18. Berita Duka

110 5 2
                                    

Claudia tengah menenangkan dirinya di balkon. Ia menoleh ke arah samping tepat di mana kamar reyhan berada. Ia menyunggingkan senyumnya saat mengingat betapa konyolnya sifat reyhan yang selalu membuat darahnya seketika naik.

Dering telfon trdengar claudia membalikan badannya berjalan ke arah meja di mana hpnya ia letakan. Di sana trtera nama Papih. Claudia mengurungkan niatnya untuk mengangkat telfon dari papihnya. Sungguh ia masih sangat kesal dengan papihnya.

Dering telfon kembali berbunyi. Claudia masih mengacuhkannya hingga 10 kali panggilan dari papihnya ia acuhkan. Lalu tak lama trdengar lagi claudia menggeram frustasi.

"Apaan sih!"

Saat ia melihat nama My sister jepun claudia buru buru mengangkatnya.

"Iyh halo ka kenapa?"

"De ibu de"

"Mamih?? Kenapa sama mamih kaa!!"

"Mamih kecelakaan"

Prakk!!

"Mamihhh!!!!!!" Claudia merosot saat mendengar berita dari kakanya bahwa mamihnya kecelakaan jadi tadi papihnya menghubunginya untuk ini? Claudia menangis sejadi jadinya. Bahkan ia sampai menjerit. Namun ia ingat ia tak mungkin terus terusan menangis jika ingin mengetahui ke adaan mamihnya.

Claudia buru buru kembali meraih handphone nya yang trjatuh.

"Hal_llo kaa ka risaaa mamih ke_kenapa bisa kecelakaan ka"

"Kamu tenang dulu yah. Kaka juga gatau gimana ceritanya. Sekarang kaka sedang berada di perjalanan. Ayah bilang sama kaka kalo kamu sulit untuk di hubungi karena itu kaka yang hubungi kamu. Sekarang kamu tenang jangan panik."

"Tapi mamih kaaa"

"Ibu pasti baik baik aja de. Kamu harus tenang ok"

"Aku mau ke sanah. Sekarang kaka kasih tau aku mamih ada di rumah sakit mana"

"Tapi kamu harus janji kamu tidak akan pergi sendirian saat kerumah sakit"

"Iyh ka. Ayo kasih tau aku"

"Kasih tau dulu kaka kamu mau ke rumah sakit sama siapa kaka gabakal ijinin kamu ke rumah sakit sendiri"

"Reyhan. Iyh aku mau kerumah sakit sama dia"

"Ok kirim nomer dia dan kaka akan kirim alamat rumah sakitnya"

Claudia buru buru mengirim kontak reyhan kepada risa. Dan ia juga langsung menghubungi reyhan.

☆☆☆☆

Reyhan menaruh bolpoinnya di bibir. Ia sungguh merasa bosan saat claudia si singa betinanya itu tak ada di sisinya. Ia menoleh menatap bangku kosong di sebelahnya. Biasanya ia selalu menjahili claudia di saat ia bosan namun sekarang?

Hufftt!

Reyhan menghembuskan nafasnya. Sebenarnya ia ingin sekali membongkar kebusukan cia namun sayang bukti yang ia miliki tiba tiba saja menghilang dari ponselnya. Seperti ada yang menghapusnya. Ia sendiri bingung, padahal sedari ia datang reyhan tak meminjamkan handphonenya pada siapapun.

CLAUDIA&REYHAN (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang