Bagian Delapan

19 5 0
                                    

Aku rindu dimana saat-saat kita masih bisa tertawa lepas bersama

Sudah hampir satu bulan rasanya aku berteman dekat dengan kak Rafel. Kami juga telah melewati tiga hujan di hari Rabu. Dan untuk kalian ketahui Devan dan melati juga sudah berpacaran selama 3 hari, ya kisah mereka cukup romantis sih, bermula dari serangkaian Lily putih. Hari ini tanggal 4 Oktober, tepatnya hari Rabu kami semua diliburkan dari semua kegiatan sekolah. Ya bisa dibilang sekarang itu hari menyenangkan, eh nggak juga sih. 
  "Feline!!!!!!",suara mama di depan pintu kamar ku begitu keras hingga membuyarkan khayalan ku.
  "Ada apa ma?",tanyaku masih diatas kasur.
  "Ada teman kamu tuh datang, laki-laki, mau ngajak kamu jalan katanya",ucap mama,
  "Siapa ma?",tanyaku bingung, jam 9 pagi yang seharus nya aku masih tidur dan bermalas-malasan kok ada orang yang datang ke sini sih.
  "Marvel itu lho Lin?, Ucap mama, Marvel???, Perasaan aku tidak pernah kenal dengan orang yang bernama Marvel .
  "Eh Rafel katanya", tambah mama, membuat ku semangat dan langsung berlari menuju kamar mandi.
  "Oh bilangan bentar lagi, yaa ma",teriak ku dari kamar mandi.

💦🌧️💦

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap aku langsung turun ke lantai bawah, di kursi ruang tamu sudah terdapat seorang pangeran yang berpakaian rapi, siapa lagi kalau bukan Pangeran Rafeline. Setelah kami berdua meminta izin kepada mama ,kami pun langsung berangkat menggunakan motor kak Rafel. 5 menit pertama hanya keheningan diantara kami berdua.
  "Kamu kelihatan lebih cantik hari ini Lin", Kalimat yang diucapkan nya barusan memecahkan keheningan diantara kami berdua.
  "Kamu juga keliatan lebih keren kak",jawab ku.
  "Kamu tau berita Devan dengan melati jadian belum Lin??",tanya nya padaku.
   "Udah kak",jawab ku singkat. Jujur saja aku merasa deg-degan disaat sekarang. Padahal ini bukan yang pertama kalinya untuk ku.
   "Kamu pegangan ya, aku mau ngebut",ucapnya sambil memegang tangan kanan ku dan diletakkan  diatas perutnya, begitu juga dengan tangan kiri ku. Ya ampun kak Rafel kamu malah membuatku deg-degan.
   "Kita mau kemana kak??",tanyaku.
   "Ketempat kita akan memulai kebahagiaan yang sesungguhnya",jawabnya. Jujur saja aku tak mengerti dengan apa yang telah ia ucapkan.
   "Maksud nya kak??",tanyaku
   "Lihat aja nanti yaaa",ucapnya sambil menambah kelajuan motor nya.

💦🌧️💦

Ternyata kak Rafel membawa ku, kesebuah restoran. Kami duduk di meja yang seperti nya sudah dipesan dijauh-jauh hari. Disaat aku masih terperangah melihat keindahan restoran ini, kak Rafel membuka suara membuyarkan semua khayalan ku Tetang apa yang akan terjadi.
  "Feline??",ucapnya sambil memegang bahu ku.
  "Iya kak",ucap ku kaget
  "Kamu suka nggak??",tanya nya. Tentu saja aku suka dengan restoran seromantis ini.
  "Feline, kamu nggak ada niatan gitu, untuk seperti Devan dan melati??",tanya nya padaku. Pikiran ku melayang, membayangkan bahwa aku ingin mengungkapkan perasaan ku kepada kak Rafel .
   "Hmmmm kalau dengan orang yang aku suka",ucapku sambil tersenyum pada nya.
   "Kamu itu cantik Lin, semua cowok pasti mau sama kamu",ucapnya sambil mengelus rambut ku. Ya ampun kak Rafel, kamu malah bikin aku tambah deg-degan tau nggak???!".
   "Kalau aku mau nya yang seperti kak Rafel?",ooops kok kata-kata itu bisa muncul dari mulut yang bodoh ini.
  " Pasti akan kamu dapatkan", ucapnya dengan tersenyum kepadaku
  "Semua cowok yang ngeliat kamu dari awal pertemuan saja akan langsung kagum sama kamu",ucapnya. Aku hanya tersenyum mendengar kalimat nya itu. Sebenarnya aku canggung untuk berbicara lagi kepadanya.
  "Lin, sebenarnya ada sesuatu yang mau aku omongin dengan kamu??, Apakah kamu mau ikut??",tanya nya padaku.
  "Kemana kak?",tanyaku singkat.
  "Ayo, lihat aja nanti",jawabnya dan menarik tangan kananku naik lagi keatas motornya. Dan di dalam restoran yang romantis itu, kami tidak memakan apa-apa:v.
Didalam perjalanan aku dan kak Rafel tidak berbicara sepatah katapun. Hingga akhirnya kami sampai disebuah jalanan yang disana motor² sudah tersusun rapi.
  "Ruangan???",tanyaku. Lalu dia menunjuk ke arah timur, yang terdapat sebuah ruangan yang sangat terang dari sini. Lalu dia menarik tangan ku menuju tempat itu. Saat tiba di depan gerbang ruangan itu sudah dihiasi dengan kelopak-kelopak bunga mawar merah. Dan disana terdapat juga payung-payung yang menggantung. Sungguh sebuah tempat yang indah. Aku tidak pernah terfikir bisa berada di tempat se romantis ini. Bisa kalian bayang kan sendiri bagaimana bentuk dari ruangan tersebut.
"Feline, aku mau ngomong sesuatu sama kamu",tanya nya, membuyarkan fikiran fiksi ku.
"Hmmm?", ucap ku kaget.
"Sebenarnya dari awal aku sudah menyukai mata dan senyum mu",ucapnya. Perkataan nya barusan membuat ku deg-degan 100%.
"Haaaa??",ucapku pura-pura tidak mendengar nya. Lalu kak Rafel memegang tangan ku.
"Aku ingin kamu bisa selalu ada dengan ku. Walau bukan dalam hal jarak, tapi dalam hal hati dan perasaan",ucapnya padaku. Ya ampun mungkin hari ini adalah hari yang paling bahagia seumur hidupku.
"Lalu?",tanyaku
"Aku ingin kamu menjadi seseorang yang lebih dari teman, apakah kamu mau selalu menemani kencan ku??",ucapnya lagi. Entah bagaimana caraku menggambarkan kebahagian ku ini.
  "Tapi gimana ya kak?, Aku tuh udah punya pacar!",ucapku.
  "Siapa??",ucapnya sambil melepas tangan ku dan berjalan 2 langkah di depan ku.
 

     
     
                                           Feline maudya

  Terimakasih yaaa udah mau baca lanjutan cerita ini

Kalian semua pasti bingung siapa sih pacarnya Feline......

Baca kelanjutannya yaaaa!!!!!!

Aku tuh sayang banget sama pembaca setia❤️

Jangan pernah bosan buat baca dan nungguin chapter selanjutnya yaaa

Kmren itu aku nggak update² karna ada masalah sedikit 😅

Semoga kalian mengerti, aku sedang berusaha membahagiakan diri sendiri 💦

Eh curhat!!!!!!

 

  

 

Rain on Wednesday _RafelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang