2. Pembalasan

338 23 3
                                    

Harusnya gua gaikutin kemauan mamih hari ini. Harusnya gua ga sial kaya sekarang. Lihat semua orang menatap gua dengan tatapan aneh. Hey? Apa yang kau lihat.

Oh shittt gua paling benci saat di tatap seperti ini. Seakan akan kalo gua tuh orang yang paling aneh di planet ini __Claudia terus mendumel sepanjang jalan.

Bisikan bisikan syaiton terus mengiang menemani jalan nya. Dan di sini lah ia sekarang, di koridor tempat yang masih trbilang cukup ramai namun tak seramai tadi. Tapi tunggu siapa itu. Claudia menajamkan penglihatannya.

"Wahhh bukan salah ni mata. "

Gua perhatiin lagiii, lagiii, lagi dan bener itu si maling permen. Iyh itu si solatif, bener itu si solatif. __ok solatif tunggu pembalasan gua😏

"Kalo gua perhatiin yah itu kaya nya si solatif lagi gangguin cwe deh."

"Wah parah parah parahh. Udah bandel, playboy, lagi"

Claudia melangkahkan kakinya lebih cepat ke arah laki laki yang sudah mencari gara gara padanya hari ini.

Entah keberanian dari mana claudia menendang kaki tulang belakang laki laki yang tengah menggoda sekumpulan perempuan itu yang mampu membuat si empunya jatuh tersungkur.

Auww

Sttttsstt. __Ringisnya.

"Lo gila ya" bentaknya meringkuk di lantang sambil memegang kakinya yang terasa ngilu.

Claudia merunduk lalu menatap lekat manik mata laki laki yang kini tengah meringkuk di hadapannya.

"Makanya jadi cowo jangan iseng. Emang enak" ujarnya dengan tangan merampas permennya yang ada di leher si solatif ini. Ia beranjank sambil menjulurkan lidahnya lalu ia
berlalu pergi.

Esstt_ ringisnya lalu ia coba untuk bangun saat ia sadar banyak tatapan mata yang mengarahnya " apa lo liat liat mau gua colok mata lu satu satu hah!".

Semua orang langsung bubar dan laki laki tadi pergi meninggalkan tempat itu dengan jalan yang sedikit pincang.

_Awas ya lu! Gua bales!__ Batinnya.

♡♡♡♡♡

Di lain tempat Claudia nampak sedang berkeliling namun tak lama trdengar sebuah pengumuman.

Di beritahukan kepada selurug peserta  masa orientasi peserta didik baru di harapkan untuk berkumpul di lapangan sekatang!

Claudia buru buru pergi ke arah lapangan. Lalu kaka kelas pembimbing atau pembina atau apa lah itu gua kaga tau nampak memerintah untuk membuat barisan 10 anak. di mana satu baris berisi cwe dan satu baris berisi cwo dan seperti itu seterusnya.

Lalu claudia berbaria di apit oleh barisan cwo cwo. Trdengar jelas kaka kelas ketua osis yang sedang memberikan arahan, berceramah, mendongeng atau apa lah itu di depan sanah namun claudia malas untuk mendengarkannya memang pada dasar nya ia tak berniat bersekolah di sini jadi apapun yang ada di sini tampak tak menarik baginya.

Dan saat sedang asik memainkan batu  yang ada di bawah dengan kakinya tiba tiba saja, laki laki yang ada di sampingnya menginjak sepatu putih kesayangannya. Seketika itu pula mata claudia membulat.

Spatu gua! Umpatnya saat melihat sepatu putihnya sekarang trlihat ada jejak kaki sepatu dan saat ia mendongak ingin melihat siapa pelakunya. matanya lagi lagi membulat dan yang di tatap hanya menampilkan cengiran dengan alis yang di naik turunkan.

CLAUDIA&REYHAN (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang