Pada saat bekerja di perusahaan ternama, Irwan mengenang kembali betapa Tuhan telah banyak memberikan kemudahan. Sambil meminum secangkir teh dan sebungkus Roti Irwan mereview kisah masa lalunya. Saya punya banyak saudara walaupun bkn keluarga dekat akan tapi Ibunya meninggal ketika ia masih kecil, saat2 yg tidak pas bagi seorang anak untuk sekedar mengukir senyum manis seorang ibu, memahat wajah lembut sang Ibu serta mengenang alunan nada nada cinta dari setiap patah ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, karena ibunya meninggal saat ia berumur 2 tahun.
Mengingat hal tersebut membuat Irwan termenung. Ia pun memanjatkan doa kpd Tuhan, "Ya Rabb, Ampunilah dosa Ibu hamba dan juga hamba, Ya Allah dari tiap hembusan napas ini... Selama nyawa masih didada kutak henti hentinya mendoakan Ibuku ya Allah... Didalam angannya ia mengungkapkan sepatah kata, Bu.. Anakmu sudah sukses, ini semua berkat doamu dan bapak.. Terimakasih.
Saya dididik dgn agak keras dari keluarga yg pas pas-an, namun itu lebih baik dibandingkan dari keluarga berada tapi orangtua tidak peduli dan tidak mendidik dgn benar.. Lagipula sekarang dapat hikmah dari sikap keras orangtua, yaitu agar kita sebagai anak dapat terus bertahan dalam menjalani hidup dan harus disiplin, karena saat kita menjadi orangtua, kita tidak merasa asing dgn kehidupan berumah tangga. Disiplin dlm mengajarkan sesuatu kpd anak kita sendiri nantinya..
Dulu sebenarnya saya termasuk anak malas tetapi karena pertolongan Tuhan dan kasih sayangNya, saya bisa berubah.. Ada kejadian lucu yg terjadi saat saya ujian SMP. Mmmh.. nilai UAN Matematika saya 8 !! Bayangkan betapa saya tidak percaya tapi itulah kenyataannya.. Saya termasuk org yg kurang mengerti tentang pelajaran matematika tapi saya percaya tentang keajaiban doa apalagi belajar setelah shalat malam.. semua yg dipelajari jadi bernilai ibadah. Tetapi perasaan itu muncul kembali.., rasa takut tidak meraih jenjang berikutnya. Dan benarlah saat ujian, saya tidak tahu sama sekali dgn soal Matematika. Karena pelajaran inilah yg menentukan langkah menuju tangga itu.. tangga kesuksesan yg belum sanggup kuraih..
Jam 9 pagi itu keringatku bercucuran.. semua yg dipikirkan malam itu hilang entah kemana.. Hufft.. tapi saya pasrahkan semua kpd Allah, Bismillah..., Kemudian saya isi lembar jawaban, dan entah mengapa saya juga menyalin jawaban yg saya tulis di selembar kertas.. Mungkin suatu saat nanti akan berguna.
Satu setengah jam kemudian ujian selesai, saya lemas dan tak berdaya. Sekitar sebulan kemudian tiba waktunya pengumuman. Saya bawa selalu kunci jawaban Mtk yg sewaktu UAN diisi entah untuk apa.. Lalu saya menunggu di luar rumah petugas yg mengantarkan amplop kelulusan. Tetapi tak ada seorang pun yg melintas dirumahku. Sejuta perasaan berkecamuk antara kegagalan atau kesuksesan. Antara rasa malu dan kebimbangan. Semua bercampur menjadi satu. Tetapi saat ku tak sanggup menghadapi hari, akhirnya tiba juga tukang pos yg mengantar amplop putih ke rumah. Pas saya lihat nilai yg tertera...Subhanallah
Nilai MTK 8? sedang nilai yg lain standar, gak bisa ngebantu klo MTK jeblok. Akhirnya saya sujud syukur karena hasil yg saya terima diluar perkiraan.. Karena kemungkinan saya bisa gak lulus tapi kenyataannya? Semenjak itu saya terus rajin belajar mengejar ketertinggalan dan lulus SMA dgn hasil memuaskan. Setelah lulus sekolah ternyata kabar duka menghampiriku.. Ayahku kecelakaan di tempat kerja dan dibawa ke rumah sakit. Langsung saja aku kesana dan ternyata itu pun detik detik terakhir kebersamaanku dgn Ayah. 2 Duka dlm rentang waktu yg berbeda.. Sebelum Meninggal Ayah sempat berwasiat agar aku terus bekerja keras karena hidup itu keras, dan juga meminta maaf atas sifat keras yg selama ini ditunjukkan Ayah karena itu demi aku juga.. Itulah yg membuatku akhirnya sadar bahwa Ayah mendidik aku dgn kedisiplinan agar aku kuat menjalani hidup... Aku melamun seorang diri saat itu.. mengingat bahwa pesan terakhir Ayah adalah ingin bertemu ibu."Wan, Bapak ingin bertemu ibu kamu.. Bapak sudah rindu" Kata Ayahku sambil menahan sakit tapi akhirnya meneruskan ucapannya "maafkan Bapak ya Wan.." akhirnya Ayahku meninggalkan dunia yg fana ini, Aku tak kuasa menahan airmata yg merasuk dada tapi aku kuatkan tekad agar aku tetap mengingat pesan ayah agar terus kuat menjalani hidup. Aku hanya berdoa semoga mereka berdua bertemu kembali di alam sana.. karena airmata tidak mampu membawa mereka kembali kesini, hanya doa yg mampu kupanjatkan kehadirat Tuhan agar kami bertiga bertemu kembali disana.. Dalam satu keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
antologi cerpen remaja islami
Short StoryHallo semuaa perkenalkan saya Nikma Tussholiha, siswi dari sekolah negeri di kota Surabaya. Salam kenal yahh kawan-kawan ;)