4 • Fakta pertama

5.7K 976 57
                                    

SILENCE•

•••


Empat hari berlalu

Jisung belum bertemu dengan tetangga nya hingga saat ini.

etelah kejadian tersebut di malam harinya Han mengetuk rumah tetangganya hanya untuk sekedar memastikan keadaan, namun nihil tidak ada sahutan.

Hari-hari berikutnya ia melakukan hal yang sama namun hasilnya masih tetap sama.

Tidak ada sahutan dan tanda-tanda kehidupan di rumah tetangganya tersebut.

Han semakin khawatir, banyak pikiran buruk di dalam kepalanya saat ini. Bagaimana jika tetangga nya itu di culik? Lalu di bunuh atau semacam nya?

Jisung akan merasa sangat bersalah karena tidak sempat menolong.

Jam menunjukan pukul 11 malam, rintik hujan pun mulai turun perlahan.

Jisung masih terjaga padahal hari-harinya cukup melelahkan.

Ia sedang melamun memikirkan adiknya. ia juga memikirkan kondisi tetangga barunya tersebut hingga ia terlalu larut dengan pemikiran nya malam itu.

Tanpa sadar ujung matanya menangkap sesuatu. Jisung memicing saat melihat seseorang tengah berjalan pelan di bawah rintik hujan yang semakin lama akan semakin deras.

Ia bangkit dari duduknya mendekat menuju gerbang untuk memastikan  apakah itu tetangga nya yang sedang ia pikirkan.

Dan benar saja. Itu tetangganya yang berjalan lambat-lambat entah apa maksudnya padahal hujan semakin deras mengguyur tubuh.

Han berinisiatif mengambil payung dan berlari menghampiri sosok tersebut yang sedang berjalan dengan tatapan kosong

"Hey, kau tetangga baruku kan? kau baik-baik saja?"

Tidak ada jawaban namun lelaki tersebut hanya menatap jisung terkejut.

Jisung membantu minho berjalan menuju rumahnya tanpa berniat membuat percakapan.

tak sengaja han melihat sebuah perban bekas infus melingkar di lengan kiri tetangganya. Han menyimpulkan jika ternyata selama ini tetangganya sakit.

Ya. Hanya itu

Saat sampai di depan pintu rumah, Han hendak pamit namun minho mempersilahkan nya masuk lebih dulu.

Mau tak mau ia mengekor minho dari belakang

keduanya masih sama sama diam, tidak ada niat membuka percakapan padahal banyak sekali hal yang ingin jisung tanyakan tentang kondisi tetangga nya itu.

"uhh .. apa kau sudah makan?"

Minho menoleh. terdiam sejenak kemudian menggeleng

"Tunggu sebentar aku akan kembali"

Jisung berlari meninggalkan kediaman minho. Lalu berbelok Ke sebelah yang dimana itu adalah rumah jisung sendiri

Han membuka kulkas dan membuat makanan seadanya.

kebetulan dirinya membeli beberapa buah roti untuk dimakannya namun sepertinya ia akan membaginya dengan si tetangga

Setelah selesai membuat makanan, Han bergegas kembali memasuki rumah minho. Namun sayangnya jisung tidak bisa menemukan keberadaan sang pemilik.

inisiatif, akhirnya ia menata piring untuk minho seorang sementara han hanya akan menyantap beberapa karena ia memang sudah makan.

Jisung terkejut saat pintu di tutup tiba-tiba. ternyata minho baru saja selesai membilas tubuh.

handuk masih melingkar di pundak namun minho sudah mengenakan kaus putih dan celana santai selutut. han menghelah nafas lega

"maaf aku lupa menutup pintu"

minho mengangguk kemudian menarik kursi lain nya. han menaruh telur omlet seadanya dan sup rumput laut ke dalam mangkuk kecil untuk minho.

ia melakukannya tanpa sadar sementara minho masih datar namun wajahnya tidak lagi kaku dan jutek seperti sebelumnya.

Minho menyantap dengan lahap sementara jisung curi-curi pandang menatap minho.

Mereka menghabiskan waktu untuk makan malam sekitar 15 sampai 20 menit, setelah selesai minho mengajak jisung untuk duduk di sofa.

Jisung bingung dan merasa aneh dengan perilaku sang tetangga yang bahkan belum ia ketahui siapa namanya hingga saat ini.

Jisung berfikir minho akan mengajaknya bicara sesuatu mengenai insiden yang dilihatnya tempo hari namun nyatanya minho sama sekali tidak berucap satu patah katapun.

"boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

Minho yang menunduk kemudian mendongak menatap han dan membalas pertanyaan han dengan anggukan kepala.

"kenapa kau tidak pernah mengajakku berbicara? bahkan aku tidak tahu siapa namamu"

Minho terkejut dengan pertanyaan Han. Benar juga, minho lupa akan itu

Sang pemilik kemudian berjalan meninggalkan han. Mengambil sesuatu dari nakas

Sebuah Note berwarna kuning.

'Maaf aku tidak bermaksud begitu. aku  bisu dan aku terlalu takut untuk memberitahumu jika aku tidak bisa bicara'

han menutup mulutnya karena terkejut dengan apa yang baru saja di tulis tetangganya tersebut.

•TBC•

[1] ѕιlence  || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang