12: Bidadari Tak Bersayap

910 58 0
                                    

Dirimu adalah bidadari tak bersayap, yang selalu kutatap dalam diam. Kupikirkan dalam hening. Yang selalu kuselipkan namanya dalam setiap sujud terakhir dalam ketenangan malam.

-Muhammad Zikri Zainul Muttaqin-

Zulfa hanya diam tanpa menjawab ucapan Abram. Karena dia kurang yakin jika Zikri akan mengkhitbahnya.

"Yah, Bu, Dek, Zulfa pamit dulu, ya!" Zulfa langsung mengambil gelas kosong bekas susu cokelatnya setelah mendapat anggukan dari orang tuanya.

Abram dan Novi mengerti kenapa Zulfa tak menjawab ucapan Abram. Mereka berpikir bahwa Zulfa belum membuka hatinya pada seorang lelaki. Mereka sangat tau betapa kokohnya benteng hati Zulfa agar tak mudah dirobohkan oleh lelaki. Meskipun lelaki itu cukup dekat dengannya, tapi tetap tidak bisa dikatakan bahwa Zulfa telah membuka hatinya.

****

Zulfa mengambil hp yang berada di nakas, lalu membukanya.

Dia menonton video marawisnya yang sedang tampil di acara Maulidan. Sembari mulutnya yang ikut bersholawat Busyrolana. Setelah video itu selesai, Zulfa mengeserkan ibu jarinya ke kanan.

Video yang ditampilkan sekarang adalah video marawis yang ada di acara Maulidan. Hanya saja, dia bersama Zikri dan berduet sholawat Hayyul Hadi.

"Hayyul Hadi." Mulut Zulfa langsung mengikuti lirik sholawat.

"Suara Zikri bagus!" Zulfa tersenyum melihat video mereka yang ditunjukkan layar hp-nya.

Ingatannya tertarik pada waktu siang. Saat di mana sebelum duet, Zikri dan Zulfa menonton video ceramah pendek. Suara Zikri yang lembut saat menyahut video ceramah itu membuat Zulfa terdiam.
Apalagi saat Zikri ditanya kenapa memilih untuk menuntut ilmu di pesantren Ma'ad Al-Quran.

Dia menjawab, "Karena Al-Quran adalah Qallam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. Sebagai pembeda yang haq dan bathil. Sebagai pedoman hidup manusia sampai hari kiamat. Sebagai penenang jiwa dan hati. Sebagai penawar segala penyakit. Menghafalnya adalah sebuah kemuliaan yang tiada tara. Maka kewajiban para manusia adalah mengamalkan, meyakini, apa yang ada di dalamnya. Tanpa harus ada keraguan sedikitpun."

Jawaban yang Zikri paparkan membuat gemuruh tepuk tangan.

Zulfa yang menyaksikan kajian itu terdiam. Dan membenarkan apa yang Zikri ucapkan dalam hati.

Sungguh saat itu Zulfa benar-benar terguncang. Mendengar penjelasan singkat penuh makna dari seorang ikhwan.

Dalam dirinya berharap agar dia mendapatkan pendamping hidup seorang penghafal Al-Quran. Agar kelak anak-anaknya mampu memberikan mahkota kemuliaan karena hafalannya.

"Muhammad Zikri Zainul Muttaqin." Zulfa tersenyum mengucapkan namanya.

Video yang berdurasi sekitar sepuluh menit itu berhenti.

Zulfa langsung meletakkan hp-nya kembali di nakas.
Lalu beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu sebelum tidur.

Berwudhu sebelum tidur banyak manfaatnya. Antara lain, malaikat akan mendoakan agar orang yang sebelum tidurnya berwudhu, dimohonkan ampun atas dosa-dosanya pada Allah.

Dear Ikhwan [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang