Dua muda bercermin cahaya,
sesaat terik melepas biasnya di perigi
harap. Jengkal waktu merayap malas, bertali
dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca:
merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.
Keajaiban bagai memikat beliung
rasa dua muda itu, dan gegas melambung
paruh demi sepasang batu
kelapa;memundak gersang terka.
Tak lama batu kelapa menanak
santannya di tempurung berekor bulu.
Mengasah dua muda untuk menilik: adanya
kisah batu di kelapa selepas gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poetry Of Kahlil Gibran
PoetryCuplikan-cuplikan sebuah karya terbaik dari Kahlil Gibran. [Akan direvisi setelah selesai]