Sakura tampak tersenyum melihat keadaan Neji sekarang. Ia cukup bangga dengan dirinya yang dapat mengidentifikasi masalah pada Neji dan menemukan orang yang tepat untuk membantu Neji. Kini segel Neji sudah sepenuhnya hilang. Tidak ada lagi mimpi buruk atau genjutsu efek samping segel tersebut.
Namun Sakura belum sepenuhnya bisa meninggalkan Neji sendiri, ada beberapa hal mengenai dampak perang yang masih mempengaruhi Neji seperti kepalanya suka pusing dan berdenging, sampai dadanya yang suka sesak. Menurut kesimpulan Sakura, Neji mengalami trauma. Karena setelah Sakura Check ulang, tubuh Neji sudah sepenuhnya membaik. Mungkin karena pernah sekarat dan sangat tak berdaya mentalnya sedikit shock.
"aku bangga denganmu Sakura, aku memang tidak salah memilihmu menjadi istri Neji" kata Hiashi diruang tengah ruangan Neji. Sakura yang mendengarnya hanya tersenyum kikuk.
'andai si tua bangka ini ingat, aku terpaksa melakukan pernikahan ini' batin Sakura
"jadi Hyuuga Sakura" kata Hiashi terpotong. Tiba-tiba Sakura merasakan sebuah perasaan tak nyaman di sekelilingnya. Andai Neji sudah selesai mandi, mungkin biar Neji saja yang berurusan dengan Hiashi.
"aku tau kau menikahi Neji dengan rasa terpaksa. Dan mungkin kau ada rencana berpisah dengannya. Tapi setelah kupikir, hilangkan saja rencana itu. Kau sangat pantas bersanding dengan Neji, dan aku ingin seorang cucuk" kata Hiashi dengan santainya. Kerutan di dahi Sakura tampak jelas, wajahnya menahan mimik jengkelnya pada Hiashi.
"BAGAIMANA BISA KAU BILANG 'setelah kupikir' KAU KIRA HIDUPKU ITU ATAS JALAN PIKIRANMU? " Inner Sakura tiba-tiba kesal. Hiashi pikir semua bagaikan membalikkan telapak tangan.
"menurut perkiraanku kau akan kembali lagi dengan Uchiha itu. Tapi menurut saranku lebih baik kau mempertahankan Neji, karena Uchiha itu tidak memiliki kejelasan. Aku hanya memberikan pertimbangan. Neji memiliki keluarga yang jelas, jabatan yang jelas, rumah yang jelas, semua telah jelas" kata Hiashi dengan nada sedikit sombong ditelinga Sakura.
"Ojii-sama maaf menyela, tapi aku dan Sakura sejauh ini masih dalam hubungan serius. Aku harap Ojii-sama tidak berpikir kami akan berpisah. Ojii-sama ingat waktu kita kerumah Sakura, Sakura sendiri yang bilang telah menyukaiku juga. Jadi aku harap Ojii-sama jangan terlalu khawatir dengan itu semua" kata Neji yang muncul dari balik pintu kamar mandi. Neji pun ikut duduk diatas kotatsu di ruang tengah.
"maaf atas kelancanganku Ojii-sama" kata Neji dengan sopan, ia menunduk menandakan hormat.
"aku harap kau lebih menerapkan tata krama Neji. Semakin hari kulihat semakin berkurang rasa hormatmu" sindir Hiashi. Sakura sedikit jengkel dengan sikap Hiashi. Ia tau bahwa keluarga Hyuuga memegang erat namanya tata krama dan adat, tapi tidak tau apabila sampai begini.
"aku harap kata-katamu benar adanya, kalau begitu aku permisi" kata Hiashia bangkit lalu pergi dari wilayah Neji.
"maafkan aku Sakura, kau jadi terlibat terlalu jauh" sesal Neji. Sakura hanya tersenyum, ia tidak mau membuat Neji tidak nyaman.
"sudahlah Neji, lebih baik kita jalan. Itu bisa membantu mengalihkan dan menenangkan batinmu" ajak Sakura pada Neji.
"ah, sudah lama sekali tidak jalan malam hari. Rindu rasanya" kata Neji bangkit dan berganti pakaian.
Mereka berdua berjalan beriringan menggunakan pakaian santai. Sakura mengenakan sweater berlambang Hyuuga yang seperti milik Hinata semasa genin, dan Neji memakai baju berwarna broken white.
"apa kau ada rencana kembali pada Sasuke-san?" tanya Neji memecah keheningan diantara mereka. Mereka baru saja keluar dari komplek Hyuuga dan pergi menuju pasar malam.
"ah, aku baru tau kau tertarik pada kehidupanku Neji" goda Sakura
"bukan begitu, tapi tak mengapa bila kau memang tak mau bercerita" ujar Neji. Ia hanya tak mau gadis disebelahnya tak nyaman dengannya, ia sudah terlalu menyusahkan gadis itu.
"kau ini terlalu sensitif, aju bercanda kok. Aku tak tau bagaimana cara bilangnya. Tapi bagaimana aku 'kembali' bila sebenarnya tidak pernah memulai sesuatu" ujar Sakura sambil menatap langit.
"disini hanya aku yang mencintai, jadi belum pernah ada asmara. Sedih ya? " kata Sakura tersenyum miris. Orang orang selalu menganggapnya menunggu karena mereka memiliki suatu hubungan, padahal nyatanya Sakura hanya membuang waktu percintaanya untuk hal yang tidak pernah bisa ia pastikan.
"hanya aku, dan karenaku bodoh" ada perasaan aneh dihati Sakura. Sekarang ia sadar, ia hanya membuang waktu dan asmara mudanya.
Apa Sakura terlalu egois menginginkan Sasuke? Konyol sekali ketika ia baru menyadari hanya dia pihak yang menginginkan asmara. Konyol sekali dirinya yang mengira Sasuke akan jadi miliknya pada akhirnya. Pada kenyataannya, Sasuke tidak pernah memintanya menunggunya. Tidak pernah memastikan sesuatu. Tidak pernah, Sasuke sama sekali tidak pernah berbicara apapun mengenai perasaan Sakura .
Tetes air dari emerald Sakura menetes begitu saja. Gadis itu tiba-tiba tertawa miris meyadari segalanya, Neji hanya tersenyum sedih melihat Sakura.
"Neji apa aku terlalu bodoh? " tanya Sakura pada Neji, mereka terhenti diantara rindangnya pepohonan.
"tidak, kau tidak bodoh" kata Neji memeluk punggung Sakura. Sakura juga memeluk Neji seakan akan ia sangat rapuh. Ia baru menyadari bahwa dirinya yang selalu menunggu, memiliki bagian yang telah sakit selama ini. Sangat sakit ternyata. Jadi begini sakitnya berjuang untuk hal yang hampa?
"kau tidak bodoh, kau hanya berjuang Sakura. Kau hebat" bisik Neji ia mengelus pucuk Sakura sambil memeluknya. Sakura menangis tanpa suara dipelukkan Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
My mission My Trouble (COMPLETE)
Hayran Kurgu"My Mission My Trouble" (MUST READ) By : hikariara Rated T || Canon || Crack Pair maybe Naruto © Masashi Kishimoto Haruno Sakura dihadapkan oleh pilihan sulit. Menerima misi atau menolak misi. Semua pilihan yang ia ambil akan sangat berdampak. Bag...