Hyuuga Neji

5.5K 550 31
                                    

Sakura bangun dari ranjang kecilnya, ia berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia mememuntahkan isi perutnya didalan kloset. Ia merasa ia tidak sedang dalam kondisi baik hari ini.

Ia hanya mengenakan sebuah baju kebesaran berwarna kuning, dengan celana pendek menyerupai celana dalam. Rambut nya berantakan.

Ia berjalan keluar toilet, ketika merasa dirinya sudah agak baikan. Kemarin malam ia begitu mabuk. Dia bukan lah gadis yang sama seperti dulu begitu barbar, kini bila ia merasa tidak menyukai sesuatu. Ia akan berpikir untuk menyimpannya atau mengeluarkan pendapatnya.

Ia begitu tidak menyukai keputusan Kakashi, yang mempertaruhkan dirinya untuk sebuah misi, namun disisi lain ia mengerti bagaimana rasanya di posisi Kakasi. Dan lagi apabila mengingat Neji, ia merasa iba. Lelaki itu berjuang bersama sama dalam perang dunia shinobi. Ia merasa serbasalah untuk menolak, apa menerima misi ini. Apa lagi mendengar penjelasan Kakashi, bila ia membatalkan misinya, Konoha akan mengalami pengurangan dana, akibat membayar denda. Sakura tak bisa membayangkan, apa bila terdapat pasien rumah sakitnya yang meninggal akibat terlambat penanganan.

Sakura menjambak rambutnya frustasi. Ia berjalan menuju lemari pendingin miliknya dan menemukan sejenis minumam beralkohol, laku meminumnya.

'ada gunanya juga aku membeli ini semalam' batin Sakura

💢

Kini gadis berambut merah muda itu sedang berjalan menyusuri malam. Seharian ia hanya berada dikamar tanpa memakan apapun. Ia berencana mencari sebuah tempat makan hanya dengan dirinya. Ia memasuki sebuah restoran yakiniku. Ia memesan porsi besar untuk dirinya, persetanan dengan kolestrol. Demi Tuhan dia tidak peduli. Ia hanya stress dan ingin melampiaskannya. Jika ia meminum alkohol lagi, mungkin ia akan berakhir di rumah sakit. Dan jika ia melampiaskannya dengan menghancurkan sesuatu, itu hanya berakhir dengan kerugian besar untuk Sakura.

Sakura duduk sendirian diantara sekat sekat pembatas untuk makan, pelayan membawakan beberapa nampan berisi daging. Sakura memanggang daging miliknya dan makan dengan lahap.

Ia berjalan pulang sambil mempertimbangkan banyak hal. Dan berakhir ia ingin pergi ke kediaman Hyuuga Neji.

Memasuki kawasan perumahan Hyuuga, Sakura sebelumnya diperiksa. Hal ini dilakukan karena di kawasan Hyuuga terdapat kuil yang berisi pustaka Hyuuga. Itu juga yang menyebabkan terdapat adat yang Sakura sedang hadapi.

Ia tidak tahu dimana kediaman Neji berada, dia hanya tau kediaman Hinata. Apa kediaman Hinata dan Neji sama? Sakura tidak tau, tapi ia melangkah menuju rumah Hinata.

"Sumimasem Hinata" sapa Sakura ketika melihat Hinata keluar dari rumahnya, kebetulan sekali!

"ah, sakura-chan. Kenapa kesini larut malam? Tanya gadis bermata lavender tersebut. Sakura tampak bingung ingin menjawab apa. "kau tau Neji-san dimana? " walau Sakura berada satu angkatan dengan Neji, mereka tidak sedekat yang dibayangkan. Oleh sebab itu ia memanggil Neji dengan suffiks -san

"ah, nii-san ada didalam. Mari aku antar Sakura-chan" tawar Hinata. Sakura menyetujui nya dan mengikuti Hinata masuk ke kediamannya.

Hinata mengetuk sebuah pintu besar dihadapannya, Sakura menyimpulkan bahwa itu merupakan kamar Neji.

"Nii-san gomenasaii. Ada tamu untuk Nii-san" ucap Hinata sopan.

"biarkan dia masuk Hime" balas Neji dari dalam kamarnya. Hinata menggeeser pintu kamar Neji. Neji sudah terduduk rapih diatas futonnya.

Neji tampak mengerutkan keningnya melihat Sakura sebagai tamunya. Sedangkan Sakura hanya tersenyum canggung.

"nee nii-san, Sakura chan. Aku pamit undur diri dulu" Kaga Hinata, Sakura sempat ingin meminta Hinata menemaninya disini sebenatr, namun Hinata sudah lenyap di balik pintu.

"kemari, dan duduklah" ucap neji yang lebih terdengar seperti perintah untuknya. Namun Sakura tetap mendudukan dirinya. "ada apa? " tanya Neji terhadap Sakura, Sakura hanya tersenyum aneh karena canggung.

"anoo, apa kau sudah tau aku akan merawatmu? " tanya Sakura dengan ragu. Neji mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Sakura.

"ia, kenapa? " tanya Neji lagi.

"bisa tidak kalau kita melakukan perawatan di rumah sakit atau dimana pun, asal tidak dikawasan Hyuuga. Aku mohon, ini sangat berdampak sekali pada masa depan Ku" pinta Sakura dengan penuh pinta.
"tidak! " tegas Neji

"kau ini sebenarnya suka denganku ya?! " ucap Sakura kesal karena permintaannya di tolak mentah mentah. Neji tampak ya bingung dengan pernyataan Sakura.

"kau sengaja menjadikan aku sebagai perawatmu, dan tak mau keluar kawasan Hyuuga agak bisa menikah dengan ku kan?! " kata Sakura dengan asal, ia tidak peduli disebut kepedean atau apapun itu.

"cih apa apaan itu? Kau pikir aku mau dengan perempuan berkepala nyentrik yang bodohnya menunggu seorang lelaki selama bertahun tahun. " ucap Neji tanpa tituk dan koma, dan hal itu sangat mengenai Sakura .

"lalu apa? Kenapa? Apa kau lupa bahwa tentang adat Hyuuga, aku harua menikah dengan mu dulu baru boleh tinggal disini" ujar Sakura frustasi.

"siapa yang memperbolehkan mu tinggal disini memangnya? Kau tidak harus tinggal" ujar Neji dengan sarkas

"kau pikir aku ini robot apa? Berangkat subuh pulang tengah malam? Pamanmu memintaku menjagamu 24 jam!" ujar Sakura kesal. Ternyata Neji benar-benar tidak berperasaan, Neji pikir Sakura akan pulang pergi merawatnya. Yang benar saja, yang ada seminggu ia bekerja ia langsung sakit.

"baiklah aku punya rencana" lontar Neji, membuat Sakura sedikit tertarik.

"kita menikah saja" ucap Neji dengan mudahnya.

"kan benar! Kau memang dim diam menyukaiku!kau memanfaatkan situasi ini ternyata" ujar Sakura Histeris.

"bukan bodoh. Kau pikir kenapa aku tidak mau pindah? Aku punya alasan. Alasan pertama aku sudah berjanji pada almarhum ayahku untuk menjaga Hinata-hime. Aku tidak bisa jauh darinya, dan tidak mungkin dia ikut pindaj saat ku pindah. Alasan kedua aku merupakan penjaga kuil Hyuuga, jadi tidak bisa pergi. Dan lagi, misal aku tidak punya harapan sembuh, aku ingin meninggal di rumah ini, dikelilingi Hyuuga lainnya" ujar Neji. Sakura agak sedikit kesal mendengar alasan terakhir.

"tapi kau pikir memang menikah itu main main??!" kata Sakura kesal

"tidak, tapi mari menikah" Ucap Neji lagi, ingin rasanya sakura menjitak kepala Neji.

"....."

"kau hanya perlu mendapatkan gelar Hyuuga, aku tidak akan mencari keuntungan. Kecuali memang bagianku dalam misi. Kita tidak harus saling mengurusi diluar misi. Tapi kalau kau tidak setuju, aku rudak keberatan meminta pamanku, untuk menarik miai untukmu" Kata kata Neji membuat Sakura berpikri ulang. Ia tidak mau gegabah dalam memilih. Ia sangat tertarik dengan tawaran terakhir, untum membatalkan misi. Namun lain hati, sama halnya ia menelantarkan pasiennya.

"tidak seperti suami-isteri? " tanya Sakura. Neji mengangguk.

"tidak ada cinta? Hanya misi? " tanya nya lagi memastikan. Dan Neji mengangguk kembali.

"berapa lama? " tanya Sakura.

"kau dokternya, kau yang tau kapan aku bisa sembuh" tukas Neji.

My mission My Trouble (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang