Hari ini hari senin hari yang paling dibenci seluruh siswa/siswi karena harus melaksanakan upacara.
Jihan bersama kelima teman nya dan anak laki laki kelasan nya masih didalam kelas padahal bel pertandaan upacara dimulai sudah berbunyi setelah 5 menit tadi.
"Ngumpat cepat pak dali mau kesinih" ucap fani. Kita semua langsung ngumpat dikolong meja pintu kelas pun ditutup oleh fikri.
'Klek' suara pintu dibuka lalu ditutup lagi. Tapi kita semua masih ngumpat sampai upacara dimulai tapi kita belum ada yang keluar dari kolong meja.
"Akhirnya gak ketahuan" ucap didit lalu keluar dari kolong meja. Lalu disusul sama kita semua.
"Yakin nih gak ada yang oprasi kelas lagi" ucap jihan.
"Yakin orang upacara udah dimulai selow aja" ucap fikri.
"Udah gue mau tidur lo semua jangan pada berisik kena satu kena semua" ucap didit lalu tidur dibangku pojok belakang agar gak ketahuan.
Kita semua hanya duduk diam dilantai bawah meja sambil main handphone tenang aja gais lantai kelas kita bersih.
"Bosan banget gue laper juga" ucap jihan.
"Tahan lo mau bunuh diri" ketus fani.
"Amit amit ya gue bunuh diri gue hanya laper bukan mau bunuh diri makanya kuping tuh dipake" jawab jihan ketus.
"Bunuh diri maksud gue bukan nya lo mau bunuh diri gantung diri atau semacam nya maksud gue tuh lu mau kita ketahuan sama guru bk terus dihukum sama aja kita nyerahin diri kita gitu aja ke guru bk padahal kita udah susah payah ngumpat supaya gak ketahuan." ucap fani panjang lebar dan hanya di oh iya kan saja oleh jihan.
"Cewe cewe jangan pada arisan napa gak tau kondisi nih" ketus jordan.
"Siapa yang arisan lagi" ketus jihan.
"Udah apa udah berisik banget lo pada gue lagi laper nih jangan sampe lo semua gue makan" ucap didit tidak ada yang mau ladeni kita semua kembali sibuk masing masing.
Tidak terasa sudah 20 menit kita dibawah meja. Dan datanglah satu per satu murid masuk kedalam kelas kita yang mengumpat pun langsung segera berdiri.
"Wah lu gak ikut upacara ya" ucap galu. Kita semua gak ada yang respon ucapan galu dan memilih kembali ketempat duduk masing masing.
"Ayo ke kantin laper tadi gue lupa sarapan" ucap jihan.
"Ayo gue juga haus" ucap mona. Kita berenam langsung pergi kekantin.
Sampainya dikantin kita duduk ditempat biasa.
"Bakal kena hukum gak ya kita jadi takut gue" ucap jihan panik.
"Gak tenang aja selagi semua nya tutup mulut mah kita aman" jawab fani.
"Semoga aja gak ada yang ngadu" ucap thalita.
"Yaudah kuy pesan gua mah mau minum aja haus" ucap mauren. Kita semua langsung ke stand kantin untuk memesan makan dan minum setelah selesai kita kembali lagi kemeja tadi.
"Habis ini pelajaran siapa gais" tanya thalita.
"Bu cinta kaya nya" jawab jihan.
"Oh masih marah gak tuh guru sama kita" tanya mona.
"Gak tau dah coba aja nanti kita ledekin paling juga ketawa lagi haha" ucap jihan sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT✔️
Fiksi RemajaCerita ini mengisahkan tentang pertemanaan yang mengalami beberapa hambatan saat berteman, Mereka yang tadinya terlihat sangat akrab namun suatu hari mereka bertengkar hanya karena hal yang sepele. #Mau tau hal apa yang membuat mereka bertengkar...
