Bagian Sembilan

20 5 0
                                    

Lucu juga yaaa
Ada orang yang membenci kita hanya karna merasa tersaingi

"Dia adalah orang yang telah mengajarkan ku betapa penting nya ketulusan dalam kata cinta", jawab ku.
"Lalu??",tanyanya singkat
"Dan dia adalah kamu, orang yang telah berhasil membuat ku jatuh cinta pada mu",tambah ku lagi.
"Feline?",panggil nya  berlari ke arah ku dan memeluk ku.
"Te Amo",ucapnya yang artinya 'aku mencintai mu'.
"Te Amo mas",jawab ku yang artinya 'aku lebih mencintai mu.
"Kamu juga bisa bahasa spanyol?",ucapnya sambil melepas pelukannya. Aku hanya tersenyum berisyarat kan iya.
  Tanpa tanda-tanda apapun hujan datang mengguyur kami berdua, bersamaan dengan itu keluar lah 5 manusia-manusia yang telah merencanakan ini semua dari persembunyian nya. Mereka adalah melati, Devan,mawar,bunga,Tomy. Untuk kalian ketahui Tomy adalah teman dari kak Rafel dan Devan yang katanya suka sama bunga. Mereka menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar itu kepada kami berdua.
"Cieeee......., PJ nya nyusul yaa Rafeline!",ucap melati.
"Kalian juga belum lho melvan!",jawab kak Rafel.
"Bumy gimana nih?",tanya kak Devan sambil menyikut tangan kak Tomy.
"Iiiiiih kak Devan apaan sih !",rengek bunga.
"Tunggu aja yaaa!, Otw!!",ucap kak Tomy.
"Kalian nggak kasihan ya liat gue",ucap mawar memasang wajah monyet tak lakunya.
Kami semua hanya tertawa mendengar apa yang diucapkan mawar. Sebenarnya Fahmi teman sekelas kami berempat menyukai mawar. Tapi mawar nya  masih kayak jual mahal. Ntar dia juga nyadar sendiri.
  "Feline kamu tau nggak kenapa aku ngegantungin payung-payung disini",tanya kak Rafel padaku.
  "Karna kak Rafel juga nggak mau digantung kan?!",jawab mawar kepada kak Rafel.
  "Kali ini mawar salah deh kayaknya",jawab kak Rafel.
  "Emang nya kenapa kak?",tanyaku
  "Karna aku tahu bahwa hujan akan menemani Rabu kita kali ini",jawab kak Rafel.
  "Aku tahu hal itu. Karna hari ini adalah Rain On Wednesday kita yang ke 4", ucapku
  "Dan yang paling bahagia kan",ujar bunga.
  "Dan sekarang kita harus menikmati hujan hari Rabu mereka yeeeee",ucap melati. Devan langsung menarik tangannya untuk berdansa.
Hari itu adalah hari yang mungkin adalah hari yang paling bahagia dalam hidupku. Di hari itu kami berdansa bersama dengan hujan sebagai musik pengiring nya.

   💦🌧️💦

Esok hari nya aku bersekolah seperti biasanya. Nggak biasa juga sih, karna aku pergi ke sekolah bersama kak Rafel. Dan berita tentang aku dan kak Rafel telah menyebar begitu cepat. Hal ini mungkin diakibatkan oleh bunga yang memosting foto ku dan kak Rafel kemaren. Disaat aku sampai ke kelas, kelas sudah ramai dengan teriakan "pengantin baru!, PJ!,selamat yaa Feline", dan dalang dibalik ini semua adalah bunga dan mawar. Sedangkan melati selalu datang telat akhir-akhir ini, mungkin karena dia sering begadang dengan kak Devan kali ya. Aku berjalan menuju bangku ku dengan sedikit mengabaikan ucapan-ucapan mereka. Aku meletakkan kepala ku diatas meja dengan beralaskan tas ku. Jujur saja aku masih ngantuk dikarenakan harus bangun lebih awal untuk Persiapan yang benar-benar Mateng untuk pergi ke sekolah bersama kak Rafel. Sedangkan mawar dan bunga bersama murid-murid lainnya masih sibuk dengan ucapan-ucapan mereka. Disaat aku separuh tertidur seseorang datang memukul meja ku, membuat ku kaget. Dan orang itu adalah Tania.
  "Apaan sih?",tanya ku. Sekarang aku harus lebih berani menghadapi seorang nenek terkutuk ini, sesuai dengan apa yang diajarkan kak Rafel.
  "Terutama gue mau ngucapin selamat atas hubungan Lo dengan cowok separuh culun itu",ucapnya Tania. Perkataan nya barusan serasa membakar bara emosi ku yang sudah lama padam.
  "Terus?",balasku sambil mengangkat alis kanan ku.
  "Heh Lo jangan sok cantik ya!, Coba deh Lo ngaca, Cantikan gue apa Lo?",ucap nya lagi.
   "Nenek terkutuk, orang yang benar-benar cantik tidak pernah mengakui kecantikan nya!",jawab mawar.
  "Pernah dengar pepatah tong kosong nyaring bunyinya nggak??",ucapku kepada Tania.
  "Karna Lo pernah merebut sebuah kebahagiaan dari gue, Lo juga harus waspada atas kebahagiaan yang Lo punya, bisa saja cowok setengah culun itu akan berpaling kepada gue nantinya",ucap setan biadab tersebut.
  "Lucu juga ya, ada orang yang membenci orang lain hanya karna merasa tersaingi",ucap melati memasuki kelas.
  "Nggak lucu lagi deh kayaknya Mel, udah ngakak tau nggak",ucap bunga.
  "Eh gue nggak pernah ngerasa tersaingi ya sama pelakor seperti dia",ucap Tania si cacing pita ini.
  "Pelakor??, Jadi kalau orang yang kita sukai memilih orang lain, maka orang lain nya itu disebut pelakor",ucap ku berdiri dan berpangku tangan dihadapan Tania.
  "Dasar murahan nggak tau diri",ucap Tania. Dan satu tamparan pun melayang dipipi gelap si cacing pita tersebut.
  Dan bodohnya lagi saat aku menampar Tania, Bu Ningsih datang ke kelas ku.
  "Ada apa ini?",tanya Bu Ningsih
  "Feline yang nampar duluan Bu",ucap Reza. Aku tidak pernah menyangka bahwa Reza akan bersikap seperti itu kepada ku.
  "Benar itu feline?, Sekarang Feline dan Tania ikut ibu ke kantor. Kalian harus menghadap guru BK sekarang juga",ucap Bu Ningsih.
Sebelum aku pergi, aku melirik kepada Reza, menatap nya tak percaya akan seperti ini.


      

   💦🌧️💦

"Sebenarnya ada apa ini Feline?, Ibu tak pernah menyangka kamu akan melakukan hal ini",ucap Bu Maya guru BK di sekolah kami.
"Saya menampar dia karna saya membela diri Bu",ucap ku jujur.
"Membela diri?, Emangnya apa yang telah dilakukan Tania kepada mu.
"Dia telah mempermalukan saya di depan murid-murid lainya dengan mengatakan saya sebagai wanita murahan",ucap ku.
"Coba jelaskan Tania",ucap Bu Ningsih. Tania tidak berkata sedikit pun di depan Bu Maya.
"Andaikan dia bisa menjelaskan kesalahan saya yang sangat fatal kepadanya, saya akan meminta maaf kepadanya",ucapku.
"Saya iri dengan kehidupan Feline",ucap Tania, dengan menetes kan air mata.
"Kamu lucu ya Tania, kamu yang menyakiti tapi malah kamu yang berlagak sok tersakiti",ucap ku.
"Bullshit",ucap Tania dan meninggalkan ruang BK. Kata Bu Ningsih jika aku berhasil mengumpulkan setidaknya 3 bukti kesalahan Tania. Maka orang tua kami berdua bisa dipanggil untuk saling berhadapan.

    Feline maudya

    Sampai disini dulu ya Bagian sembilan nya

Gimana sih rasanya setelah kalian baca bagian sembilan nya??
Kalian bisa komen dibawah ini yaa!!!!

Jangan pernah bosan buat nungguin dan baca chapter selanjutnya yaa

Selamat menikmati hujan malam dihari Kamis❤️❤️❤️

Maaf ya chapter ini agak panjangan

See you❤️

  



Rain on Wednesday _RafelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang