(25) Jalan

2.3K 328 14
                                    

Mama Yoona dan Papa Changwook sekarang sedang menyidang anaknya. Mereka berniat bolos sekolah karena cuman sekedar masuk, semua materi mapel udah resmi habis kemarin.

"Pasti Junkyu kan yang ngajakin bolos?!" tanya Mama Yoona sambil natap Junkyu kesel. Mashiho ngegeleng, berniat membela Junkyu di depan kedua orangtuanya. "Enggak tante, aku yang salah karena enggak nolak ajakannya Junkyu dan ngingetin dia. Maaf." ujarnya meminta belas kasihan.

Mama Yoona langsung berekspresi lembut. Ditariknya Mashiho ke arahnya lalu dipeluk. "Aduh Mashi, jangan sedih kayak gitu. Tante enggak marahin kamu, sayang. Nanti malem tante ajak kamu shopping ke mall, mau? Nanti tante bayarin semua! Oh iya, tante ajak Yedam juga deh biar rame!" Mama Yoona merajuk sambil nguyel - nguyel pipi Mashiho yang tembem.

Tawa Mashiho yang merdu mengalun di telinga Junkyu. Cowok mungil mengangguk antusias, siapa sih yang enggak suka shopping? Coba perlihatkan ketekmu mas/mbaq.

Tentu saja yang pertama itu pasti Junkyu. Dia menghela nafas gusar terus berniat protes ke mamanya tetapi tatapan papanya bikin dia ciut. Kadang papanya itu bisa serem banget kalau udah dikehendaki sama Yang Di Atas.

"Nanti papa kasi ya kartu kredit papa ke kamu, Mashi. Sekarang istirahat sana sama mama," ujar Papa Changwook dengan senyum lembut. Mama Yoona dan Mashiho langsung naik ke ruang hiburan di lantai dua dengan langkah bersemangat.

Mashiho berada di anak tangga teratas pas noleh ke bawah, tepatnya ke arah Junkyu. Cowok mungil itu nyunggingin senyum khasnya, senyum yang bisa seketika nenangin gemuruh di hati Junkyu lalu lari imut untuk nyusul mama Junkyu.

Junkyu ketawa pelan. Mashiho-nya itu emang bisa bersikap dalam segala suasana. Sekarang dia enggak perlu khawatir lagi Mashiho ikut kena marah, biar dia aja enggak papa.

bUcInNnNnNnN!1!1!1!1!1!

"Kyu, papa mau ngomongin sesuatu sama kamu." ujar Papa Changwook membuka percakapan. Junkyu ngangguk sekilas lalu negakin posisi duduknya, pertanda kalau dia tahu papanya itu sekarang lagi dalam mode serius.

Papa Changwook hembusin nafas kasar. "Papa tahu tentang konflik Silverboys," Junkyu melebarkan matanya. Dia enggak nyangka papanya bisa tahu konflik bertahuan - tahun yang enggak putus itu.

Tapi darimana?

"dan papa tahu solusinya agar kalian bisa balikan lagi." lanjut Papa Changwook dengan senyum hangat. Junkyu menelan ludah, ternyata celah kecil itu emang bener - bener ada di antara benang - benang berkaitan yang rumit.

Junkyu tanpa sadar mencondongkan badan ke arah papanya karena terlalu bersemangat. Dia ingin Seunghun dan Byounggon bisa kumpul lagi sama anak - anak squad yang lain. Memang sih kedengarannya berharap banget, tapi Junkyu masih sayang banget sama mereka semua kalau enggak menghitung fakta Seunghun pernah mencoba deketin Mashiho.

"Apa solusinya pa? Bilang ke aku! Aku janji bakal lakuin apapun itu!" serunya enggak sabaran. Papa Changwook terkekeh kecil dan mengambil satu tangan Junkyu lalu digenggam. Tangan pria paruh baya itu sudah mulai keriput dan rambutnya juga mulai memutih karena faktor usia lanjut.

Papa Changwook natap anak sulungnya itu lama. Dia sebenarnya enggan bilang hal ini ke Junkyu, tapi pengin juga bantu agar hidup anaknya itu balik lagi kayak dulu.



***



Di hari yang sama,

Yedam sekarang lagi bersih - bersih rumah. Sesekali cowok mungil itu bersin karena debu yang beterbangan di ruang tamu.

Besok karena udah mulai liburan, Yedam pengin memulai liburannya dengan produktif. Biasanya untuk Yedam sih kalau udah dijadwalin, ekspektasinya itu terwujudkan ke realita karena dia orangnya terorganisir gitu.

Doyoung janjinya bantuin juga tapi katanya dia ada urusan penting. Cowok setinggi pohon cemara itu udah minggat dari rumah keduanya alias Rumah Yedam pukul 5 pagi tadi. Dia janji jelasin semuanya setelah pulang, tapi enggak tau kapan padahal sekarang udah menjelang malam.

Tiba - tiba bel rumah berbunyi yang ngejutin Yedam dari nyanyiannya untuk hilangin kesepian. "Sebentar, sebentar!" teriak cowok bersurai hitam itu dengan panik.

Sosok dibalik pintu utama bikin senyum lebar milik Yedam merekah. Tanpa pandang keadaan, dia ngalungin lengannya di leher putih Doyoung. Ngungkapin perasaan rindunya yang menumpuk meski mereka baru pisah beberapa jam doang.

"Doyoung, aku kangen sama kamu." gumam Yedam di telinga Doyoung yang disambut oleh tawa merdu dari pacarnya.

Doyoung balas lingkarin lengan di pinggang sang pacar. Keduanya kayak gitu selama beberapa menit sebelum Yedam bikin jarak di antara dirinya dan Doyoung.

"Damie, ini Raesung." ujar Doyoung sambil nunjuk sosok laki - laki berambut gondrong di sisinya. Yedam seketika menoleh dan terpaku ngeliat manusia tampan bernama Raesung yang dia kenal banget.

"CHOI RAESUNG!"




***



"Gimana kabarmu? Aku kangen banget," Yedam nanya dengan bibir yang sedikit dimajukan. Raesung tertawa gemas lalu nyubit pipi sahabat dari oroknya tersebut.

"Ke-cute-an kamu tuh enggak lekang zaman ya, Dam. Jadi heran," Raesung muji Yedam dengan senyum lembut. Yedam ketawa seneng dan nyodorin satu buah stroberi tanghulu yang digigit oleh Raesung.

Doyoung ngulas senyum lebarnya ngeliat dua manusia imut itu. Dia sekarang lagi duduk di sofa seberang mereka dengan tangan yang terlipat di depan dada. Mungkin Doyoung dahulu jadi patriot di kehidupan sebelumnya sehingga Tuhan ngasih dia ijin ngelihat dua manusia penuh keimutan bernama Bang Yedam dan Choi Raesung.

Tapi Yedam selalu di hati dong bagi Doyoung!

"Aku baik kok. Maaf ya enggak kontakan sama kalian, aku bener - bener enggak punya waktu untuk balik, ditambah hapeku rusak. Huft, sial banget dua tahun terakhir ini," sahut Raesung dengan dengusan kesal.

Yedam mengangguk mengerti. Dua tahun terakhir ini Raesung tinggal di Jepang. Yedam dan Doyoung terakhir cuman sempet ketemu sama Raesung di bandara sebelum keberangkatan.

"Kamu masih kan sama Noa, hyung? Aku kangen sama dia juga," ujar Doyoung sambil mikirin sosok Noa yang udah cem jelangkung. Dia bahkan enggak inget lagi udah berapa tahun enggak ketemu sama hyungnya yang satu itu.

Raesung ngangguk, "Masih, kok. Dia baik, udah ada rencana mau debut juga di sana. Kalian harus ke Jepang kapan - kapan, aku ajak kalian ke rumah kita!" Yedam dan Doyoung kompak mengangguk setuju dengan antusias.

"Gimana sama Junkyu? Dia masih gamon sama mantannya? Terus Seunghun dan Byounggon?" tanya Raesung lagi yang kali ini bikin ruangan hening.

Yedam mutusin untuk ngejawab karena Doyoung kelihatan enggan ngomongin Seunghun dan Byounggon. "Junkyu sekarang udah baikan sama Mashiho, mantannya. Mereka bakal tunangan dua minggu lagi, untung kamu ke sini lebih awal. Terus menyangkut Seunghun dan Byounggon, semuanya masih sama kayak dua tahun yang lalu kecuali Junkyu dan Seunghun yang makin jauh karena Seunghun suka sama mantannya."

Raesung mencerna informasi dari Yedam selama beberapa saat lalu menghadap ke Yedam. "Aku tebak yang sekarang bertahan lagi... Junkyu, kan?" Yedam ngangguk dengan setengah hati.

"Anak itu, harus sakit sekali lagi."





A/n: ganyangka udah chap 25 TT makasih juga bagi yang vote dan komen, I appreciate every single of you who did it so much❤

P.S lagu 'Ah Yeah' nya Winner bagus banget yaampun, sunbaenya aja bagus² semua lagunya apalagi Treasure nanti, gasabar liat anak ayam pada debut TT

Return | MashiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang