(31) Kerlap - Kerlip Manis

1.9K 262 2
                                    

Sekarang Mashiho sama Junkyu lagi jalan - jalan ke mall. Katanya tuh si Junkyu mau hangout bareng pacarnya setelah males - malesan setengah hari dikamar. Dia dan Mashihopun enggak turun juga pas ada Byounggon di ruang tamu barengin Yedam, Doyoung, dan Byounggon.

Hadeh, teman enggak tahu diri. 

Itulah kata Mashiho ketika liat tunangannya teler di kamar, mana air liurnya keluar lagi. Yaampun, Mashiho harus ganti seprai dan kain bantal di kamar mereka untuk kedua kalinya hari ini cuy. Padahal Mashiho pengen banget ngobrol bareng mereka.

"Eh itu bonekanya gede banget, Kyu!" Seru Mashiho sambil loncat - loncat deketin kaca display di depan sebuah toko boneka dengan pandangan yang terpaku ke boneka besar di rak display itu. Junkyu ketawa sambil ngikutin Mashiho yang imut eperitaim eperiwer.

Junkyu dekap mata Mashiho pake kedua tangannya dan nyeret cowok mungil itu menjauh dari kaca. "Udah-udah. Ayo makan dulu, baru keliling lagi, ohya cari phone case juga buat kamu abis makan ya." Ujar Junkyu kali ini rangkul Mashiho ala anak geng ke tempat food station.

Mashiho menghela nafas kecewa. Junkyu emang enggak pernah peka jadi cowok!

***

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Junkyu, liatin menu dengan tatapan yang sesekali diarahin ke Mashiho yang ada diseberangnya.

Mashiho diem, masih baca-baca daftar makanan yang ada di menu dengan teliti. Banyak pilihan enak, makanya dia bingung mau pilih yang mana.

Kalau mau pesen banyak, takutnya perut enggak bisa nampung. Kalau pesen sedikit, nanti takut belum kenyang. Porsi makanan di mall begini kan biasanya seukuran setengah piring doang.

Hmmm.

"Enggak apa kalau nanti mau nambah lagi. Pesen aja yang kamu mau dulu, waktu kita banyak kok." ujar Junkyu sambil senyum hangat ke arah Mashiho yang duduk di hadapannya. Mashiho yang mukanya ketutupan buku menu yang super tinggi dan rada tebel langsung munculin matanya dan tatapan sama Junkyu. 

Kemudian cowok mungil itu mengangguk pelan lalu mulai menyebut nama makanan yang mau dipesen. Junkyu nahan rasa gemesnya sambil nyatet pesenan mereka.

Setelah pelayan dateng untuk ngambil catatan pesenan mereka dan pergi lagi ke arah kitchen, Junkyu langsung megang tangan Mashiho. "Suka banget megang tanganku, ih." Mashiho pura - pura kesel dan mencoba untuk lepasin tangan Junkyu yang besar kalau dibandingin sama tangannya sendiri. Tenaga Junkyu kalau lagi sama dia emang superb, kuat banget!

"Enggak boleh maksa - maksa loh, lepasin atau nanti malem enggak usah tidur disampingku." peringat Mashiho dengan muka yang disangar - sangarin, tapi jatuhnya malah imut kalau di mata Junkyu. Cowok berambut hitam dihadapannya itu cuma ketawa jahil lalu semakin eratin pegangan tangannya. 

"Yaudah nanti aku tidur di kaki ayangku aja..." gumam Junkyu yang masih bisa didenger sama Mashiho. Cowok pendek itu merengut kesel dan nolak buat liat Junkyu. "Emang ya kamu batu banget!" serunya udah super kesel.

Mereka lanjut berantem sampai pesanan makanan mereka datang.

"Ohya, kamu ada di kontak sama Kak Seunghun?" tanya Mashiho tiba - tiba. Junkyu berhenti makan dan berpikir sejenak. Dia lalu ngegeleng. "Kenapa emangnya? Kamu mau ketemu sama dia?" tanya Junkyu sambil nyuapin Mashiho satu udang bakar yang sudah dikelupasi olehnya.

Mashiho ngegeleng juga, dia ngunyah sebentar sebelum jawab pertanyaan Junkyu. "Bukan. Aku cuma kepikiran gimana keadaan dia sekarang." Junkyu ngangguk - ngangguk ngerti, tenang dia udah enggak cemburu lagi kok.

Return | MashiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang