar sementara Mashiho diem aja.

Mashiho takut nanti kalo salah ngomong Junkyu ngamuk lagi. Junkyu akhirnya nyorot sosok Mashiho yang lagi mainin kaitan jari jemarinya.

"Uhm, maaf gue udah repotin lo." ujar Junkyu pelan. Dia mencoba bangun juga tapi kepalanya berasa mau pecah. Mashiho bantuin Junkyu baring lagi dan benerin letak kepalanya. Selama itu, Junkyu ngamatin wajah Mashiho yang masih ngantuk dan kucel, garis - garis kekhawatiran juga tercetak jelas di sana.

"Sini tidur." ajak Junkyu sambil nepuk spot kosong di sampingnya. Mashiho lebarin mata, tidur berdua di kasur Junkyu?!

Udah gila apa yak mantannya?

"Eng-enggak deh, aku tidur di sofa aja..." tolak Mashiho dengan pelan lalu bangun dari kasur. Junkyu yang enggak nerima penolakan tentu narik dia dong balik ke kasur.

"Enggak, yang ada badan lo nyeri semua besok." kata Junkyu sambil flashback ke hari - harinya setelah tidur di sofa kamar paginya. Huft, untung dia sabar jadi dapet nih sekarang tidur di kasurnya + bonus sama si cio yang manis.

Huh.

***

"AHHHHHHHHH!"

Junkyu dan Mashiho kebangun denger teriakan melengking seseorang. Mereka noleh ke arah ambang pintu kamar dan liat sosok Yedam yang wajahnya merah kayak tomat rebus di sana.

Mashiho yang malu ketahuan tidur berdua langsung beranjak bangun tapi Junkyu yang dasarnya emang enggak tahu malu malah lanjut tidur dan mendusel di cerukan leher Mashiho.

"Yaampun kalian tidur berdua ternyata! Aku kira kalian masih marahan, dih." ujar Yedam kesal. Junkyu jawab dengan mata terpejam, "Kalau mau ngomongin tentang itu nanti aja, mau manja dulu gue, keluar lo, Dam!"

Yedam mendengus dan berjalan kembali ke ruang tengah sementara Mashiho yang mukanya lebih merona setelah denger kata - kata Junkyu cuma bisa tutup mata. Dia heran kenapa Junkyu orangnya terang - terangan banget dari dulu sampai sekarang.

"Kamu marah sama aku, Kyu?" tanya Mashiho pelan sambil ngeliatin muka Junkyu yang jauh lebih ganteng kalau lagi tidur, damai dan bikin klepek - klepek. Beuh.

Mashiho denger Junkyu ngehela nafas, lehernya jadi makin geli gara - gara nafas Junkyu yang hangat gelitikin lehernya lebih keras kali ini. "Masih lah, tapi rasa marah dan kecewa gue dikalahin sama rasa kangen gue ke elo, cio." jawab Junkyu yang bikin Mashiho meleleh.

Mantannya itu jago banget bilang hal - hal manis. Walaupun gitu, kata - kata Junkyu itu selalu bener dan jujur dari lubuk hatinya, nadanya yang terdengar kasar sebenernya ada unsur manisnya kalau Mashiho teliti lebih dalam lagi.

"Aku kemarin niatnya moveon dari kamu..." ujar Mashiho yang spontan bikin Junkyu melek. Dia ngeratin lingkaran tangannya di pinggang mungil Mashiho sambil dengerin.

"Tapi tadi malem semuanya runtuh. Kenapa sih aku enggak bisa moveon dari kamu?" Mashiho nanya sambil ngasak - asak rambut Junkyu yang bikin dia tambah ngantuk. Belum lagi udara pagi ini dingin banget karena salju pertama turun hari ini.

Junkyu senyum lalu pejemin mata lagi, "Karena perasaan lo ke gue terlalu dalam. Cio, janji ya nanti lo jelasin semuanya bareng Yedam dan Doyoung dengan sejujur mungkin?" Mashiho ketawa kecil terus ngangguk. Junkyu ternyata ngasi dia kesempatan untuk benerin semuanya, termasuk kejadian dua tahun lalu yang bikin hubungan mereka kandas.

"Oh ya, lo enggak ada luka, kan? Maaf banget kalau lo harus berurusan sama mereka lagi. Mereka ngejebak gue dengan embel - embel lo ditahan di sana, ternyata pas gue udah disana mereka bilang lo lagi jalan ke taman hiburan bareng Seunghun. Gue berantem sama mereka tapi kalau satu lawan lima ya jelas gue kalah." terang Junkyu nginget - nginget kejadian tadi malem.

"Enggak luka kok, cuman mobil Om Changwook kena tembakan pistol, Kyu. Maaf banget." balas Mashiho dengan nada bersalah. Gimanapun juga itu kan mobil mewah, Mashiho takut diusir dari rumah Junkyu nanti kalau Papa Changwook marah.

Junkyu mengangguk dan ngantuk lagi, seharusnya sekarang mereka sekolah sampai dua hari kedepan untuk nuntasin pembelajaran tapi dia enggak peduli selama dianya enak. Mashiho juga tahu hari ini ada presentasi terakhir yang kemarin malem seharusnya dipelajarin sama dia tapi dia lebih nyaman di pelukan Junkyu.

Dan keduanya tertidur lagi di kasur.

***


"Yedamie, mereka kok belum bangun juga?" tanya Doyoung dengan alis berkerut. Dia ngedarin pandangan untuk mencari sosok Junkyu dan Mashiho tapi hasilnya nihil.

Yedam ngendikkin bahu acuh sambil sibuk berkutat dengan kawan - kawannya di dapur. "Mereka tidur lagi paling. Kasi aja dulu waktu berdua." saran Yedam tanpa noleh ke arah pacarnya.

"Tapi kan kita enggak bisa balik lebih cepet jadinya," Doyoung merengek sambil ngehentakkin kakinya, haduh bocah banget dah.

Yedam masang muka jijik, "Eh kerak panci sadar diri ya, kamu kemarin abis baikan juga kayak gitu!"

Doyoung terkekeh pelan terus meluk dia dari belakang. Dia suka banget ngeliat pacarnya lagi kesel dan pas masak, karena menurutnya seksi. Cowok imut itu emang suka banget masak, apalagi dapur rumahnya Keluarga Kim itu gede banget, jadi dia paling betah kalo masak disana dibanding di dapur rumahnya sendiri.

Yedam pengin cepet - cepet nikah aja sama Doyoung biar bisa make dapur besar itu sepuasnya. Ada Mashiho juga yang enggak kalah jago masaknya dan mereka pasti nyambung kalau udah berurusan sama masalah dapur.

Baru juga SMA udah mikirin nikah, dong. Tapi Yedam kan menata masa depan sih jadi enggak masalah berpikir kayak gitu.

"Kamu jauuuuh lebih manis kalau lagi serius dan kesel gini, jadi gemes deh." Doyoung bilang dengan senyum menawan khas-nya yang mau enggak mau bikin Yedam noleh dan auto nyesel, dia meleleh woy liatnya!!!!

Tiba - tiba pintu utama bunyi dan direspon dengan erangan kesel dari Doyoung. Kenapa sih tiap mereka mesra - mesraan pasti ada aja yang ganggu!1!1!1!1!

Doyoung ngelewatin ruang tengah dan ngelirik jam dinding yang baru nunjukkin pukul 7 pagi. Seharusnya dia dan Yedam sekarang lagi nongkrong mesra di perpustakaan tapi Yedam ngajakin bolos untuk ngejelasin sesuatu ke Junkyu.

Doyoung kaget pas tahu yang ngunjungin rumahnya sepagi ini adalah Seunghun. Begitupun dengan Seunghun yang juga kaget karena dia enggak nyangka ada Doyoung di rumah. Dia kira Doyoung hari ini nginep di rumah Yedam atau kemungkinan selanjutnya yaitu sekolah.

"Kak Seunghun? Nyari siapa?" tanya Doyoung dengan nada enggak nyantai.

"Mashiho, gue mau jemput dia sekarang. Dia udah siap gak?" tanya Seunghun sambil jinjit - jinjit liat ke dalem rumah nyari sosok Mashiho.

Doyoung berdecak. Apa Seunghun mau ngejar Mashiho lagi? Padahal udah jelas hati Mashiho nyangkut ke siapa.

"Lo enggak tahu Junkyu dan Mashiho mantanan?" Doyoung nanya sambil bersidekap. Seunghun sekarang natap Doyoung seolah - olah cowok itu numbuhin satu kepala lagi di dengkulnya.

"Apa lo bilang? Jadi mereka udah pernah pacaran dulu?"









A/n: double up soalnya hari libur hehe

Selamat Hari Buruh!

Return | MashiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang