19. Obat rasa sakit "REYHAN"

87 6 0
                                    

Dua malaikat ku telah pergi, mengapa kau ambil mereka disaat aku belum membahagiakan mereka, Tuhann..
Jika boleh aku ingin ikut bersama mereka, biarkan aku bersama mereka tuhan, hidupku akan takberarti tanpa mereka.

🍁Claudia

Tolong Jangan dengarkan dia tuhan, sungguh hidup dia sangat berarti, biarkan dia bertemu dengan kedua malaikatnya ketika ia sudah menua. Ijinkan aku untuk membuktikan bahwa hidupnya begitu berarti. Dan tolong ijinkan aku untuk menua bersamanya dan pulang kepadamu bersamanya.

🍃Reyhan

Kini claudia tengah duduk menatap dua nisan orang yang begitu ia cintai, air mata tak berenti mengalir membasahi pipinya. Berita meninggalnya sang mamih membuat dunianya runtuh di tambah berita duka sang kaka yang juga harus menyusul sang mamih. Membuat dunianya seakan hancur, runtuh.

Sudah cukup tangis pilu, jeritan, bahkan umpatan. Kini hanya isakan yang terdengar. Tak ada niatan untuk beranjak. Semua orang sudah membujuk agar ia ikut pulang namun yang claudia lakukan hanyalah diam. Tak ada satu orang pun yang ia gubris.

"Claudia?" Untuk yang kesekian kalinya kevin sang papih memanggil putrinya namun hasilnya tetap sama.

"Biar saya yang akan menemani claudia om"

Kevin menatap reyhan. Di tepuknya pundak reyhan. Sebelum beranjak kevin mengecup puncak kepala claudia. Lalu ia pergi meninggalkan area pemakaman dengan ligzi dan cia.

Claudia menatap kepergian papihnya dengan air mata yang semangkin deras. Pundaknya kembali bergetar.

"Kenapa mamih sama kaka ninggalin aku sendiri"

Dirangkul pundak claudia yang mulai merunduk. "Yang sabar di, mamih sama ka risa bakal sedih kalo liat kamu kaya gini terus"

Tak ada jawaban, claudia masih dengan isakannya.

Bayangkan bagaimana jadinya kalian saat kedua orang yang begitu kalian sayang pergi meninggalkan kalian di saat kalian berada di posisi sulit dan harus menghadapi dua ular seperti ligzi dan cia. Di tambah sang papih yang mulai acuh padanya. Bahkan sang papih tak berusaha keras untuk membujuknya agar mau pulang.

Kenapa kau tak sekalian bawa aku ikut bersama mereka tuhan.

"Kamu tau di, kamu ga sendirian. Masih ada papih kamu, omah, tante, bahkan masih ada aku di yang akan selalu ada untuk kamu"

"Aku tau, berat dan sakit rasanya ketika kita harus merasakan kehilangan orang yang teramat kita sayang."

"Namun hidup harus terus berjalan di, kamu harus ikhlas. Kamu harus buktiin sama mamih dan kaka kamu bahwa kamu kuat. Buat mereka tenang di sanah di, jangan buat mereka sedih dengan sikap kamu yang kaya gini"

Ditatapnya manik mata reyhan yang tengah tersenyum tulus untuknya. Reyhan yang takuasa melihat kesedihan di mata claudia di tarinya claudia kedalam pelukannya. Dikecup puncak kepalanya. "Aku sayang sama kamu di"

Claudia dengan erat membalas pelukan reyhan. Lagi lagi air matanya tak dapat ia tahan. Sungguh ini sangat sakit, ini sangat berat namun reyhan benar. Hidup akan terus berjalan. Aku harap mamih dan karisa tenang di sanah. Aku sayang kalian.

Setelah dirasa claudia lebih tenang, akhirnya reyhan mengajak claudia untuk pulang. Di perjalanan pulang tak ada satu patah kata pun yang claudia keluarkan. Diliriknya claudia dari kaca spion. Tatapan kosong itu membuat hati reyhan merasa teriris. Sakit rasanya.

Ide gila pun muncul di otaknya. Hari ini ia tak akan langsung membawa claudia pulang. Ia menepikan motornya di parkiran salah satu tempat wisata curug yang masih asri. Rumah claudia dan reyhan memang berada di dekat kaki gunung karena itu ia tak sulit untuk mendapatkan tempat wisata curug seperti ini.

Claudia melepaskan pelukannya, di pandangnya sekeliling. "Kenapa kita kesini?"

"Nanti juga tau," reyhan membantu melepaskan helm yang claudia kenakan.

Sedang tak ingin banyak bicara akhirnya claudia mengikuti reyhan. Lengannya yang di genggam begitu erat membua claudia sedikit menyunggingkan senyumnya.

Udara dingin, membuat perasaannya sedikit tenang. Reyhan menatap claudia yang tengah menutup matanya. Menikmati hembusan angin menerpa wajahnya. Di tambah udara sejuk mebuat claudia begitu menikmati tempat ini.

"CLAUDIA JELEKKK!!!"

Suara reyhan nampak menggema. Membuat claudia menoleh kearahnya dengan tatapan marah. Apa maksudnya coba? Mengatakan ia jelek dengan lantang? Bagaimana jika ada orang yang akan mendengarnya.

"LO YANG JELEK!! REYHANNN!"

Reyhan tersenyum menatap claudia yang tengah tersenyum miring. Karena ia berhasil membalas reyhan.

"CLAUDIA PACAR GUE YANG PALING JELEK!!!!"

"Ko lu nyebelin sih!" Claudia menepuk pundak reyha  kesal dengan tatapan marah.

"Gue mh ngomong faktanya bosss" jawabnya tanpa dosa.

"Emang lo ganteng! Lo juga jelek!" Claudia melipat lengannya di dada "lebih jelek malah" ia menjulurkan lidahnya untuk meledek reyhan lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.

Reyhan yang gemas melihat tingkah claudia akhirnya mengacak acak puncak kepala claudia.

Claudia yang kesal menepis lengan reyhan dari kepalanya.

"Rese lo!"

"Bidi imitttt" jawabnya dengan bibir di menyon menyonkan dan mata juling. Membuat claudia seketika tertawa lepas.

"Cilidii jilik" ulangnya lagi dengan eksfresi seperti tadi.

"Riyhin jilikk" jawab claudia menirukan reyhan.

Dan mereka tertawa lepas. Sesaat melupakan masalah dan beban yang begitu berat. Seberat apapun masalah yang kamu hadapi saat ini percayalah, bahwa semua tidak akan melebihi batas kemampuanmu.

Voite & commennya jangan lupa. Makasihh
See you nex part, bye byeee💋💋

CLAUDIA&REYHAN (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang