(4) Pilihan Hati

337 15 4
                                    

"Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri aja" saut mama.

"gak tau kenapa rasa hati bahagia aja pagi ini ma, beda aja gitu dengan hari-hari sebelumnya"

"karna habis dikasih kode tadi malam kali tu ma, sama calon yang belum pernah kelihatan wujudnya" adikku ngeledek.

"yeee.... Wallahu'alam ya, mudah-mudahan sama yang ini Allah permudah niat baik yang kasih kode tadi malam tu" jawabku.

"aamiin.." saut mama.

Mama jawab aamiin? Itu artinya..... (heemm.. mulai deh senyum-senyum tak karuannya bertambah) hihi

Pagi ini udara terasa begitu segar. Sesegar hati yang bahagia ini, Alhamdulillah..

Oke, pagi ini aku berangkat kekampus. Ditengah perjalanan, aku melihat sesuatu yang membuatku kembali mengingat dia.

Ya, dia yang perlahan-lahan mulai aku lupa, sekarang menyerang kembali fikiranku hanya karna satu ingatan.

"aaahhh.. fikiran apa ini? Kenapa kamu muncul kembali. Please, pergi... sudah hampir 6 bulan kita tak saling tegur sapa, layaknya seperti orang yang lagi bermusuhan.
Maaf, mungkin emang seperti ini jalannya agar kita bisa saling melupakan. Toh kita putusnya juga dengan kesepakatan bersama bukan? Berarti itu memang ingin kita.
Dia sudah bahagia kim, dia sudah bahagiaaaa!! Kan kimi sudah punya calon, walau masih terasa asing sih, Allah maha membolak balikkan hati.
Sudah sudah, lupakan semuanya tentang dia, kenangan atau apapun itu yang membuat kimi mengingat dia kembali. Teguh pendirian, Bismillah..." huh, udah macam orang bego tau aku tu ngomel-ngomel sendiri dijalanan sambil ngendarai motor.

Tanpa disadari ternyata aku sudah sampai di kampus.

"waahhh ternyata kalau ngendarai motor dijalanan sambil ngomel-ngomel, waktu untuk sampai ketempat tujuan itu terasa lebih singkat dari yang biasanya yaa" lanjut ngomel sendiri lagi. Hihi..

Baik, selesai dari kampus aku langsung pulang, dan sesampainya dirumah yang pertama kali aku cari adalah teman suka dukaku.

Ya, dia adalah diaryku. Sejak SD sampai saat ini aku selalu melimpahkan segala isi hati di diary ku.

Sampai-sampai jika mamaku melihat wajahku yang muram, mama langsung mencari dimana disembunyikan diaryku.

Dan kalau dapat, ketahuan deh apa penyebabnya. Dan sebenarnya walau aku punya puluhan diary, tapi diary yang selalu bisa ngasih aku solusi terbaik adalah Mama. Yaa, mamaku..

"You're everything for me mom. There's nothing that can replace you, because only you know about my heart".

Ya, aku sangat dekat dengan mama. Segalanya ku curahkan dengan mama. Termasuk semua isi hatiku. Sampai nangis-nangisan pun aku gak segan cerita didepan mama, kalau memang itu sangat berat untukku.

Dan mamalah yang selalu menguatkan. Teringat waktu aku kelas 3 SD mama pernah bilang,

"kalau ada yang ingin kimi curahkan, mau itu bahagia atau sedih, dan kimi sungkan mau cerita ke mama, tulis disini. Ini namanya buku harian, ceritakan segala aktifitas kimi di dalam buku harian ini".

Sampai saat ini, bahkan sudah mau memasuki umur 23 tahun, aku masih berteman dengan diary. Ya, dia adalah teman suka duka dan penjaga rahasiaku. Dialah diaryku :)

Yaa, ini adalah tulisan penyemangatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yaa, ini adalah tulisan penyemangatku. Bahwa kamu yang sering ku sebut Rindu tak lagi ada dihati ini.

Benar adanya, semua hanya persoalan waktu, dan sekaranglah waktu yang tepat bahwa kamu tak lagi ku sebut Rindu.

"Semoga kamu yang sudah ada niat baik untukku, Allah meridhoi dan menyegerakan kita, walau pertemuan belum memihak kepada kita. Kita memang tak ada ikatan apa-apa saat ini, bahkan komunikasipun baru tadi malam adanya, tapi aku yakin InsyaAllah jika ada niat dan usaha yang baik semua akan indah pada waktunya.

Semoga kamu sehat, rezekinya lancar, dan tak goyah dengan apa yang sudah kamu niatkan untukku. Aamiin.." lagi-lagi deh, ngomong sendiri. Terbawa suasana sih. Hihi..

Januari, Februari telah berlalu. Memasuki awal Maret 2018, Aku dan Mas Kiki mulai mengenal satu dan lainnya. Tak dipungkiri semua hanya memalui via handphone.

Itupun hanya dengan waktu yang tak seberapa. Karna kita selalu disibukkan dengan beberapa kegiatan. Terlebih lagi kita berbeda pulau, Riau - Jawa Timur.

MasyaAllah jauhnya.. intinya kita berdua saling menjaga komunikasi, komitmen dan yang paling penting adalah kepercayaan satu sama lain.

Lagi-lagi isi diary ku tentang dia, ya Mas Kiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi-lagi isi diary ku tentang dia, ya Mas Kiki. Dan banyak kesemogaan yang ingin tersemogakan dalam hidupku sejak Allah mempertemukanku dengan Mas Kiki, walau belum ketemu dengan yang sebenarnya sih, hehe..

Tentu salah satunya, selalu berdo'a bisa mendapatkan pendamping yang menurut-Nya baik untukku. Karna semua tak akan ada yang sia-sia.

Sahabatku pernah bilang ,

"Allah mematahkan hatimu karna Allah sayang sama kamu beb. Allah tak mau kamu sakit. Dan tunggu kejutan luar biasa yang Allah beri nantinya untukmu, asal kamu selalu sabar, ikhtiar dan serahkan semuanya kepada sang pemilik hati, InsyaAllah".

Aku bersyukur bisa didekatkan dengan orang-orang yang sayang dan peduli denganku. Dan aku yakin, dibalik ketegaran hatiku saat ini banyak do'a yang diselipkan dari orang-orang yang menyayangiku. Alhamdulillah..

***

Next? Jangan lupa Follow, vote dan comment yaa..

Jarak Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang