Chapter 8

263 5 0
                                    

Istana Ibu suri Agung

"Apa? Jadi mereka sudah menentukan malamnya? Sekarang Ibu suri membuat trik lagi karena putus asa?." Ibu suri agung Soo-In tidak percaya.

"Malam pengantin itu sudah ditentukan oleh kantor astronomi dan meteorologi. Kita tidak bisa melanggarnya, ini acara resmi." Ucap bangsawan Jong.

Ibu suri agung Soo-In cemas. "Kalau Ratu sampai mengandung, posisi Narae tidak akan ada artinya."

"Kapan waktunya?." Tanya Narae.

"Waktu Haesi, tiga hari lagi. Apa Jusang akan mendengarkannya sekarang?."

"Jeonha adalah Putra yanh berbakti. Lagipula ini acara resmi untuk negara. Jadi Jeonha akan mendengarkan apa yang dikatakan Daebi Mama." Tambah Narae.

Ibu suri Agung Soo-In resah. "Apa kita masih bisa menghalanginya? Itu adalah hari keberuntungan yang diberi Dewi Bayi.

"Daewang daebi mama, ini adalah acara resmi. Mereka akan memperhatikannya. Jika kita tidak hati-hati, para menteri tidak akan diam saja." Ucap bangsawan Jong.

Ibu suri Agung Soo-In marah. "Ini sungguh malapetaka! Mempunyai Putra sulung adalah salah satu cara agar kita bertahan!."

Mata Narae mengkilat, ia memutar otak untuk menghentikan semua ini.

◇◇◇

Di sebuah Paviliun terbuka, Ratu Min beserta Hee Bin merangkai bunga bersama ditemani staff nya.

"Saya lihat anda begitu menyukai Peoni Pohon, Bukankah mereka terlihat sama saja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya lihat anda begitu menyukai Peoni Pohon, Bukankah mereka terlihat sama saja?." Hee Bin heran.

Ratu membenarkan. "Peoni pohon adalah bunga kesukaanku semenjak kecil. Ibuku selalu membawakan bunga ini ke kamarku saat kecil, tetapi Ibuku  lebih menyukai Peoni Taman ketimbang pohon.

"Mengapa anda begitu menyukai Peoni Pohon?." Tanya Hee Bin. "Menurutku bunga ini memiliki keistimewaannya tersendiri. dan level kedua bunga tersebut berbeda."

"Apa kedua bunga juga memiliki status?." Tanya Hee Bin.

"Peoni Taman ibarat menteri bunga, sedangkan Peoni Pohon adalah Raja bunga."

"Kukira pohon tidak memiliki status." Ucap Hee Bin.

Ratu tersenyum. "Ini mengagumkan ya, bahkan selera kita tentang bunga juga menentukan status kita."

Hee Bin ikut tersenyum. Ia meminta dayangnya membawakan bunga lebih banyak lagi padanya.

"Dulu Peoni Taman adalah bunga kesukaanku, saking susahnya menemukan penjual yang menyediakan Peoni Pohon di pasar. Tetapi saat Ingyeong dulu memberikanku sebuket bunga Peoni Pohon, aku langsung jatuh cinta."

"Sepertinya di dalam bunga itu terdapat cinta, jadi anda langsung jatuh cinta dengan cepat."

Ratu tertawa.

The Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang