3• Lelaki asing BerJas

5.8K 969 12
                                    

SILENCE

•••

Sudah hampir lima hari dirinya tidak melihat keberadaan sang tetangga membuat han sedikit curiga.

hari ini jisung libur dan ia berencana membuat sesuatu untuk sang tetangga,

Niatnya untuk membalas makanan yang kemarin tetangganya kasih untuknya.

Han sedikit malu karena rantang milik tetangganya itu belum ia kembalikan.

Mau bagaimana lagi? Ia cukup sibuk akhir-akhir ini hingga lupa mengembali kan rantang milik tetangga barunya tersebut.

Jadi karena hari ini jisung mendapat hari libur, ia akan memasak kembali dan mengisi rantang itu dengan makanan.

Namun makanannya hanya cukup untuk dua rantang sih, ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli banyak bahan makanan. ia hanya bisa mengisi nya dengan nasi dan sup rumput laut.

"ah pasti diterima kok"

Han memberanikan diri mengetuk pintu tetangganya

TOK

TOK

TOK

Hening ... Han mengeraskan ketukannya untuk yang kedua kali.

TOK

TOK

TOK

TOK

CKLEK

Pintu terbuka lumayan lebar.

Han sedikit terkejut melihat isi rumah milik sang tetangga yang kini sangat kacau.

Tidak hanya di situ, keterkejutan nya bertambah saat melihat sang pemilik rumah menatapnya dengan penampilan yang tak kalah kacau.

Han menatap jemari telunjuk dan jari tengah milik sang tetangga yang tengah mengeluarkan darah.

Jisung bergidik ngeri namun ia tidak mau mengganggu privasi milik tetangganya.

"i-ini rantang milikmu, maaf baru sekarang bisa ku kembalikan karena aku cukup sibuk akhir-akhir ini. dan aku membuat beberapa makanan di dalam rantang itu. mohon diterima dan maaf isinya tidak sebanyak yang kau beri padaku waktu itu"

Minho meringis kecil kemudian mengangguk matanya tidak lepas dari manik kecoklatan Han.

 Minho hendak menutup pintu, namun sebuah tangan menyembul di balik pintu yang hampir di tutup oleh nya.

Minho  kembali membuka pintu tersebut dan menatap jisung jengah

"bo-boleh aku membantu?"

•••

Han duduk di atas sofa milik tetangga yang bahkan tak ia ketahui siapa namanya.

dengan telaten dan hati hati han membalut perban di kedua jemari sang tetangga setelah sebelumnya Han dibuat kesal karena sang tetangga bersikeras tak mau di bawa ke dokter.

Han menghelah nafas saat perban sudah terpasang rapih pada jemari tetangganya tersebut .

Ia bangkit dan menunggu ucapan terima kasih keluar dari bibir pucat sang tetangga.

Namun sang tetangga tetap diam tutup mulut lengkap dengan wajah ketusnya.

"kalau begitu aku pamit."

Minho menoleh dan mengangguk kemudian kepalanya kembali menatap jemarinya yang dibalut perban.

Merasa di abaikan Han pun berjalan sedikit tergesa meninggalkan kediaman sang tetangga menyebalkanya tersebut

Tidak lupa ia sedikit membanting pintu walau tidak begitu keras namun cukup nyaring di telinga.

Minho menoleh dan mengerinyit bingung kemudian menghelah nafas dan menunduk.

•••

Keesokan harinya Han sudah siap di halaman rumah, menalikan sepatu miliknya dalam diam

ia terkejut dengan kedatangan dua mobil mewah di samping rumah atau tepatnya di kediaman tetangga menyebalkannya itu

Kemudian turunlah 4 lelaki bertubuh tinggi dengan jas hitam

Di mobil dalam mobil lain nya di susul seorang wanita paruh baya yang sangat cantik dan satu lelaki muda yang cukup tampan namun tatapan mata dan wajahnya hampir sama dengan milik tetangga menyebalkan itu.

sama sama datar dan jutek

Han menalikan sepatunya dengan perlahan ingin mengetahui siapa saja sebenarnya orang-orang dengan penampilan bangsawan itu.

PRANG !!

BRUKK !!

"Aaaaaagghhhh !!! anggggggghhh !!!"

Han terkejut mendengar jeritan aneh yang membuatnya cukup merinding.

Namun yang lebih mengejutkan lagi adalah saat Ia melihat tetangga barunya  tengah di seret oleh tiga lelaki berjas hitam itu.

Han panik namun tidak ingin ikut campur! Apa yang harus ia lakukan?

hingga kedua maniknya tanpa sengaja beradu dengan manik hitam sang tetangga

Jisung tertegun melihat tatapan tetangganya seperti—

meminta pertolongannya.

Namun terlambat karena lelaki malang itu sudah masuk ke dalam mobil. Dan dibawa pergi entah kemana

"A-ada apa sebenarnya. ke-kenapa ia menatapku seperti itu" gumam nya

•TBC•

[1] ѕιlence  || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang