bolos pelajaran

104 35 1
                                    

"Thal, lama banget lo! Buruan, gila! Perut gue udah laper nih! Teriak fani didepan pintu kelasnya.
Sekarang adalah jam istirahat. Setelah berkutat dua jam dengan beberapa soal matematika, perut fani menjadi laper. Bel tanda istirahat bagaikan surga baginya dan semua murid yang berada dikelas itu.

"Bentar fan, pulpen gue hilang satu nih!" Teriak thalita yang sedang mengobok obok tempat pensilnya. "Woy! Yang tadi pinjem pulpen gue balikin napa! Masa iya, tiap hari gue bawa pulpen tiga yang dibawa pulang cuma satu. Kadang ludes semua, kan tai!" Teriak thalita keseluruh penjuru kelas yang sebagiannya sudah mencar keluar itu.

"Tanya oji tuh! Dia biasanya suka menggelapkan pulpen. Bawa pulpen ke sekolah cuma satu pas pulang bawanya sekotak pensil" Sahut wenda, yang sangat kesal dengan oji karena pulpennya suka dicuri ralat dipinjam namun tidak kembali.
Oji yang kebetulan belum keluar kelas itu menyahut. "Eh, enak aja ko jadi salah gue? Sumpah thal, hari ini gue belum dapet pulpen!"

Fani berdecak sebal. Perutnya sudah laper namun dia belum menginjakkan kaki dikantin sekolah hanya karena pulpen temannya yang hilang satu.

"Thal, lanjutin nanti dah nyari pulpennya. Kasihan fani tuh laper." jihan yang berdiri disamping fani pun angkat suara.

Thalita mencibir. Namun dia tetap melangkahkan kakinya mengikuti kelima teman nya yang sudah berjalan meninggalkan nya itu.

Bel istirahat baru berbunyi 10 menit yang lalu, namun suasana kantin sudah melebihi pasar. Mona memperhatikan sekitarnya, tanpa sengaja matanya menatap sosok guntur, dengan senyum diwajahnya, mona menghampiri guntur diikuti kelima sahabatnya.

"Guntur yang ganteng, traktir kita dong!" Ujarnya tepat dihadapan guntur, Dengan tampang polos mona menarik kursi di hadapan guntur yang sebelumnya diduduki wahyu. Dengan berat hati wahyu pindah ke kursi lain.
Guntur hanya menggeleng pelan. "Kan lo pada udah dikasih uang jajan sama mamah lo." Jawabnya.

"Uang jajanya udah kita simpan buat ada keperluan nanti. Pokoknya sekarang Lo harus traktir kita pop mie, gak mau tau!"

"Iya, sana pesan nanti gue yang bayar." mona beruntung mempunyai teman seperti guntur ralat kita berlima maksud nya.

🔔'Kringggggg' Bel masuk berbunyi. "Gais kelas kuy" ajak thalita.

"Nanti aja baru juga bel" jawab fani.

"Yaudah" ucap thalita.

Kita berempat masih duduk duduk santay di kantin jangan tanya kenapa kita beremapat karena wenda dan mauren tidak mau diajak keluar dia hanyak duduk dan tidur dikelas. Tidak lama kemudian. "He! Udah bel masih aja dikantin masuk kelas sekarang!" ucap pak bambang (Guru bhs inggris)

Setelah itu bukan nya kita masuk kedalam kelas melainkan malah lurus ke toilet. "Kenapa jadi ke toilet si udah ada pak brams dikelas ayo ah masuk!" ajak jihan.

"Mager cuma bikin ngantuk!" jawab fani.

"Iya juga si tapi kalo ketahuan gimana?" tanya jihan.

"Selow si tinggal masuk kedalam toilet" ucap mona santuy.

Setelah sedikit berdebat kita pun hanya diaman. "Malah jadi pada diam gini gak asik banget si kalian" ucap thalita.

"Gue bosan cape jongkok terus begini" ucap fani.

"Mau masuk kelas?" tanya thalita.

RUMIT✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang