•SILENCE•
•••
Pagi-pagi sekali Han sudah rapi dengan kemeja dan tas kerja nya.Ia hendak berlari meninggalkan rumah
Sebelum matanya melirik rumah tetangga barunya sekilas.menggerutu sejenak barulah memacu tungkai kecil nya untuk berlari kencang menuju tempat kerja.
•••
Minho membuka tirai kecil kecil. menatap tetangga barunya yang sibuk berlari sesekali terpeleset lalu jatuh, namun kemudian kembali berlarisenyum mengembang sepersekian detik lalu ia kembali menutup tirainya dan berjalan masuk ke dalam rumah barunya.
Sudah tidak ada lagi box-box yang berserakan. ia sudah merapihkan nya semalaman hingga rasanya ia sangat mengantuk.
Minho memasuki dapur minimalis rumah nya. menatap bahan-bahan makanan yang nanti akan ia olah untuk ia bagi pada tetangga barunya yang pemarah.
Sebenarnya minho cukup malas melakukannya namun keluarganya sejak kecil mengajarkan untuk bersikap sopan pada tetangga baru, agar suatu saat jika minho memerlukan bantuan maka para tetangga akan membuka tangan untuknya.
Dengan anggukan singkat minho mulai mempersiapkan peralatan memasaknya dalam diam.
•••
BUGH !
"Hwang hyunjin sialan !! bagaimana bisa toko dibobol begini ? Apa saja yang kau lakukan sebenarnya hah !!"
Jisung memukul kepala rekannya-hyunjin cukup kuat hingga hyunjin meringis dan merengek kesakitan.
"Han!!! sakit. dengar dulu, semalam aku menjaganya. aku bahkan tidak mengantuk sama sekali-"
"LALU ?!-"
"DIAM DULU lalu ada tiga lelaki dan dua perempuan memasuki toko. mereka membawa tongkat dan mengayunkan nya ke sembarang arah"
"Yatuhan..."
Bahu jisung terkulai lemas. hyunjin dan dirinya pasti akan mendapatkan hukuman setelah ini.
ada saja cobaan hidup yang jisung alami
"Boss sudah kemari, dan dia bilang...uhh"
"Bilang apa ?"
"jika... gaji kita di potong bulan depan"
"APA? YA!! SERIUS JANGAN BERCANDA !!"
Hyunjin mengangguk pasrah menghelah nafas lalu detik berikutnya hyunjin dibuat terkejut dengan tangisan Han yang cukup keras memenuhi toko.
Sebenarnya Hyunjin ingin tertawa namun ini kan salahnya. diurungkannya niat untuk mentertawakan jisung.
Ia memeluk lelaki manis tersebut yang wajahnya sudah banjir oleh air mata dan ingus.
"cup..cup..cup"
"BERISIK!!"
•••
Jisung berjalan lunglai seperti tanpa tenaga. memutar kunci dan melangkah masuk ke dalam rumah tanpa gairah dan semangat.
ia kelelahan
Melepas tas dan kaus kaki sembarang arah. Malas melakukan sesuatu sampai kemudian ia mendengar dering pesan masuk ke dalam ponsel.
Han menghelah nafas dan menangis setelahnya.
ia membuka buku tabungannya yang terisi beberapa juta dan harus ia kirimkan untuk adiknya.
Lemari makanan kosong, ramen cup terakhir miliknya sudah ia makan kemarin malam. Terpaksa ia menyeret langkah untuk mengambil minum di kulkas. sepertinya ia tidak akan makan malam
TOK
TOK
TOK
Jisung mengerinyit, Tidak biasanya ada tamu di rumahnya. ia berjalan tergesa untuk membuka pintu yang diketuk
CKLEK
Han menyembulkan kepalanya dan melihat sebuah rantang tingkat lima bergambar Rilakuma kuning tersodor di hadapan wajah.
Ia mengambilnya perlahan saat dilihat ternyata tetangga barunya lah yang berdiri di hadapannya.
"Untuku?" tanya jisung
Minho mengangguk singkat, lalu bersiap untuk meninggalkan kediaman jisung sebelum suara jisung kembali mengintrupsi
"Terima kasih"
Langkah minho terhenti. ia menoleh dan mengangguk seadanya lalu lanjut berjalan meninggal kan kediaman jisung
Tentu saja minho masih mempertahan kan wajah jutek nya.
"ingin marah tapi dia sudah berbaik hati memberiku ini di saat aku benar-benar merasa lapar"
Han mengedikan bahu lalu tersenyum. Ia berlari riang menuju meja makan untuk menyantap makan malam pemberian tetangga baik hati nya.
Rantang pertama berisi nasi, kedua berisi kimchi, ketiga berisi oden, telur gulung dan rumput laut, keempat berisi daging panggang dan rantang ke lima berisi sup ayam.
Han jisung melongo dengan apa yang dilihatnya saat ini. Banyak sekali!!
Dengan penuh rasa haru ia melahapnya. tidak lupa mengirim pesan untuk ia pamerkan pada hyunjin yang sedang berada di toko.
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ѕιlence || MINSUNG
FanficKeduanya bertemu dengan kondisi yang berbeda . namun disatukan dengan rasa yang sama Perbedaan kedua sudut pandang membuat Arti kehidupan keduanya berubah. "Terima kasih telah mengerti diriku, Terima kasih sudah menerima ku apa adanya, terima kasih...