five

20 4 0
                                    


>

Hans mengumpat ketika mendengar ketukan pada pintu rumahnya.

Ia berdiri, lalu mengelus rambut kekasihnya penuh sayang

"kenakan pakaian mu" bisiknya tepat di depan bibir Tom, ketika akhirnya ia kembali mengecupnya singkat.

Hans berjalan menuju pintu rumah, dan membukanya.

Mendapati Ana, adik perempuan Tom yang saat ini hanya mengenakan baju tidur teddy bear.

"apakah Tom ada di sini?" tanya Ana seraya melongokkan kepalanya kedalam.

Ana memiliki rambut sehitam malam dan manik coklat madu. Sama seperti Tom.

"ya. Dia ada-"

"ada apa Ana?" suara Tom dari belakangnya membuat Hans sedikit tersentak kaget.

"kakak!"

Ana menjerit dan segera menghambur ke pelukan Tom, pria itu membalasnya seraya terkekeh.

"aku panik sekali ketika tak menemukan mu di rumah" adu Ana dengan nada merengek.

Hans menutup pintu ketika Tom menggiring adiknya masuk kedalam, mereka pun duduk di sofa ruang tamu.

Dengan Ana yang duduk di pangkuan kakaknya.

"maaf aku tidak pamit pada mu tadi, ada urusan mendesak yang harus ku selesaikan dengan Hans" jelas Tom seraya melirik Hans di sebrangnya.

Sementara yang di lirik memasang wajah datar, dengan tangan yang asik menyalakan rokok.

Ana memberenggut, tak tau kenyataan sebenarnya bahwa Tom telah menjali hubungan dengan pria yang yang ia sukai.

Yeah, Ana menyukai Hans.

Hey siapa yang tidak menyukai Hans? Pria muda tampan yang selalu menebarkan senyum ramahnya pada warga desa.

Hanya orang tolol yang akan mengatakan bahwa Hans jelek.

"bagaimana keadaan toko cookies hari ini?" tanya Tom seraya mengelus rambut panjang adiknya.

Ana melebarkan mata antusias

"tentu saja ramai! Bahkan aku bertemu dengan Cinderella!" jelas Ana membuat Hans terbatuk akibat tersedak asap rokok yang di hisapnya.

Ana dan Tom menyerngit

"uh, kau baik-baik saja?" Tanya Tom khawatir

Hans tak menjawab, pria itu malah menatap Ana dengan penasaran.

"Cinderella?" ulangnya

Merasa sangat familiar dengan nama itu.

Ana mengangguk sekilas

"iya, dia classmate ku dulu. dia sangat cantik! Seperti bidadari" balas Ana riang

Hans mengangguk singkat, mengingat fakta bahwa Ana baru saja lulus sekolah satu tahun yang lalu.

"dia memang cantik" ujar Hans tanpa sadar.

Pikirannya kini kembali pada gadis muda yang datang ke tokonya tadi.

Hans dapat mengingat dengan jelas harum tubuhnya yang lembut. Dan bagaimana bibir seksinya yang penuh menarik senyum manis.

Ia bahkan ingat bagaimana lekuk tubuhnya yang feminim terlihat begitu menggiurkan. Belum lagi kaus kaki selutut yang di kenakannya.

Membuat fantasi liat Hans semakin kemana-mana.

"Kak Hans!"

Seruan melengking milik Ana berhasil membuat Hans mengerjap.

Lalu mengumpat halus ketika sadar lagi-lagi ia memuja gadis bernama Cinderella itu.

"Apa?" tanyanya datar

Ana mengerucurkan bibirnya sebal,

"kau mengabaikan ku!" rengek Ana manja

Hans tak menghiraukannya, sementara Tom di sisi lain menatapnya dengan pandangan yang sulit dia artikan.

"kau kenal dengan Cinderella?" tanya Tom dengan nada tajam yang ketara sekali

Hans mengangguk dua kali

"dia sungguh cantik kan kak Hans!" sela Ana pelan, berharap bahwa Hans akan menggeleng tak setuju dan memberitahunya bahwa ialah yang tercantik.

Tapi nyatanya tidak, karena Hans menjawab tanpa ragu

"ya, dia sangat cantik"

Ana tersenyum kecut, dan Tom merasa sungguh jengkel mendengarnya.

"sebaiknya kita pulang" ucap Tom memecah keheningan, nadanya begitu dingin dan maniknya menatap sinis kekasihnya

Ana mengangguk pelan, sadar bahwa ini sudah waktunya mereka pergi.

Mereka bangkit dan segera berjalan menuju pintu, dengan Hans di belakang mereka.

Ketika Tom ingin melanjutkan langkahnya, sebuah lengan menahan pundaknya berhenti.

Membuat Ana kini jalan terlebih dahulu, tak menyadari bahwa kakanya tersebut tak lagi di sampingnya.

Hans menarik dagu Tom mesra, menyadari sikap aneh Tom setelah ia mengatakan cantik seorang gadis

Tentu ia sadar bahwa Tom kesal sekali mendengarnya.

"hei, jangan pikirkan ucapan ku tadi. Aku hanya menginginkan mu, kau tahu?" ucap Hans lembut

Tom tak membalas, namun mengangguk kaku padanya.

Hans memangut bibir kekasihnya tiba-tiba, kembali melumatnya pelan.
Menikmati bibir atas dan bawah Tom secara bergantian.

Sementara Tom terkesiap, ia berusaha melepaskan ciuman mereka.

Takut kalau Ana akan berbalik dan melihatnya.

Namun Hans justru semakin menekan bibirnya dengan kasar.

Ketika di lihat Tom kehabisan nafas, Hans melepaskan ciuman mereka. Lalu mengelus bibir Tom yang sedikit membengkak

"aku mencintai mu Hans" ucap Tom tanpa ragu

Hans tak membalas, namun mengelus rambut pria di hadapannya.

Tom menghela nafas berat, lalu menampilkan senyum menawan miliknya.

"aku pulang, selamat malam"

"aku pulang, selamat malam"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

A/N:

Well, sebnernya gada yang spesial dr part yg ini

Gua cuma mau ngasih tau aja kalo Ana adalah adik Tom (yg lupa bisa baca kmbali part 3) dan tentang Ana yg ternyata adalah mantan teman sekelas Ci.

Anyways gais, gua mau kalian untuk vote dan comment tentang cerita ini yaa


Ilysm gais

flower crownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang