🥂Terlalu nyaman

28.4K 1.9K 55
                                    

Megan kembali dari Toilet, ternyata dia sengaja berlama-lama untuk memberikan kesempatan pada dua wanita itu lebih akrab. Tapi Megan tidak tahu, kalau Mamanya telah membongkar semua rahasia besarnya. Hingga membuat Tita menatapnya begitu dalam sekarang.

"Kenapa?" tanya Megan.

Tita refleks menggelengkan kepala.

"Tadi Megan perhatiin Mama sama Tita ngobrol. Kok pas Megan dateng kalian malah diem?" tanya Megan curiga.

"Karena ini masalah perempuan, kamu nggak boleh tau," canda Mama Megan.

Tita hanya tersenyum menanggapi itu.

Megan pun mengalah. Dia mengambil buku menu, "kamu udah tau mau pesan apa?" tanyanya pada Tita.

"Hah?" Tita terlihat kaget. Kemudian dia mengambil buku menu dan melihat ada apa aja di sana. "Terserah aja deh, aku nggak ngerti."

Megan pun mengambil alih. Pelayan restoran datang dan dia menyebutkan pesanan untuk mereka bertiga.

"Mama setuju," kata Melvi pada Megan.

Megan hanya tersenyum.

Sungguh, Tita merasa sangat bersalah. Pertama, dia tak mengatakan pada Megan kalau dirinya telah memiliki tunangan, lalu kedua dia juga harus membohongi Mamanya Megan.

"Kamu nggak mau ucapkan selamat ulang tahun sama Mama?" tanya Megan.

Tita tersentak, dia melupakannya sejak datang tadi. Dia pun segera berdiri dan menyalami Melvi, sambil memberikan ciuman di kedua pipi wanita setengah baya itu.

"Selamat ulang tahun ya, Tante. Duh, Tita nggak bawa apa-apa, soalnya Megan bilangnya mendadak Tante," kata Tita merasa tak enak.

"Makasih sayang. Nggak perlu, Megan sudah berikan Tante kado yang sangat cantik, itu lebih dari cukup," balas Melvi.

Tita tersipu malu karena kado yang dimaksud adalah dirinya.

Megan pun sama, dia terkekeh pelan menyambut ucapan Mamanya itu.

Melvi tersenyum melihat keduanya. "Kalian serasi banget," ucapnya sungguh-sungguh.

Tita kembali duduk, dia merasa makin tak enak hati. Saat minuman segar datang, Tita langsung meminumnya untuk menyembuhkan sesak di dadanya.

"Selamat ulang tahun, Ma," giliran Megan yang mengucapkan selamat. Dia memeluk Mamanya dengan erat. "Megan sayang Mama," ucapnya lagi.

Tita tersenyum melihat itu, Mamanya Megan benar, pria itu sebenarnya hangat. Bahkan malam ini, Megan terlihat seperti pria ideal, jauh dari sisi keras yang selalu dia tunjukkan saat berada di Kantor.

Acara makan malam di perayaan ulang tahun Mamanya Megan ini sangatlah mengesankan. Saking kayanya mereka, satu restoran disewa full agar tidak terganggu. Atau bisa jadi Restoran ini kepunyaan mereka.

"Tante, terima kasih buat jamuannya malam ini. Perfect banget buat Tita. Sekali lagi, selamat ulang tahun Tante," Tita memeluk mamanya Megan itu.

"Sama-sama, sayang. Tante juga mau berterima kasih karena kamu sudah menyempatkan diri datang ke sini."

"Iya, Tante."

Kemudian Melvi mendekatkan bibirnya ke telinga Tita. Berbisik, "jangan sakitin Megan ya, sayang. Atau dia akan sangat hancur untuk kedua kalinya."

Nyessssss.

Tita merasa hatinya seperti dibakar. Dia bahkan tak sanggup mengiyakan, hanya tersenyum tipis dan tak berani menatap mata wanita itu.

"Hati-hati Megan," ucap Melvi pada Megan.

"Mama juga hati-hati," ucap Megan balik.

✿✿◕‿◕✿✿

Hey, Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang