Dan ketika Sukacita-ku lahir, aku menggendongnya dan duduk di atas atap rumah sambil berseru "Kemarilah, tetangga-tetanggaku, datang dan lihatlah, karena Sukacita hari ini sudah lahir padaku. Datang dan lihatlah makhluk menggembirakan yang tertawa di bawah sinar matahari ini."
Tetapi tak ada tetanggaku yang datang untuk melihat sukacita-ku, dan aku amat keheranan.
Dan setiap hari selama tujuh bulan aku mengumumkan sukaxita-ku dari atap rumah dan toh tak ada yang memedulikan aku. Dan Sukacita-ku dan aku sendirian, tidak ada yang mencari dan mengunjungi.
Lalu Sukacita-ku semakin pucat dan letih karena tidak ada hati lain kecuali hatiku yang menahan kemolekannya dan tidak ada hati lain kecuali hatiku yang menahan kenmolekannya dan tak ada bibir lain yang mencium bibirnya.
Lalu Sukacita-ku mati kesepian.
Dan sekarang aku hanya ingat akan Sukacita-ku yang mati ketika mengingat Dukacita-ku yang mati. Tetapi kenangan itu adalah sehelai daun musim gugur yang bergumam sebentar dalam angun dan kemudian tidak terdengar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poetry Of Kahlil Gibran
PoetryCuplikan-cuplikan sebuah karya terbaik dari Kahlil Gibran. [Akan direvisi setelah selesai]