Chapter 13

426 64 4
                                    

Ok guys. Kurasa aku bakalan update setidaknya seminggu dua kali. Atau seminggu bisa 3 sampai 4 kali. Kalau aku happy. Yha demi kalian:')

Vote. Dan comment lah di bagian yang kalian harapkan.

Happy reading

❣️PRISTIN - GET IT
.
.
.
.
.
.

"Ehmppp.... Ehhmmppp.. Ehmmm.. Hikssh..ehmmpp!!!"

Rontaan terus dibuat oleh Umji disaat salah satu  bodyguard,yang merupakan suruhan dari orang tak dikenal oleh Umji memaksa untuk membawa nya keluar dari mobil hitam tersebut.

Mata Umji sembab tapi tidak kentara,namun bertambah tak karuan  pandangan nya ketika ia akan dibawa menuju sebuah gedung tak terawat dengan pagar tinggi yang sebagian besar terbuat dari aluminium.

Umji masih saja memberatkan badannya pada mobil itu. Hingga sulit untuk dikeluarkan. Di detik berikutnya, bukannya melanjutkan aksinya. Umji malah diam sehingga dengan mudah ia diseret. Tapi jangan menganggap remeh Umji.

Karena diamnya seorang Kim Umji,menandakan dia sedang berpikir dengan matang. Otot otot Umji tidak jadi ia gunakan. Ia merilekskan tubuhnya. Sehingga pegangan tangan bodyguard itu pada lengan Umji menjadi renggang.

Tak ingin menyia-nyiakan peluang yang ada. Umji menendang 'aset masa depan' dari pria bertubuh kekar itu sampai-sampai sang pria itu tersungkur kesakitan.

Umji lepas. Dia kabur dan berlari ke sembarang arah. Yang jelas tujuannya adalah menghindari kejaran sang suruhan.

Melihat temannya tersungkur mengenaskan,pria yang lain mencoba untuk menyusul Umji berniat membawa nya kembali. Sangat cepat melebihi seekor cheetah berlari. Ia melihat Umji yang sedang berlari dengan tangan yang masih terikat dan mulut dilakban.

Umji terasa sesak pada paru paru nya. Memerlukan pasokan oksigen namun tak ada waktu untuk itu. Ia menambah kecepatan pada kaki nya,dan itu sukses membuat kakinya seperti ingin lepas. Syukur saja itu hanya perumpamaan. Bagaimana jika benar terjadi? Sadis sekali rasanya.

Umji mulai merasa kelelahan karena pelarian ini. Dia menatap nanar sekeliling nya. Berharap ada seseorang yang menolongnya. Tapi hasilnya nihil. Mungkin dia telah berada pada pinggiran kota yang sangat sepi. Senyap dan sunyi,tak heran jika ia dibawa kemari.

Umji berbelok menuju lorong sempit dan pengap. Bisa dia lihat ada satu tong sampah besar yang cukup untuk dirinya bersembunyi. Umji menuju belakang bagian tong sampah balok hijau yang pastinya sangat bau. Mau tak mau,dia harus mau. Atau mati diam karena tertangkap oleh 'suruhan' yang tak dikenalnya.

Sekilas Umji dapat mendengar langkah kaki yang tergesa gesa. Serta deru nafas yang menggebu. Mungkin saja itu bodyguard yang mengejarnya.

"Kema--na la-ri nya? Cu--kup cepat untuk u--kuran se--orang ga-dis." Tengok kiri dan kanan. Ia mulai kehilangan jejak Umji. Dia berbalik menuju tempat asalnya. Dimana temannya kesakitan. Mungkin ini terakhir kalinya dia hidup. Kenapa? Karena bisa dipastikan nyawa nya melayang begitu memberitahu kan hal ini pada sang Majikan.

Umji menghela nafas lega. Dia mulai menetralkan detak jantungnya yang berdisko didalam sana. Mencoba untuk melepaskan ikatan pada tangannya ternyata memakan waktu lama. Tapi seingat nya,para tokoh action yang biasa ia lihat di TV selalu melepas ikatan tali pada tangannya dengan sangat cepat. Aneh,kan?

The Secret Garden  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang