Prologue

13 0 0
                                    

Kedua bola matamu memandang lurus ke arahku.

Menatap kedua mataku dengan pandanganmu itu.

Pandangan yang selalu berhasil membuat jantungku berdebar-debar,

membuat rona di wajahku semerah bunga kastuba,

membuat kedua tanganku gemetar,

membuat kedua kakiku terasa lemas,

membuatku terpaku dan tak bisa berkutik.

Kata-kata manis terlontar dari bibirmu,

nada serius yang kau gunakan saat kau menjanjikan ini dan itu,

yang membuatku terlena dan mengira seakan kau pasti memenuhi janji itu.

Mengapa aku sebodoh itu?

Mengapa aku tidak berpikir bahwa kau mungkin saja melupakan janji itu,

atau bahkan sengaja mengingkarinya?

Mengapa aku bisa tertipu oleh rangkaian kata-kata indah yang keluar dari mulut sampah itu dengan mudahnya?

Mengapa aku bisa percaya padanya?

Mengapa aku bisa memiliki perasaan terhadapnya,

selalu menanti akan pembalasan dan kepastian,

yang sudah jelas-jelas tidak akan datang?

Broken TieWhere stories live. Discover now