Prolog

8.1K 229 4
                                    

Repost sampai tamat, update setiap selasa. Silakan add ke library kalian ya.

Happy reading!!

***

"Megan, aku mau kita putus!"

Megan tertawa. "Kamu pasti bercanda kan? Karena hari ini aku ulang tahun makanya kamu mau ngerjain aku. Iya kan?"

Davina menggeleng tegas, wajahnya tak terlihat sedang main-main. "Aku serius, Megan. Aku mau hubungan kita berakhir."

Megan mulai frustasi, dia mengusap rambutnya dengan kasar. "Kenapa? Apa aku udah bikin kesalahan yang fatal?" tanyanya.

Davina menggeleng lemah. "Bukan kamu yang salah, tapi aku. Ambisi aku untuk menjadi seorang model ternama, membuat aku harus ninggalin kamu."

"Aku nggak pernah larang kamu untuk menjadi model, Dav," tekan Megan, dia memegang kedua lengan Davina.

"Tapi dengan bersama kamu, aku cuma akan stuck di tempat, Megan. Aku butuh lebih dari sekedar dukungan. Sementara kamu aja masih bergantung sama orang tua kamu."

"Come-on Davina, kamu tau kan aku masih kuliah. Saat aku lulus nanti, aku akan bekerja di Perusahaan Papa. Setelah itu, aku janji akan lakukan apapun untuk kamu. Termasuk..."

"Masih 3 tahun lagi, Megan! Apa aku harus menunggu selama itu? Kesempatan nggak datang dua kali, dan aku nggak bisa melepaskan itu. Sorry... Aku terpaksa memilih Rey kali ini."

Megan tak hanya merasa dipatahkan, tapi juga diremukkan dalam waktu singkat oleh tunangan yang sangat dicintainya itu.

"Apa kamu yakin?" tanya Megan dengan hati yang teramat pedih.

"Aku udah pikirkan ini sejak lama," jawab Davina.

"Karena uang?"

Davina terdiam.

"Oke, silahkan pergi." Tangan Megan seketika merosot dari lengan Davina, terkulai lemas di kedua sisi tubuhnya.

Davina benar-benar pergi, tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Di hari ulang tahunnya, di saat seharusnya dia mendapatkan sebuah kejutan, nyatanya...

Oh, benar, sebuah kejutan.

Kejutan yang menyakitkan.

✿✿◕‿◕✿✿

Hey, Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang