-Cinta itu rumit. Kamu tidak bisa menebak alurnya, dan kamu juga tidak bisa memilih pada siapa hatimu itu berlabuh. -
.......Leva baru saja memasuki rumahnya dan duduk di sofa ruang tamu rumahnya itu. Eh, kedua sahabatnya sudah datang menghampiri dengan wajah-wajah kepo.
"Cie.. Dari mana aja nih?" Goda Onet pada Leva.
"Dari Pulau Tidung." Jawab Leva.
"Ngapain aja?" Tanya Onet penasaran.
"Ngobrol, makan. Udah." Jawab Leva singkat.
"Ah gaasik, cuman gitu doang? Gaada cerita yang bisa bikin kita pendengar baper gitu?" Ucap Shafira dengan nada kecewa.
"Gaada." Ucap Leva singkat.
"Yaudah Gue aja deh yang cerita, ada yang mau denger gak?" Ucap Onet sambil menatap kedua sahabatnya itu.
"Yaelah biasanya lo kalo cerita ya cerita aja." Ucap Leva memutarkan kedua bola matanya.
"Serius mau pada denger gimana Dadang nembak Gue gak?" Tawar Onet pada sahabatnya.
"Mau dong, Mauuu!!!" Ucap Leva dan Shafira serempak dan dengan cepat mendekatkan duduknya dengan Onet.
"Gini, Dia nembak bener bener gaada romantisnya sih menurut Gue. Tapi, Diakhir kata-katanya itu Gue bisa liat keseriusan Dia sama Gue. Dan disitu tangan Gue gemeter dong karena baru kali ini Dadang seserius itu." Jelas Onet pada kedua sahabatnya.
"Nembak langsung atau dichat Net?" Tanya Leva pada Onet.
"Dichat sih, nih." Jawab Onet.
"Gilaaa Mati inimah Onet ditembak kaya gini, ga romantis sih tapi ada sesuatu yang membuktikan sisi seriusnya menurut Gue." Ucap Shafira menganggukan kepalanya.
"Gatau sih, ya dia kan maksa gitu ga menerima penolakan nah lagian siapa juga yang mau nolak Dia." Ucap Onet diiringi tawa kecilnya.
"Va, jujur dong tadi lo gimana?" Ucap Onet menggoda Leva lagi.
"Ga gimana-gimana sih, tapi Dirga kaya nyatain gitu kalo Dia belum siap untuk memulai. Dia mau bener-bener ngenalin dulu diri Gue, dan seengganya ketemu dulu sama Orangtua Gue." Terang Leva pada sahabatnya itu.
"Terus lo gimana Va? Dia gatau sih kalo Lo sebenernya udah nunggu lama." Ucap Onet dengan nada sedikit kesal.
"Ya Gue gimana ya, nunggu jalan terbaik nya aja. Karena ya Gue juga sama ingin memulai tanpa ada akhir, jadi Gue sama Dirga butuh waktu yang tepat buat sama-sama berani memulai." Ucap Leva santai, tidak terlihat dimata Leva bahwa ia ingin secepatnya mempunnyai hubungan dengan Dirga.
"Emang Orangtua Lo nanti gapapa?" Tanya Shafira.
"Pertanyaan Gue sih itu, tapi kalo Bunda kayanya udah ada poin plus gitu kan buat Dirga karena kemarin Dia izin sama Orangtua Gue buat ngajak Gue jalan. Tapi kalo Ayah, Gue gatau. Ekspetasi Ayah terhadap pasangan Gue itu tinggi, Dia harus selalu tau seluk beluk keluarga yang anaknya deket sama Gue. Tapi menurut Gue, Dirga itu udah membuat awal yang baik untuk sekarang. " Jelas Leva dengan nada sedikit lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGALEVA
Teen Fiction"Dalam Hubungan itu harus saling menjaga, gue ngejaga diri lo dan lo cukup menjaga kepercayaan gue. Paham? " -Dirga "Kalo aja lo ga egois untuk menjaga kepercayaan lo itu Ga, jangan berasumsi seolah sekarang kepercayaan lo itu dipatahkan, dalam hubu...