•SILENCE•
•••
Pagi pagi sekali jisung mengetuk brutal pintu rumah tetangga nya.ia sudah rapi berpakaian, menurutnya hari ini dirinya terlihat berkali lipat lebih tampan padahal yang sebenarnya orang lihat itu jisung malah terlihat berkali lipat lebih menggemaskan.
Minho membuka pintu masih dengan wajah bantalnya. Tentu saja jisung kesal, minho melupakan janjinya semalam!
"aku tunggu di sini dan kau harus bergegas mandi"
Minho berjalan malas, menggeret kakinya menuju kamar mandi sementara jisung sibuk bermain dengan ponselnya.
Selang beberapa menit minho sudah rapih dengan pakaian santai. menggeret jisung keluar dari kediaman nya.
'kita akan kemana hari ini ?'
"Taman kota. bukankah sudah kuberitahu kemarin"
'ada apa di sana '
"Ada orang banyak."
minho merasa sedikit aneh karena jisung menuntunnya berlawanan arah dengan Taman.
'Han—'
"baiklah. tolong antar aku ke supermarket samping kota itu ya"
'sepagi ini ? haruskah ?'
"ada potongan harga jika berbelanja dipagi hari hehe"
'baiklah terserah kau saja '
Han tersenyum di sela langkah nya, ia kembali menyeret minho memasuki supermarket yang sialnya sangat ramai di pagi hari.
•••
Minho menghelah nafas, ia lelah.
Tapi jisung terus menariknya kesana kemari mencari barang incaran.
Belum lagi tubuhnya banyak terdorong oleh kerumunan ibu-ibu pecinta diskon.Minho terdiam karena mengingat sesuatu.
Saat itu jisung sibuk memilih buah dan sayur sementara dirinya menunggu di belakang dengan keranjang berisi makanan instan milik jisung.
"maaf, bisakah anda membacakan itu. saya lupa membawa kacamata"
Saat itu Minho gelagapan. mau tak mau ia membaca dan mejawabnya menggunakan bahasa isyarat.
sang ibu tidak mengerti kemudian menatap aneh minho dan menjauhinya begitu saja.
Beberapa orang yang melihat gerakan isyarat minho sibuk berbisik-bisik sambil menatap minho aneh.
'apakah aku sehina itu ? '—pikir minho
Ia merenung menatap langit-langit rumahnya.
"Miinhoo ?"
Minho menegakan tubuh saat han berjalan ke arah nya. Lelaki mungil itu memberikan beberapa bungkus bahan makanan.
'untuk apa ?'
'Untukmu jika ingin membuat sesuatu. hadiah karena sudah mau mengantarku
Minho tersenyum dan kembali menyandarkan tubuhnya pada sofa
'aku jarang masak, tahu. Aku malas melakukan hal seperti itu '
"kau kan bisa memanggilku jika ingin makan sesuatu maka aku akan buatkan selagi aku bisa membuatnya"
Minho membuat gesture oke dengan jarinya matanya yang sayu semakin layu hendak menutup.
"kau mengantuk ?"
Minho mengangguk
"Tidurlah di kamar sana. kau bisa sakit badan jika tidur di sini"
'baiklah '
Minho beranjak meninggalkan Han namun saat minho menoleh kebelakang ternyata Han mengekorinya membuat minho terkejut setengah mati.
'kenapa mengikutiku?'
"aku ingin tidur siang denganmu. boleh ya"
Minho menatap datar jisung, namun pada akhirnya hatinya luluh juga dengan tatapan menggemaskan yang sengaja jisung buat hingga minho menganggu kan kepalanya.
Minho pikir jisung akan tidur di kasur lipat miliknya namun ternyata lelaki itu dengan santai tidur tepat di samping nya.
Karena tubuhnya sudah lelah dan kehilangan banyak tenaga maka minho hanya membiarkan han tidur sesuka hatinya saja
"aku tidak pernah tidur siang sebelumnya, temanku bilang jika kau tidur siang maka keesokan harinya tubuhmu akan segar bugar.
jadi aku ingin tidur siang tapi tidak di kamarku karena itu akan membuatku kesepian dan pada akhirnya aku tidak bisa tidur"
Minho hanya diam memejamkan mata pura-pura tertidur agar jisung bisa menutup mulutnya.
"kau sudah tidur ya? ya sudah aku juga akan menyusulmu"
Tidak lama jisung terlelap begitupun dengan Minho.
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ѕιlence || MINSUNG
FanficKeduanya bertemu dengan kondisi yang berbeda . namun disatukan dengan rasa yang sama Perbedaan kedua sudut pandang membuat Arti kehidupan keduanya berubah. "Terima kasih telah mengerti diriku, Terima kasih sudah menerima ku apa adanya, terima kasih...