(21) Pelangi

2.9K 416 19
                                    

Sesosok laki - laki tegap sekarang lagi mandang ke arah langit dengan pandangan kosong. Sinar matanya menyiratkan kerinduan, entah kepada siapa.

Dadanya terasa sesak. Muncul sosok laki - laki berwajah manis di benaknya, Mashiho. Ya, sosok yang sedang berada di atap rumahnya ini adalah Seunghun.

Enggak perlu diragukan lagi sih kalau kehadiran Mashiho bikin hidup Seunghun yang dahulunya monoton berubah seratus delapan puluh derajat. Dia jadi punya hal manis untuk dipikirin sebelum tidur, semangat sekolah untuk ngeliat Mashiho yang imutnya bisa bikin para seme demo demi dapetin dia, dan yang paling penting akhirnya ada juga orang yang bikin jantungnya berdegup kencang lagi.

Kejadian lima tahun lalu itu belum juga kelar. Sekeras apapun Seunghun mencoba untuk nyingkirin mantan sahabat dari pikirannya, dia tetep enggak bisa. Karena sahabat itu enggak akan pernah jadi mantan, sahabat itu tali pertemanan yang enggak akan pernah putus apapun masalah yang menghadang.

"Ngegalau lagi? Enggak sekolah lo?" tanya sebuah suara familiar yang nyentak Seunghun dari pemikiran kusutnya. Kepalanya berputar dan nyorot sosok Byounggon yang berdiri di depannya. Cowok itu nutupin matahari yang baru aja bangun dari peraduan dengan badan bongsornya.

"Inget kata Yedam, Hun? Kita enggak boleh bersedih atas hal - hal indah yang pergi dari hidup. Semua hal itu emang indah, tapi kalau ujung - ujungnya pergi namanya bukan milik kita. Lo harus belajar untuk ngerelain sesuatu, karena dengan itu di kemudian hari lo pasti bakal dapet hal indah yang lebih dan akan tetep berada di samping lo. Gue berani jamin lo pasti nemu." Byounggon bilang sambil natap ke arah Seunghun dengan sorot mata lembut.

Seunghun berdiri, senyum tipis penuh kesedihan muncul perlahan di wajahnya. Kata - kata Yedam beberapa tahun lalu itu terulang kembali di benaknya. Sekarang dia ngerti dengan quotes Yedam yang penuh makna itu.

"Lo tau satu hal yang mau gue ubah dalam hidup gue, Gon?" tanya Seunghun setelah mereka ngekrik selama beberapa menit.

Byounggon miringin kepala sedikit sambil naikin alisnya, pertanda dia nyuruh Seunghun lanjutin kata - katanya.

"Gue pengin berubah haluan jadi uke aja."

Byounggon ketawa, apa Seunghun udah enggak waras akibat ngegalauin Mashiho?

"Kenapa?"

"Karena hal indah itu sekarang berdiri di depan gue."





***





Hari ini hari terakhir sekolah sebelum liburan musim dingin. Udara mulai makin dingin, jalanan dipenuhi salju yang berlomba - lomba turun mulai dari beberapa hari yang lalu.

Dan untuk ngelengkapin pergantian musim ini, satu sekolah udah tahu berita Junkyu dan Mashiho yang udah baikan kemarin. Biangnya pasti dong mhamhanx Hyunsuk, saking senengnya dia ceplas - ceplos sana sini termasuk juga ke guru, emang Hyunsuk ini dikenal sebagai lambe turah level 2 setelah Jaehyuk.

Jihoon dan Yoonbin yang jutek dan kalem juga ikutan nyeplos. Mereka sekarang diem di kelas sambil ngomongin kemungkinan apa yang akan terjadi di antara Mashiho, Junkyu, dan Seunghun. Mantap bet dah itu pembicaraannya euyyy.

Junkyu dan Mashiho yang jalan berdampingan ke kelas jadi heran saat sadar tatapan yang dilemparin anak - anak YG High ke mereka. Dua sejoli itu belum tahu berita mereka tunangan sudah menyebar ke segala penjuru sekolah karena belum ketemu Hyunsuk.

"Cio?" tanya Junkyu sambil noleh ke arah Mashiho yang lagi jalan disampingnya. Mashiho bales dengan senyum manis khas-nya. "Udah sering ya manggilnya pake 'cio' sekarang," Mashiho ngeledek Junkyu yang direspon dengan dengusan.

Mashiho itu enggak tahu apa orang mau balikan?

"Yeee kan udah baikan! Oiya, nanti malem temenin ke supermarket yuk, aku mau belanja buat keperluan bulanan rumah, oke?" ajak Junkyu dengan alis yang diangkat bergantian. Mashiho ketawa kecil terus ngangguk, dia kalo udah disuguhi sisi imut Junkyu pasti jadi bucin dadakan. Heu.

"Orangtuamu kapan pulang, Kyu?" tanya Mashiho setelah sadar sekarang udah bulan Desember. Orangtua Junkyu sempet bilang perginya dua minggu tapi udah lewat sekitar satu setengah bulan belum pulang - pulang juga.

Junkyu ngendikkin bahu, dia sendiri juga bingung sama mamah papahnya yang hobi banget travelling, mentang - mentang anak - anaknya udah pada gede dan enggak butuh asuhan lagi, tapi Junkyu diem - diem bersyukur juga soalnya dia jadi bebas mesra - mesraan sama Mashiho di rumah.

"Palingan kalau lagi inget aja. Aku enggak percaya mereka perginya dua minggu doang, tapi enggak papa selama enggak produksi anak lagi." jawab Junkyu acuh terus meluk pinggang Mashiho sehingga cowok bertubuh mungil itu jadi mepet ke Junkyu.

Mashiho nunduk untuk nyembunyiin pipinya yang rasanya memanas. Dia enggak tahu malu antara karena jawaban Junkyu yang kelewat frontal atau perbuatan Junkyu tadi. "Hush, Kyu! Kamu apa - apaan sih, ini tuh di sekolah!" seru Mashiho panik tapi enggak berusaha keras untuk lepas dari pegangan Junkyu, nyaman soalnya.

Junkyu ketawa, "Yaampun, jadi kamu malu kita kayak gini di sekolah? Terus maunya dimana dong? Dirumah? Oke, liat aja pulang sekolah nanti." Mashiho tambah malu, untung Junkyu ngomong di telinganya jadi enggak mungkin ada orang lain yang denger.

"Weshhh, mesra - mesraan doang, jadian aja belom ada kabarnya nih!" sebuah suara cempreng khas bocah ganggu momen MashiKyu ketika mereka memasuki kelas.

Junkyu muter bola matanya kesel sementara Mashiho langsung lari duluan ke bangkunya. Jaehyuk dan Hyunsuk kolaborasi jadi tukang interogasi dadakan untuk nanyain gimana hubungan Junkyu dan Mashiho.

"Jadi kalian udah pacaran?" tanya Hyunsuk dengan tangan yang terkepal kayak microphone ke arah dua sejoli yang duduk sebelahan di bangku mereka.

"Enggak!"
"Iya."

Junkyu dan Mashiho liat - liatan satu sama lain dan ngadep ke Hyunsuk dan Jaehyuk lagi yang bingung karena jawaban mereka beda.

"I-iya..."
"Belum."

"INI MANA YANG BENER SIH!" seru Yoshinori yang kesel denger jawaban mereka. Tenang pemirsa, dia udah moveon kok ke Mahiro jadi enggak perlu khawatir dia bakal deketin Mashiho lagi hwhw.

Asahi yang juga ikutan nonton daritadi langsung komen, "Jujur ya gue sebenernya enggak peduli sama jawaban kalian. Manusia yang punya mata pasti tau kalian itu 'lebih dari teman'."

Jaehyuk ngangguk setuju, "Bener tuh si Asahi. Tumben lo pinter, nyed! Sini ngelambe sama gue aja kuyy" Jaehyuk kabur ke bangku Asahi dan narik si Asahi biar ngedeket ke dia.

Asahi masang muka jijik dan nabok muka rese Jaehyuk yang paling deket sama dia saat itu. "Mending gue nongkrong di kantin sambil makan mie lidi daripada gaul sama lo, pergi sana dasar bakteri e.coli!1!1!1!1!"

Junkyu ketawa ngakak denger makian Asahi yang ditujukan ke Junkyu. "Makan tuh lo dasar BAKTERI E.COLI!" Mashiho dan anak - anak XI-Vokal-II serentak ketawa.

Jihoon megang perutnya yang sakit karena denger perdebatan Asahi dan Jaehyuk yang belum selesai sampai di sana. Dia sama Yoonbin yang paling bisa denger soalnya duduk deketan sama dua sejoli yang dikenal enggak pernah akur itu.

"Etapi seriusan gue nanya, kalian udah jadian, belom?" tanya Hyunsuk kali ini dengan ekspresi serius. Kali ini yang jawab Mashiho dengan gelengan imut, "Kita cuman baikan menyangkut masalah dua tahun lalu itu, inget kan? Bukan b a l i k a n."

Junkyu ngangguk benerin. "Iya, tapi kalau masalah balikannya sih enggak akan pernah ada kabarnya."











a/n: terimakasih untuk 1K nyaa💖

P.S ; post-an author's question ilang karna masalah udah terpecahkan bagi yang bingung, hihi.

Return | MashiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang