Haruno Sakura

3.8K 385 15
                                    

Gadis merah muda itu berbaring lemas di kasur kesayangannya. Sudah cukup lama ia meninggalkan flat tercintanya ini. Ia baru saja kembali tadi pagi kemari. Selama mengurusi perpisahannya, ia sering kali bertikai dengan Hiashi yang sangat menguras emosi. Untung saja ada Neji yang membantunya.

Sakura menutup kelopak matanya. Ia cukup bangga dengan dirinya yang tetap tabah hingga akhir. Berbicara tentang akhir, ia bersyukur semua ini telah berakhir. Akhirnya ia bisa memulai sesuatu yang baru.

Berbicara tentang tabah, ia menjadi mengingat ucapan Sasuke malam itu. Sasuke berharap Sakura lebih sabar. Tapi memang kesabaran Sakura selama ini kurang?  Sakura memejamkan matanya. Mengingat masa geninnya, yang sangat mengelikan ketika diingat.  Dirinya selalu berusaha mencari perhatian Sasuke. Ia melakukan itu karena berebut Sasuke dengan Ino. Namun tak disangka persaingan konyol dengan Ino itu, membawa Sakura pada jatuh cinta yang sebenarnya pada Sasuke.

Tapi setidaknya kali ini Sakura sepertinya boleh tersenyum kan? Sasuke mengharapkan dirinya untuk bersabar. Dan jika diterjemahkan lagi, Sasuke telah meminta Sakura menunggu hingga waktu yang tepat. Bolehkah Sakura menerjemahkan ucapan Sasuke seperti itu?

Jantung Sakura berdebar sampai-sampai ia bisa mendengar dirinya sendiri. Sasuke telah menerimanya. Apa penungguannya ini berakhir seperti yang ia inginkan? Sangat menyenangkan mengingatnya.

Tapi mengapa tiba-tiba?  Sepertinya Sasuke tidak pernah menunjukkan sikap menyukai Sakura.

Sakura tidak tau. Ia hanya ingin menidurkan dirinya sekarang. Sangat melelahkan.

.
.
.
.
.
.

"Jadi kalian sudah sah berpisah? " tanya Naruto pada Sakura. Ino yang juga berada di ruangan yang sama menjitak Naruto dan menegurnya agar tidak keras-keras. Mereka sedang berada diruang kerja Sakura di rumah sakit.

"sudah, kau jangan keras keras Dong! " kata Sakura menjitak Naruto.

"lalu apa kau akan .. Eum dengan Sasuke-kun lagi? " tanya Ino ragu.  Sakura hanya menggeleng mengisyaratkan tidak tau. Ia tidak bisa memastikan apapun.

"aku dan Neji berjanji agar tidak menjalin hubungan asmara dengan orang lain dulu selama 6 bulan setelah berpisah" jelas Sakura,  Ino dan Naruto hanya mengangguk angguk.

"jadi sekarang Sakura telah menjadi janda hehehe" kata Naruto cengengesan. "jadi apa kau dan Neji pernah? " ucap Naruto sambil tersenyum aneh.

"Yakali Naruto!  Kau tau ini kan sebuah misi! " kata Ino sambil mendengus kesal mendengar pikiran jorok Naruto.

Tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu. Lalu pintu ruang kerja Sakuea terbuka dan menampakkan pria bermata lavender itu.

"ah Neji, kau datang diwaktu yang tepat! Kami baru saja membicarakanmu!" ujar Naruto membuat Ino menepuk jidatnya. Neji yang mendengar ucapan Naruto hanya menatap Sakura seperti meminta penjelasan.

"ah Naruto dan Ino aku akan melakukan terapi pada Neji. Jadi aku mohon keluar dulu ya" usir Sakura secara halus.  Ino yang mengerti hanya menyeret Naruto yang menolak keluar.

"silahkan duduk Neji" kata Sakura menatap Neji sedikit ragu.

"jadi bagaimana belakangan ini? " tanya Sakura berusaha seprofesional mungkin.

"tiap malam aku sering bermimpi tertusuk tepat dijantung. Kejadian itu terus berputar dikepalaku. Sampai seribg menyesakkan dada" kata Neji sambil memegang dadanya.

"ah, sepertinya kau trauma cukul parah. Aku sarankan untuk mengambil hipnoterapi" kata Sakura pada Neji. Semenjak perang berakhir banyak sekali pasien yang mengeluhkan hal yang sama pada Neji. Mimpi buruk berkepanjangan,  takut,  sesak,  dan lain lain akibat traumatik pasca perang.

My mission My Trouble (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang