Aku harus bagaimana? Dimana seharusnya posisiku berada? Aku pusing. Terombang-ambing dengan keabu-abuan. Siapapun tolong bawa aku!
"Kau akan ke Konoha lagi malam ini?" tanya Suigetsu berjalan dibelakang Sasuke. Seluruh anggota team taka mengikuti arah Sasuke berjalan.
"ya, tapi kali ini aku akan tinggal" jawab Sasuke tetap berjalan. Karin tampak terkejut mendengar perkataan Sasuke, "Mengapa Sasuke? " tanya Karin.
"misi" jawabnya singkat. Lalu diikuti keheningan setelahnya. Karin dapat melihat kerinduan diwajah Sasuke, dan ia sangat yakin itu untuk Sakura. Memang benar ya, hanya Sakura satu-satunya yang bertakhta di hati Sasuke.
Seketikanya sampai di gerbang Konoha, para penjaga cukup terkejut dengan kehadiran seluruh mantan team taka. Namun setelah menjelaskan segalanya, mereka diizinkan masuk.
Sebulan setelah perang, Sasuke telah menerima hukumanmya selama sebulan penuh. Setelah menerima hukuman yang pantas baginya, ia memutuskan untuk pergi dari Konoha secara baik-baik. Jadi seharusnya tidak boleh ada lagi yang menganggap ia penjahat dan semacamnya.
Team Taka terus mengikuti Sasuke sampai tiba di rumah Sasuke di distrik Uchiha, "kalian mengapa mengikutiku?" tanya Sasuke tampak bingung dengan Karin, Suigetsu, dan Juugo yang mengikutinya.
"kami tak punya arah tujuan, setidaknya dengan mengikutimu kami memiliki arah" kata Suigetsu mewakili mereka bertiga.
'aku pun tidak memiliki tujuan' batin Sasuke. Ia mengerti perasaan yang mantan anggota teamnya rasakan.
"kalian boleh tinggal dirumahku, dengan syarat kalian harus menemukan pekerjaan sementara. Aku tak mau kalian hanya tinggal tanpa arah" jawab Sasuke mengizinkan mereka masuk kerumahnya.
Sementara itu dikediaman Hyuuga. Sakura sedang merawat Neji yang seringkali kejang. Neji hanya diam terbaring dikamarnya dengan Sakura seharian penuh. Sakura sudah mendapatkan informasi dari seorang anbu, Sasuke Uchiha akan tiba di kediaman Hyuuga untuk membantu Sakura esok pagi. Walaupun katanya ia telah sampai dari sore hari.
Rindu. Itu yang Sakura rasakan. Namun ketika ia melihat Neji yang terbaring sakit, hatinya tercelos. Ia sadari dirinya telah menikah. Meskipun hanya pernikahan sebatas misi. Namun menikah adalah sesuatu yang sakral baginya. Ia merasa bersalah disatu sisi, dan tersiksa dilain sisi.
Dengan perasaan yang bimbang, Sakura tetap merawat Neji. Menyembuhkan luka fisik yang masih tersisa.
Aku bingung dan sedih. Aku takut Sasuke sedih ketika ia sadar aku telah bersuami. Tapi untuk apa aku berpikir begitu? Belum tentu Sasuke menyukaiku dan memang mengharapkanku dia tampan dan cerdas, semua gadis pasti memimpikannya. Entahlah harus bagaimana..
"Sasuke bukannya kau harus kerumah Hyuuga hari inu? " tanya Karin, ia tampak bingung melihat Sasuke yang diam dan tampak bingung pagi itu. Sasuke hanya menatapnya kosong, lalu bangkit berdiri.
"Karin.. Sepertinya Sasuke tidak menemukan Sakura lagi dirumahnya ya? " tanya Juugo, Juugo tampak melihat perubahan dari Sasuke beberapa hari terakhir tampak xemas dan bingung.
"kemungkinan besar seperti itu" kata Karin.
Sasuke telah berangkat menuju komplek Hyuuga, ia merasa sedikit tak nyaman berada disana. Entah mengapa perasaan itu muncul begitu saja.
Sasuke telah tiba di rumah kediaman keluarga besar Hyuuga Hiashi. Ia langsung diarahkan ke ruangan bernama 'keluarga Hyuuga Neji'. Hal tersebut membuat Sasuke terheran, karena setaunya seorang Hyuuga akan mendapatkan ruangan yang lebih pantas disebut rumah kecil didalam rumah keluarga besar, apabila telah menikah. Dengan siapa Neji telah berkeluarga?
Tiap Hyuuga tinggal berdampingan disebuah rumah besar yang disebut mansion. Tiap mansion terdiri dari beberapa keluarga yang masih tergolong keluarga besar keluarga tersebut. Tiap keluarga akan mendapatkan daerahnya masing masing sesuai umur dan jabatan dalam mansion tersebut.
Ketika ia memasuki area 'keluarga Hyuuga Neji' ia langsung tiba di ruang tengah area itu, Sasuke bisa melihat hanya ada dua kamar, dapur, dan kamar mandi.
Sasuke merasakan sebuah debaran yang aneh ketika melihat seorang wanita yang ia tidak dapat temui di flatnya beberapa waktu belakangan muncul dari balik dapur sambil membawa nampan kayu dengan sup diatasnya. Ada perasaan tak suka menyadari gadis itu memakai pakaian berlambang Hyuuga disana. Entah apa. Seperti ingin mencoret lambang tersebut dan memggantikannya dengan kipas merah.
"ano.. Sasuke -kun" ucap Sakura sedikit ragu, lelaki itu hanya terus menatapnya.
"kau bisa duduk sebentar disini, Neji belum sarapan" kata Sajura mempersilahkan Sasuke duduk di ruang tengah.
'ia memanggil si Hyuuga itu tanpa embel-embel -san? Sudah sedekat apa mereka?' batin Sasuke kesal, apa ia tidak menyadari. Setidaknya Sakura memanggilnya dengan embel yang lebih baik?
Karena memang dua kamar di area neji terdapat dikanan dan kiri ruang tengah. Sasuke dapat melihat jelas Sakura berjalan memasuki kamar disebelah kanan, lalu menutup pintunya. Seketika Sasuke menajamkan pendengarannya, berharap hanya mendengar yang ia ingin dengar.
"Neji ini aku telah memasakanmu sup" ujar Sakura membantu mendudukkan Neji dari futonnya.
"terima kasih" ujar Neji menerima sup buatan Sakura. Neji memakan sup Sakura dengan cukup lahap, Sakura pun tersenyum melihatnya.
"aku tidak tau kau bisa memasak" ujar Neji sambil memberikan mangkuk kosongnya.
"itu tidak terdengar seperti pujian" ujar Sakura sambil pura pura marah.
"Sasuke-san sudah datang? " tanya Neji, ia mengetahui keberadaan Sasuke dari cakra asing yang berada diruang tengah miliknya. "ah, iya" jawab Sakura sambil membuka pintu kamarnya, dan menampakan Sasuke yang berada diruang tengah.
"Sasuke-kun kau sudah bisa membantu melepas segel Neji" kata Sakura sambil bangkit mengambil mangkuk sup yang telah kosong ke dapur.
.
.
.
.
.
.
.
.Ada perasaan aneh mengikuti Sasuke, ketika menyadari Sakura tidak ikut pulang bersamanya dari kediaman Hyuuga. Mengapa gadis itu tetap dan betah sekali di rumah Neji? Dan mengapa gadis itu tampak luwes saja dengan Neji. Setaunya mereka tidak sedekat itu.
Kakinya membawanya bukan ke rumahnya sekarang, ia telah tiba di kantor hokage.
"Kakashi" ujar Sasuke setelah mengetuk pintu ruangan hokage. Kakashi tampak tidak terkejut melihat kehadiran Sasuke. Ia menampilkan mimik 'kenapa? '
"apa dia sedang dalam misi sekarang? " tanya Sasuke yang membuat kenung Kakashi mengerut. "siapa maksudmu? Naruto? Dia memang ada misi sekarang, ia harus melatih akalnya agar mampu menggantikanku. Tumben kau menanyakannya?" kata Kakashi yang di balas gelengan dari Sasuke
"tidak apa-apa. Bagaiman yang lain? " tanya Sasuke lagi. Ia belum menemukan jawaban yang ia inginkan. Sasuke berusaha bertanya setenang mungkin, sehingga tidak memunculkan pertanyaan lain di benak Kakashi.
"ah, iya. Kalau Sakura sedang dalam misi penyembuhan Hyuuga Neji sekarang. Kau sudah bertemu mereka kan? Bagaimana perkembangan Neji? " tanya Kakashi. Kakashi tidak sebodoh yang Sasuke pikirkan, ia memahami mengapa Sasuke menanyakan soal itu. Pastilah Sasuke sedang memastikan bahwa gadis mantan teman setimnya itu hanya dalam misi semata tinggal di kediaman Hyuuga. Yang harus Kakashi lakukan sekarang adalah memastikan Sasuke mempercayainya,bahwa Sakura hanya sedang misi. Jika tidak, ia takut Sasuke melakukan hal nekad.
"ah segelnya sudah kuhilangkan" ujar Sasuke begitu saja. Ia pergi tanpa pamit pada Kakashi. Setidaknya ia telah tau sekarang, gadisnya hanya sedang dalam misi. Kecurigaan nya tentang siapa istri Neji tidak akan mengarah lagi pada Sakura. Ia yakin Sakura mencintainya dan tetap menunggunya. Setidaknya begitu pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My mission My Trouble (COMPLETE)
Fanfic"My Mission My Trouble" (MUST READ) By : hikariara Rated T || Canon || Crack Pair maybe Naruto © Masashi Kishimoto Haruno Sakura dihadapkan oleh pilihan sulit. Menerima misi atau menolak misi. Semua pilihan yang ia ambil akan sangat berdampak. Bag...