Bagian Sepuluh

20 5 0
                                    

Hal yang membuat ku
Sulit untuk merelakanmu
Karna adanya kenangan
Abadi diantara kita

Setelah satu Minggu dari kejadian di hari Kamis kemaren, Tania tidak pernah lagi pergi ke sekolah. Amannya dunia ku jika tidak melihat wajah nya itu. Dan sekarang hari Rabu, aku dan kak Rafel akan pulang bersama seperti biasanya. Melati, kak Devan, Tomy,Bunga,mawar dan Fahmi pulang bersama dengan mobil kak Devan. Berita terbaru nya adalah mawar dan Fahmi sudah jadian. Awalnya Fahmi susah sih untuk meyakinkan mawar, tapi berkat kami bersama akhirnya mawar menerima ajakan Fahmi untuk berpacaran.
Setelah jam pelajaran terakhir selesai, aku langsung menuju ke tempat parkir, dan disana sudah berdiri kak Rafel memegangi helm untuk ku. Setelah semua nya siap, kami pun berangkat.
"Gimana hari ini?",tanya kak Rafel.
"Masih aman kak",jawab ku.
"Oooh, setan nya nggk sekolah ya?",tanya kak Rafel.
"Masih belum kak",jawabku.
"Mau langsung pulang nih?",tanya kak Rafel.
"Iya kak, nanti malam mau jalan juga",jawabku. Ada sebuah perjanjian baru diantara kami berdua, yaitu setiap Rabu malam  kami akan jalan bersama untuk mengganti kan malam Minggu nya.
"Hmmmm oke",ucap kak Rafel. Semakin hari rasanya semakin nyaman berada diatasnya motor pria ini.
"Lin, kayak nya ban nya bocor deh",ujar kak Rafel. Bocor?, cobaan macam apa ini?.
"Itu ada bengkel kak, coba bawa kesana aja dulu",ucapku memberi saran.
"Oke",jawab kak Rafel.
    
             
                             💦🌧️💦

"Seperti nya buat tambal bannya butuh waktu lama deh dek, sebaiknya kalian pulang dulu, nanti motor nya jemput ke sini aja",ucap si pemilik bengkel tersebut.
"Yaudah kak, rumah aku nggak jauh juga kok dari sini",ucapku kepada kak Rafel.
"Ditinggal ya mang",ucap kak Rafel kepada pemilik bengkel. Matahari sungguh terik hari ini, tidak ada tanda-tanda hujan akan datang.
"Kamu yakin mau pulang aja?",tanya kak Rafel.
"Iya kak",jawabku.
"Tunggu",ucap kak Rafel dan berhenti berjalan. Dia membuka jaket nya, lalu ia payungi ke arah ku.
"Trus, kakak yang jadinya kepanasan dong",ucapku kepada kak Rafel.
"Makanya kamu agak dekatan kesini",ucap kak Rafel, sambil menarik tangan ku ke arahnya. Dia menatap mataku, hal itu hampir saja membuat ku salah tingkah, untung saja aku masih bisa mengendalikan diri.
"Mata kamu indah, apalagi saat terkena sinar matahari",ucapnya. Aku hanya tersenyum mendengar hal itu. Aku takut akan salah tingkah jika aku menjawab nya. Bisa kalian bayangkan bagaimana posisi kami berdua saat ini, berada dalam satu jaket yang diposisikan sebagai payung bagi kami.
  "Sesampainya di rumah ku, aku menyuruh kak Adrian untuk mengantar kak Rafel ke rumahnya. Tentu saja kak Adrian mau, karna rumah kak Yati, pacar barunya kak adrian berdekatan dengan rumah kak Rafel.

💦🌧️💦

  Dan malam ini sesuai dengan apa yang telah ku tulis kan tadi, kami berdua akan berkencan seperti malam Minggu hari ini. Kami memilih restoran kemaren sebagai tempat nya. Sekarang kami berdua sedang menunggu pesanan makanannya datang. Dari malam ini aku mengetahui bahwa kak Rafel adalah seorang gamers
"Kak, kamu kalau udah besar mau jadi apa?",tanya ku membuka suara.
"Sekarang kan sudah besar Lin",jawab kak Rafel, masih sibuk memainkan game nya.
"Maksudnya itu impian kak",tambahku lebih jelas lagi.
"Kalau aku ingin menjadi seorang mahasiswa lulusan university of Barcelona, kamu?",tanya nya pada ku.
"Ntahlah kak aku belum mengetahui nya",jawab ku.
"Nanti kamu juga akan menemui apa yang diinginkan hati mu",ucap kak Rafel tersenyum dan keluar dari game nya.
Dan pesanan kami pun datang, kami pun makan bersama.......

Feline maudya

Terimakasih udah baca cerita ini yaa
Jangan pernah bosan buat baca dan nungguin chapter selanjutnya....

Selamat pagi❤️

Rain on Wednesday _RafelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang